04

150 34 1
                                    

Setelah tragedi di pertandingan kedua turnamen Triwizard yang hampir membahayakan nyawa Cassie dan tentu saja membuat Draco khawatir sepanjang waktu ini, Setelah Cassie pulih sekarang gantian Draco yang jatuh sakit.

Pansy sedang berada di kamar Draco, yah Draco punya kamar miliknya sendiri di asrama Slytherin. Pansy menarik selimut untuk menutupi tubuh Draco setelah membantunya meminum ramuan pereda demam. Draco memegangi tangan Pansy dan menatapnya dengan lemas, "Pansy... Cassie bagaimana?" tanyanya.

Pansy mengusap lembut rambut Draco, "Dia baik baik saja, bahkan sudah pergi berkencan Dengan diggory.. Adikmu yang terkutuk itu"

Draco tertawa kecil lalu memejamkan matanya, tangannya masih menggenggam tangan Pansy yang duduk disampingnya.

"kuharap waktu berhenti di momen ini saja" guman Pansy lalu dia melepaskan tangannya pelan pelan dari Draco dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar Draco, tepat di depan pintu berdiri Astoria yang terkejut, membawa sepiring apel hijau di tangannya.

"Mau apa kau?" tanya Pansy datar.

"Kudengar Draco sakit" kata Astoria pelan.

"Draco.. Sejak kapan dia memanggil begitu?" Batin Pansy tak senang.

Astoria menyodorkan piring berisi apel itu kepada Pansy, "Aku membawakan ini" katanya, pansy menerimanya dan saat Astoria berbalik Pansy berkata lagi.

"Sejak kapan kau dekat Dengan Draco?-"

Astoria menoleh dan terlihat berpikir, "Hmm.. Kurasa belum lama, ternyata dia tak seburuk yang kukira"

"Dia lebih buruk daripada yang kau kira"  kata Pansy ketus dan dia kembali masuk ke dalam kamar Draco, meletakkan piring itu diatas meja, menatap Draco yang tertidur pulas sebelum dia pergi.

....

Tak ada yang istimewa disepanjang tahun keempatnya kecuali berita berita mengejutkan dan tak terduga, mereka tengah berusaha menghibur Cassie yang baru saja kehilangan kekasih tercintanya.

Cedric Diggory tewas saat tugas ketiga turnamen Triwizard, Potter mengatakan bahwa dia dibunuh oleh pangeran kegelapan.

"Menurutmu masuk akal jika pangeran kegelapan bangkit kembali?" tanya Blaise saat mereka duduk di ruang rekreasi Slytherin hampir di tengah malam.

"Aku tidak percaya berita itu, tapi aku penasaran bagaimana Cedric Diggory tewas" Kata Theodore dan dia menatap lama pada Blaise dengan wajah menyelidiki, "Omong omong Blaise.. Kau tidak merasa bahagia karena Cedric mati bukan?"

Pansy Dan Blaise melotot padanya, "Kau gila yah? Aku tidak sejahat itu bodoh" seru Blaise padanya.

"Tapi bagaimana jika pangeran kegelapan bangkit kembali? Orangtua kita sebelumnya Pelahap Maut" kata Pansy yang mendadak khawatir.

"Tidak usah memikirkan itu, bereskan saja barang barangmu, kita pulang kerumah besok" kata Blaise dan dia bangkit berdiri masuk ke kamarnya.

Keesokan harinya mereka kembali menaiki Hogwarts express untuk kembali pulang, di depannya duduk Draco dan Cassie, posisi Draco tengah memeluk Cassie yang tertidur, matanya masih bengkak. Sepertinya, dia mengalami goncangan kuat karena kepergian Cedric.

"Draco kau nampak tidak sehat" kata Pansy memperhatikan Draco, matanya terlihat lelah.

"Aku mengkhawatirkan Cassie, dia jatuh sakit belakangan ini" kata Draco sambil memijit pelipisnya.

Pansy memandang pepohonan diluar jendela tak lama stasiun sudah terlihat dan kereta berbunyi keras menandakan mereka sudah sampai, satu persatu anak berjalan keluar dari kereta, Draco dan Cassie sudah turun lebih dahulu, saat Pansy ingin membuka pintu kompartemen Adrian memegang bahunya.

YOURPHILE | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang