16

186 18 2
                                    

Pansy tak mempu membuka matanya yang membengkak saat dia terbangun dipagi hari, dia terisak sekali lagi.

Draco sejak tadi duduk disebelahnya dan hanya mengamati, membiarkan Pansy menangis sesekali tangannya terulur untuk membelai puncak kepala pansy.

"Aku amat sangat mengerti rasanya pansy, aku minta maaf" Kata Draco, dia merasa bersalah pada Pansy karena dia pernah melakukan yang lebih buruk sebelumnya.

Saat astoria meninggal Draco selalu begitu setiap harinya, pulang dalam keadaan mabuk, menangis dan bahkan beberapa kali membentak dan mengusir Pansy dari kamarnya. Tapi disaat itu tak sekalipun Pansy pernah mengeluh padanya kecuali satu hal, 'Jangan begini di depan scorpius'. Draco juga menyadari bahwa alasan terbesar pansy mengorbankan semua karirnya yang cemerlang dan menikahi bajingan macam dirinya hanya karena anaknya Scorpius.

"Kenapa kau minta maaf" tanya Pansy ditengah tengah isakannya, dia masih memejamkan mata dan menutup wajahnya dengan kedua tangan, "Wajahku pasti jadi jelek, tapi aku sedih sekali"

Draco beranjak membaringkan tubuhnya, tangannya melingkar ditubuh Pansy dan dia membenamkan kepalanya di ceruk leher pansy.

Pansy menghentikan isakannya saat dia merasakan sesuatu yang berair membasahi lehernya, "Draco kau menangis?"

Dia berusaha membuka matanya yang membengkak perih dan menoleh pada Draco yang punggungnya bergetar.

"Melihatmu meratapi kepergian orang lain seperti itu membuatku merasa sedih, aku menghancurkan hidupmu pansy, mencuri kebahagiaan yang harusnya kau dapatkan-"

"Apa maksudmu?" tanya pansy sambil mengulurkan tangannya untuk mengangkat kepala Draco untuk melihat wajahnya.

"Adrian punya cinta yang besar untukmu, sepanjang hidupnya dia akan berusaha membuatmu bahagia, tapi aku dengan segala keegoisanku merenggut semua itu hanya karena Scorpius meminta padaku.. Jika dia ingin kau tinggal disini bersama kami" Draco memejamkan mata sebentar sebelum dia melanjutkan, "aku.. Waktu itu aku tau jika adrian melamarmu dari Cassie dan betapa bahagianya dia waktu itu bilang jika akhirnya kau mempertimbangkan soal Adrian, aku tidak bisa membiarkanmu pergi jadi aku bilang pada Adrian jika kau dan aku akan menikah"

Wajah pansy berkerut kaget, karena dialah orang yang meminta Draco untuk menikahinya, "Kapan tepatnya kau bilang begitu padanya?"

"Dimalam saat aku mabuk dan kau memintaku untuk menikahimu" Kata Draco pelan, Pelukannya dari pansy sudah terlepas karena pansy mendorongnya menjauh.

"Tapi kau bersikap seakan kau tidak mau menikahiku-"

"Memang tidak mau pada awalnya jika saja Scorpius tidak membuatku terpaksa harus melakukan itu, aku merasa bersalah pada Astoria-"

"Kau benar-benar keterlaluan Draco!" Pansy bangkit berdiri dari ranjang dan menunjuk Draco dengan marah.

"Pansy.. Tunggu dulu aku belum selesai bicara -"

"Aku tidak mau dengar apa apa lagi! Semua hal yang keluar dari mulutmu selalu menyakiti hatiku!-"

"Aku tidak bermaksud menyakiti perasaanmu" Draco bangkit berdiri dan mendekat pada Pansy dengan wajah memohon, pansy menepis tangannya yang terulur, "Aku berjanji disisa hidupku aku akan memperlakukanmu dengan baik.. Sebelumnya aku hanya tidak bisa lepas dari bayang bayang astoria-"

"Aku tidak pernah memintamu untuk melupakannya! Tidak akan pernah bisa! " Pansy berkata dengan frustasi dan menghempaskan tangannya di udara, "Aku sangat sadar Draco, Astoria itu tidak akan pernah bisa aku tandingi bahkan disaat saat terbaikku"

" aku minta maaf jika aku tidak bisa memberikan sepenuhnya hatiku padamu" Draco mendekat dan meraih kedua tangan pansy, menggenggamnya dengan lembut sebelum dia berkata lagi dengan tatapan mata yang sangat meyakinkan, "Ayo kita mulai lagi dari awal"

YOURPHILE | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang