"I'm tired"
ucapan Jun beberapa saat lalu entah kenapa terus berada dalam pikiran Minghao. Di dalam pikirnya juga Minghao memaklumi yang Jun katakan karena yeah ia mabuk dan mereka melakukan hal yang bagi Minghao cukup menguras energi. Namun, di dalam dirinya yang lain seolah berkata bukan hal itu yang Jun maksud.
"Sudah bangun rupanya" ucap Minghao menoleh dari arah ruang santai ketika ia mendengar seseorang mengambil gelas di dapur.
"Berapa gelas yang kau berikan hah?" tanya Jun kembali dengan nada tinggi.
"shh Jun. emosimu sekarang sangat berbeda dengan perlakuanmu beberapa jam yang lalu." jawab Minghao santai sambil melanjutkan menonton serial kartun di televisi
"Perlakuan?" tanya Jun mengernyitkan kening, bingung
"Heem, setiap langkahmu beberapa jam yang lalu" ucap Minghao lagi sembari berjalan kearah dapur, melangkah lebih dekat ke arah Jun.
"You're so cute when u drunk" ucap Minghao lagi sambil menarik kemeja Jun dan mengaitkan dua kancing yang terbuka tersebut menjadi porsi yang seharusnya.
"You have beautiful skin" ucap Minghao santai. Sedangkan Jun masih mengernyitkan dahinya bingung dan memilih mengikuti arah pandang Minghao yang tertuju pada kancing-kancing kemejanya.
'What have i done?' tanya Jun di dalam hatinya, panik.
"What have I done? Am I crossed the line?" Menghentikan tangan Minghao yang sibuk dengan kemejanya, Jun bertanya serius perihal apa yang ia lakukan. Di mata Minghao Jun saat ini sedang panik, dan entah mengapa Minghao menyukai hal itu.
"Oiya, tzuy-" perkataan Minghao terpotong oleh perintah Jun dengan nada bicara yang serius dan mengancam yang seketika mampu membuat Minghao menurut, menarik kembali hal yang akan diucapkannya.
"Don't.ever.mention.that.bitch.name" ucap Jun yang membuat perkataan Minghao terpotong. Ia mengucapkannya dengan nada bicara serius dan mengancam yang mampu membuat Minghao menurut, menarik kembali hal yang akan diucapkannya. Kemudian, memandang sosok tersebut seiring dengan langkahnya yang melengang pergi.
Sadar bukan saatnya untuk memancing dan bermain-main, Minghao memutuskan untuk menyusul Jun ke ruang santai. Disana, Minghao melihat Jun duduk dengan sebelah tangannya ia jadikan tumpuan di sofa panjang miliknya. Sesekali ia terlihat memijit batang hidungnya.
"No, you're not crossed the line" ucap Minghao begitu sampai di ruang santai, mendudukkan dirinya di samping Junhui.
Yang diajak bicara hanya menoleh sejenak kemudian kembali menghadap kearah sebelumnya. Dan Minghao pun bingung hendak memulai pembicaraan seperti apa.
"Hmm okay sepertinya aku harus pulang." Ujar Minghao kemudian ketika beberapa menit keheningan diantara mereka. Sejujurnya yang Minghao harapkan saat ini ialah Jun menahannya untuk berpamitan pulang, barangkali menetap untuk beberapa Jam lagi. Namun, seperti Jun yang sudah-sudah ia dengan gampang mengiyakan perkataan Minghao dengan segera.
"Okay" ucapnya singkat lalu beranjak dari tempat duduknya. Sedangkan Minghao masih tetap duduk sambil menatap Jun yang telah beberapa langkah didepan. Menyadari Minghao masih berdiam di tempatnya, Jun berhenti melangkah dan menengokkan kepalanya kebelakang.
"Pulang kan?" tanya Jun sambil sedikit mengedikkan kepalanya kedepan, ke arah pintu.
Paham akan maksud Jun, Minghao pun bangkit dari duduknya dan berjalan kearah pintu masuk yang terbuka ketika Jun meletakkan kartu identitasnya.
"Okey, thanks" ucap Minghao melambaikan tangannya kecil yang dibalas dengan anggukan oleh Jun.
Disepanjang koridor apartment dihabiskan oleh Minghao untuk berpikir mengapa ia bisa melakukan hal ini terlebih di kediaman Jun. Semua rencana awalnya juga seketika memasuki pikirannya tentang bagaimana ia akan melanjutkan yang bahkan menurut Minghao ia belum berada di satu langkah pun – kecuali dalam urusan menjalin komunikasi dan berhubungan dengan Jun diluar dari pembicaraan mengenai perusahaan. Lebih tepatnya tentang apakah ia masih bisa melakukan rencana-rencana tersebut atau ia harus berhenti dan melupakan kepentingan masa lalunya?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Break My Trust [Junhao]
Fanfic[JUNHAO Story] "Trusting someone is something that I rarely or never do. But i tried it for you, I did. Only at the end did it make me think that it was a mistake."