6 tahun berlalu begitu cepat, pansy tidak merasakannya karena setiap hari dia sibuk bekerja. Hari ini adalah pelantikan kenaikan jabatannya, dia, ali dan ruby tak lagi bekerja bersama larsen. Mereka semua sudah naik pangkat dan berada di divisi yang berbeda kecuali adrian yang nampaknya malah jatuh cinta dengan pekerjaan yang penuh bahaya itu.
Mereka tak sering bertemu seperti sebelumnya, tapi sudah semakin dekat. Pansy bisa menyimpulkan bahwa mereka bukan hanya sekedar teman sekarang, Adrian berjanji untuk datang ke pelantikan pansy hari ini sebagai ketua departemen keuangan di macusa.
Pansy gugup, sangat gugup ini pencapaian luar biasa untuknya, jabatan, uang, dan terpandang, dia akan punya semua itu tapi rasanya bukan perasaan gelisah itu yang membuatnya amat sangat khawatir.
'tok tok'
Pansy membuka pintu dan adrian berdiri didepan pintu sambik tersenyum dengan seikat bunga mawar merah ditangannya. Dia memandangi pansy dari atas sampai bawah lalu mengernyitkan dahi, "kau belum bersiap? Pelantikannya 2 jam lagi"
"Oh yah"
Adrian benar dia bahkan belum mengganti pakaiannya.
"kenapa?" tanya adrian sambil masuk dan menutup pintu, "Kau menantikan jabatan ini dalam setahun belakangan, kenapa terlihat gelisah begitu aneh sekali."
Pansy hanya menggeleng lalu dia beralih tatap saat mendengar suara kepakan sayap Pinus burung hantunya yang mendarat diatas meja, dikakinya terikat sebuah surat.
"Lama aku tidak lihat dia" kata Adrian lalu mengambil surat di kaki pinus dan membaca sekilas tulisan di sampulnya, "Dari Cassie"
Pansy mengambil surat itu dan membacanya lalu dia jatuh terduduk dan menangis. Adrian dengan tergesa merebut surat itu dari Pansy dan membacanya.
"kurasa ini alasan kenapa aku tidak bisa bersiap sejak tadi"
"Kita harus bagaimana?" tanya adrian.
"Mau bagaimana lagi? Kita harus pulang"
"Lalu kenaikan pangkatmu?"
"Adrian itu tidak penting, Astoria baru saja meninggal. Kita harus disana."
Pansy beranjak dengan cepat dan mengambil tas kecil yang baru saja dia mantrai dan memasukkan banyak barang miliknya. Entah kenapa dia membawa begitu banyak.
Pansy sudah sering sm bertukar surat dengan Astoria, mereka ntah bagaimana bisa jadi dekat tepatnya setelah scorpius lahir.
...
Tidak banyak orang dikediaman Malfoy saat pansy datang, mereka sudah pergi ke pemakaman. Dan sebagian pasti sudah pulang. Pansy dan Adrian menyusul segera kepemakaman, Mereka ternyata sudah menguburkan Astoria, Draco tidak menangis sama sekali, dia berusaha menguatkan scorpius yang tengah meraung digendongan Cassie.
Pansy tak berani beranjak mendekat, dia hanya menatap punggung mereka dari kejauhan, matanya bertatapan dengan scorpius yang tangisannya perlahan mereda saat pansy tersenyum lembut padanya.
"Bibi Pansy" Pansy bisa membaca gumanan pelan dari mulut kecil scorpius lalu sedetik kemudian mereka semua berbalik menatap Pansy dan Adrian.
Pansy tidak tahu bagaimana scorpius bisa ingat padanya, mereka bertemu terakhir kali saat scorpius masih bayi.
Pansy mendekat, mengulurkan tangannya pada scorpius dan menggendongnya. Scorpius kembali terisak sambil mengalungkan erat lengannya pada leher pansy.
"Kau mau pulang saja dulu?" bisik pansy pelan
scorpius mengangguk. "yah, disini membuatku sedih" katanya
"bawalah dia pansy" kata Cassie lalu dia mengalihkan matanya sebentar pada Draco, pansy mengerti Draco butuh lebih banyak waktu disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURPHILE | COMPLETED
FantasyPansy parkinson yang mencintai sahabat baiknya Draco Malfoy jatuh dan dipatahkan berkali kali oleh orang yang sama tak membuat perasaannya berubah. "Tidak bisakah kau melihat kepadaku sekali saja Draco ?" "Pansy aku tidak mencintaimu" - - - Bukan k...