09

193 37 6
                                    

Keluar dari manornya menuju Gringgots pagi ini, secara kebetulan Pansy berpapasan dengan kembar Weasley yang juga sedang menuju toko mereka.

"Parkinson"

Itu suara George, Pansy memang sulit membedakan wajah mereka sebelumnya, tapi suara mereka cukup dapat dibedakan olehnya, tapi sekarang mereka pun cukup bisa dikenali, George cuma punya satu telinga, dan Pansy masih tak terbiasa melihat itu.

"Kalian baru akan buka toko? Kesiangan?"

"Yah, ada sedikit kekacauan dirumah" kata George, Fred memandang Pansy takut takut.

"Kenapa kau bersikap aneh kemarin?" tanya Pansy pada fred yang sedang menggaruk tengkuknya.

"Aku juga tidak tahu kenapa aku begitu kemarin" ucap fred.

"itu karena Amortentia yang kau pegang kemarin Pansy"

"Aku tidak memberikannya pada Fred" sungut Pansy.

"Secara tak sengaja, kulihat amortentianya berkurang" terang George.

Pansy mengangguk pelan lalu menatap Fred yang pipinya bersemu merah, "Jadi kau sudah normal kembalikan sekarang?"

"Yah begitulah, amortentianya tak begitu kuat"

"Kupikir kau belum kembali normal"

"kenapa begitu?"

"Lihat mukamu memerah seperti orang jatuh cinta saja" celetuk Pansy lalu dia beralih menatap George, "Aku duluan yah, semangat bekerja teman"

"Hei! Ganti dulu amortentianya !" panggil George kembali

Pansy membalas teriakannya, "pelit sekali kau ini Weasley, kau tidak akan bangkrut  hanya karena sedikit Amortentia"

Hari hari setelahnya Pansy sering makan siang bersama kembar Weasley dan Adrian. Fred nampak suka curi curi pandang pada pansy dan Adrian yang menyadari itu tampak tak senang.

"Kau punya hubungan apa dengan Fred Weasley?" bisik Adrian.

"Tidak lebih dari teman, kenapa?"

"Tidak ada.. Aku cuma takut sainganku bertambah"

"Sainganmukan hatiku sendiri"

Adrian yang menoleh kearah luar mengalihkan perhatian Pansy dengan menanyakan banyak pertanyaan.

"Kau lihat apa?" tanya Pansy hendak menolehkan kepalanya ke belakang, Adrian menangkup kedua pipi Pansy dengan kedua tangannya.

"fokus pada ceritaku" katanya, mata mereka bertemu dan Pansy menyadari apa yang dilakukan Adrian.

Pansy langsung menolehkan kepalanya kebelakang dengan cepat, Draco sedang bergandengan tangan bersama Astoria.

Draco tak berpura-pura tidak melihat Pansy lagi seperti yang belakangan ini dia lakukan, menganggap Pansy tak ada. Mata Pansy jelas menangkap Draco yang melihat tajam ke arahnya.

"Sialan" gerutu Pansy lalu dia menyeruput jus labu miliknya. Rasa cemburu memenuhi perasaannya.

"Kalian akan datang sebagai pasangan ke pernikahannya Cassie?"  tanya George yang sejak tadi mengamati mereka.

"Tidak" kata Pansy cepat.

"Kenapa tidak? Menurutku serasi kok" kata George

"Menurutmu begitu jugakan?" ucap Adrian senang, dia menoleh pada Pansy sambil tersenyum meski Pansy tak peduli.

"Ohh ayolah, aku akan jadi pengiring pengantin bersama Granger" kata Pansy terlihat enggan.

"Granger tidak buruk kok" kata George.

YOURPHILE | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang