Chapter 13

165 19 0
                                    


Disanalah Minghao sekarang, mengikuti langkah Junhui sesegera mungkin. Siapa tahu Jun berpikir untuk menguncinya. Sebelum hal tersebut terjadi Minghao harus berada di belakangnya, kecuali sampai depan pintu apartment yang berarti keduanya akan berjalan di tujuan yang berbeda.

"Kau bisa enyah jika urusanmu selesai" ucap Jun tiba-tiba dan berbalik ke arah Minghao yang mengerkorinya sejak mereka keluar dari walk in closet.

"Ouh yeah. Sedikit lagi kecuali kau mau membereskan kekacauan yang kau perbuat kemarin sore dan... malam jika aku tak salah kira." Ujar Minghao sambil menempatkan pandangannya di lantai dapur yang kebetulan berada tepat di hadapan mereka.

Rupanya Jun memilih tidak peduli dan melangkahkan kakinya menuju ke ruang tv. Lagi-lagi meninggalkan Minghao yang menghembuskan nafas kasar melihat tingkah Jun hari ini. Sejujurnya ia kesal akan apa yang Jun lakukan padanya tadi, termasuk perlakuan Jun kemarin saat dalam pengaruh alcohol dan bagaimana Ia setelahnya. Namun, Minghao lebih kesal melihat kondisi apartment Jun yang masih kacau dan lebih kacau dibanding saat dirinya meninggalkan tempat ini kemarin malam. Dan dengan itu, Minghao memutuskan untuk membereskan kekacauan yang dilihatnya pagi ini. Sendirian.

"Hhh sebetulnya siapa pemilik apartment ini." omelnya di tengah-tengah membereskan beberapa hal yang tampak tercecer semenjak dirinya masuk ke dalam sana beberapa saat yang lalu.

"Aku tidak menyuruhmu membersihkan" balas Jun tak kalah sewot, menyauti keluhan Minghao dari ruang tv.

"Ya ya, aku memang Minghao yang baik hati. Bekerja dengan iklhas tanpa paksaan tanpa disuruh oleh si pemilik rumah." Omel Minghao lagi setelah mendengar balasan dari Jun, tetap memunguti sampah-sampah dan seluruh serpihan-serpihan di lantai termasuk juga noda coklat yang berserakan kesana kemari yang ternyata merupakan cairan kopi yang entah bagaimana – Minghao tidak habis pikir, jatuh berada jauh dari meja dapur.

.

.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan ketika Minghao merampungkan acara beres-beresnya. Jun juga entah sudah berapa kali mengecek arloji di tangan kananannya.

"Are u done?" tanya Jun tidak sabaran

"Ya I'm done with u, Mr. Wen Jun Hui." Sahut Minghao memutar bola matanya malas dan menghampiri Jun yang telah berdiri bersiap untuk membuka pintu apartment.

Keluar dari kediaman Jun mereka berpisah sepenuhnya, menuju aktivitas mereka masing-masing. Minghao yang segera menuju ke kantornya, sedangkan Jun yang entahlah, Minghao melihat Jun pergi kearah yang berbeda. Ini bukan urusannya tentu saja meskipun bagi Minghao apa yang Jun lakukan telah menjadi bahan observasi serta bahan analisanya, namun tentu tidak semua dapat ia jangkau, termasuk kali ini. Dilain sisi Minghao pun memiliki urusan lain yang tidak dapat ia abaikan hanya karena Wen Junhui.

Meskipun secara logika demikian dan apa yang Minghao lakukan tentu merupakan hal yang benar, sisi lain dari dirinya seolah berkata 'kau harus mengikutinya' , 'untuk apa kau diam', 'semua urusan Jun sekarang menjadi urusanmu'. Kemudian, kilas balik hari itu kembali terbayang oleh Minghao. Ia melakukannya, memang berniat untuk membuat Jun 'sedikit' mabuk karena Minghao tahu ia tidak pernah menyentuh minuman alcohol juga tidak begitu tahan akan hal itu. Namun, bukan ini hasil yang diinginkan Minghao, "perkataan seseorang bisa kau percaya ketika ia mabuk." Dan Minghao ingin mewujudkan hal itu. Sial saja informasi yang diinginkannya justru tidak sedikit pun meluncur dari mulut Junhui. Entah apakah ini karena Jun atau justru karena dirinya yang tidak cukup mampu untuk mempertahankan kesadaran akan tujuannya juga bagaimana ia harusnya memancing Junhui dengan lebih baik.

"Shit" makinya kesal pada diri sendiri ketika ia menyadari bahwasnya semakin ia berusaha menghapus memori hari itu justru semakin lekat pula memori tersebut di otaknya, bercampur dengan perasaan lelah, kecewa, bersalah, namun gilanya ia juga merasa senang. Ia kecewa dengan dirinya yang ternyata tidak cukup baik dalam menjalankan rencana serta tujuannya dan justru menghabiskan begitu banyak waktu tanpa membuahkan hasil sedikitpun. Padahal ia bisa melakukannya dalam waktu cepat mengingat dirinya dan Jun tidak seasing beberapa waktu kebelakang.

You Break My Trust [Junhao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang