15

148 15 5
                                    

Saat terbangun dipagi harinya, mata pansy mengerjap karena sinar matahari dari jendela yang terbuka menyinari tepat pada wajahnya. Dia terduduk dengan cepat begitu menyadari bahwa dia sedang berada dimana.

Pansy melihat ke dalam selimut, pakaiannya telah terganti, dia ingat dia tidak memakai piyama kemarin. Pansy menggenggam erat selimutnya yang menutupi tubuhnya saat pintu terbuka.

Draco membawa baki makanan ditangan kanannya, meletakkan diatas meja dan duduk disebelah Pansy yang menatapnya  dengan tatapan tajam.

Draco mengerti isi kepala pansy, dia memutar cincin di tangannya sambil menunduk lalu dia menoleh, "Kau mabuk berat kemarin"

"Lalu kau buka pakaianku ?" tanya Pansy menuntut penjelasan.

Draco mengangguk lemah, "Bajumu ketumpahan firewhisky, aku tidak mungkin menyuruh Cassie yang mabuk, lebih tidak mungkin lagi menyuruh Harry"

Lalu dia menoleh dengan wajah dinginnya, "Kenapa jadi masalah sekali, kau dan aku sudah menikah"

"Aku tidak mau kau melihat tubuhku" kata Pansy pelan sambil membuang muka kelain arah.

Draco bangkit berdiri dan membuka jendela kamarnya, "Kau butuh udara segar"

"Kita piknik saja!"

Mereka berdua menoleh dengan cepat pada suara yang berseru semangat. Scorpius melompat keatas kasur dan merangkak memeluk lengan Pansy. Dia menatap Draco, pipinya yang terjepit diantar lengan pansy memberikan kesan menggemaskan pada wajah lugu itu," Kalian sudah tidak bertengkar?"

"Kami tidak bertengkar Scorpius" Kata Draco pelan.

Scorpius menggeleng, "Tidak.. Kemarin kalian bertengkar lalu semalam sudah berbaikan" Dia menoleh sedikit pada Pansy, "Ibu jika kalian tidur bersama lagi, boleh aku ikut?"

"Kapanpun kau mau Nak, kami selalu tidur bersama setiap hari" Kata Draco. Pansy melotot padanya, berpikir bahwa harusnya dia tidak perlu berbohong.

"Aku akan turun kebawah, makan sarapanmu" kata Draco datar lalu dia melenggang pergi.

"Kalian sudah akan kembali kerumah?" tanya Draco yang berdiri diambang Pintu kamar Cassie yang terbuka. Mereka sedang mengemasi sedikit barang bawaan.

"Uncle" panggil lili yang sedang digendong Harry, mengulurkan tangannya untuk diambil.

"Bilang pada Daddy, aku mau tinggal disini dengan Grandpa" kata Lily sambil memeluk erat leher Draco.

Draco terkekeh pelan, "yasudah tinggal disini saja, Scorpius tidak akan kesepian karena ada adiknya-"

"Enak saja, anak perempuanku cuma satu, kau buat satu lagi saja" kata Harry dengan pandangan mematikan. Lalu dia tersenyum dengan wajah lembut sambil membujuk Lily, "Kita bisa kesini setiap hari Lily"

Lily menggeleng kuat kuat lalu berbisik pada telinga Draco, "Ibu tidak boleh aku makan coklat jadi aku disini saja.. Aku akan bilang pada Grandpa" dia minta diturunkan dan berlari menuju kamar Lucius

"Aku akan urus dia" kata Harry sambil menyusul Lily.

Draco duduk diatas kasur dan melemparkan pelan bantal pada Albus yang masih tertidur pulas dibawah selimut.

"Ada yang ingin kau bicarakan?" tanya Cherry sambil menarik selimut Albus, "Bangun.. Mum sudah suruh kau bangun sejak tadikan? Kau mau lihat mum punya tanduk albus?"

"satu jam lagi saja, lagipula Scorpius juga belum bangun mum-"

"Dia sudah bangun" kata Draco

Albus duduk dengan wajah bantal khas bangun tidurnya dan mengeluh, "Tapi dia tidak kesini, kamikan sudah janji mau belajar naik sapu terbang bersama"

YOURPHILE | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang