Liam baru saja masuk kedalam kamar mandi yang berada di dekat dapur, tentu saja Clara menyuruh menggunakan yang disana. Tidak mungkin Clara memberikan ijin mengunakan yang ada di dalam kamar.
Clara sendiri sekarang sudah berada di dalam kamar nya, tepatnya di atas kasur dimana di sebelahnya ada Juna yang sudah terlelap sejak jam 9 malam tadi.
Jantung Clara masih berdetak dengan sangat cepat, tentu saja hal itu di sebab kan oleh perilaku Liam tadi. Benar benar membuat Clara kembali mengingat masa masa panas mereka dulu.
Clara langsung menggelengkan kepalanya cukup keras untuk melupakan pemikiran mesum itu. Clara memegang pipinya yang terasa menghangat.
"Ternyata kak Willy lebih hot pas jadi duda" gumam Clara.
Clara pun bangkit dari kasur dan berjalan menuju lemari baju nya, mengeluarkan selimut dari lemari bagian bawah begitu juga sebuah bantal.
Setelah mengambil itu semua Clara keluar dari kamar, dan meletakan nya di sofa yang ada di ruang tamu. Sebelum kembali ke kamar nya Clara melirik ke arah pintu kamar mandi di dekat dapur.
"Kayak nya sih belum selesai" gumam Clara.
.
.
.
Liam keluar dari kamar mandi setelah membersihkan dirinya dan melakukan sesuatu yang memang harus dituntaskan saat itu juga.
Saat sampai di ruang tamu, Liam melihat selimut dan juga bantal yang diletakan di sofa. Melihat itu Liam tersenyum, meski tidak mengatakan secara langsung sepertinya Clara mengijinkan Liam untuk menginap malam ini.
Dan dengan senang hati Liam merebahkan dirinya di sofa yang cukup besar, namun belum bisa menampung seluruh tubuh nya.
Ditaruhnya bantal di bawah kepala nya, lalu selimut yang masih dalam bentuk lipatan itupun di peluk pria beranak satu itu.
"Ternyata Clara masih lucu kalau gugup" kata Liam sambil menatap langit langit ruang tamu apartemen Clara itu.
"Gila gw nyaris lepas kendali tadi, untung aja bisa ngendaliin diri. Kalo enggak pasti kejadian lagi" kata Liam mengingat perilaku nya yang sempat ingin hilang kendali tadi.
"Kalo di inget-inget kayak nya gw udah lama deh nggak ngelakuin itu. Terakhir.... Sama Lia dan langsung jadi Juna" entah apa yang terjadi pada Liam malam ini, bukan nya tertidur saat sudah dini hari.
Teringat dengan ibu kandung Juna hanya sekilas, karena setelah nya Liam mengingat momen nya lagi dengan Clara.
"Kalo dulu, gw keluarin di dalem kayaknya Clara berpotensi hamil sih" baiklah mungkin malam hari ini Liam akan bernostalgia tentang hubungan intim nya. Maklumi saja ini efek sudah lama tidak menyoblos.
"Sumpah gw aneh banget, masa iya selama ini nggak pernah mikirin tentang hubungan intim, semenjak Deket sama Clara lagi gw jadi kepikiran itu lagi" jujur saja sejak perpisahan nya dengan ibu Juna, dan disibukan dengan mengurus Juna dan perusahaan Liam sama sekali tidak pernah memikirkan tentang hubungan intim nya.
Kebutuhan biologis? Sama sekali tidak terpikirkan. Tapi lain hal nya sekarang semenjak kembali bertemu dengan Clara dan juga dekat dengan wanita itu membuat jiwa brengseknya dulu kembali lagi.
.
.
.
Clara mendengar suara alarm dari ponsel nya yang memang selalu dia setel agar tidak kesiangan, bagaimana pun juga sekarang dia sudah tinggal sendiri dan tidak ada lagi Vani yang akan membangunkan nya di pagi hari.
Saat Clara membuka kelopak matanya, dia bisa melihat jika di hadapan nya ada pria kecil tampan yang sedang tertidur.
Clara tersenyum melihat Juna yang masih tertidur nyenyak di samping nya. Dan saat Clara ingin mengelus pipi Juna yang sedikit memerah, dia baru sadar jika ada yang memeluknya.
Clara terdiam sebentar, sebelum akhirnya berusaha melepaskan dari pelukan itu. Clara tidak perlu penasaran tentang siapa yang memeluk nya, karena dia masih ingat bukan hanya dirinya dan Juna saja yang ada disini.
Sangat sulit untuk melepaskan pelukan itu, karena terlalu erat. "Kak, lepas..." Kata Clara yang sadar jika pria di belakang tubuh nya yang sedang memeluk ini sudah bangun dari tidur nya karena semakin Clara berusaha memberontak maka pelukan itu semakin erat.
"Sebentar aja Cla, kakak semalaman nggak bisa tidur. Dan ini baru bisa waktu peluk kamu" gumam Liam masih dalam keadaan memejamkan mata.
Liam tidak berbohong, karena pada nyatanya semalaman dia tidak bisa tertidur. Setelah memikirkan hal liar bersama dengan Clara, milik Liam terus saja tegang. Padahal Liam sendiri sudah menyelesaikan nya sendiri di kamar mandi, tapi bukan nya lebih baik malah makin menjadi.
Jadilah Liam memutuskan untuk masuk kedalam kamar Clara, dan untung nya wanita itu tidak mengunci pintu. Liam mengambil posisi di belakang Clara dan memeluknya, setelah itu Liam baru bisa tertidur.
"Tapi ini udah siang kak, nanti yang ada telat Dateng ke kantor nya" kata Clara masih berusaha melepaskan pelukan Liam.
Liam mengeratkan pelukannya sampai Clara tidak bisa bergerak sama sekali. "Diam!! Nanti Juna bangun" kali ini Liam berbicara sambil menghembuskan nafas nya di leher Clara.
Clara tidak bisa berkutik, selain karena perkataan Liam tadi tapi juga karena Liam mulai menjilati leher jenjang Clara.
"Kak... Jangan" larang Clara pelan, tapi di telinga Liam suara Clara terdengar seperti desahan benar benar membuat nya ingin melakukan hal lebih.
"Nikmatin aja sayang, kayak dulu" kata Liam di sela sela ciuman nya di leher Clara.
Tangan Liam tidak tinggal diam, yang awal nya melingkar erat di perut rata Clara kini mulai mengusap pelan perut itu. Dengan perlahan merambat naik sampai ke area kembar milik Clara.
"Emh kak..." Desah Clara saat merasakan remasan nikmat yang diberikan oleh Liam pada milik nya.
"Yahh mendesah seperti itu sayang..." Gumam Liam yang mulai hilang kendali karena nafsu.
Tangan kiri Liam mulai merambat turun kebawah menuju pusat tubuh wanita nya. Dan Clara sendiri tidak bisa melakukan apapun selain menahan desahan nya karena di depannya ada Juna yang masih terlelap dengan tenang.
Liam seperti mendapatkan jackpot karena ternyata baik bagian atas atau bawah Clara sama sekali tidak menggunakan penghalang, dan membuat dirinya bisa langsung merasakan nya.
Tangan Liam mulai masuk kedalam celana yang digunakan oleh Clara dengan gerakan pelan dan sensual yang membuat Clara semakin kelimpungan.
"Punya kamu udah basah sayang..." Kata Liam saat merasakan bagian bawah Clara sudah sangat basah akibat rangsangan nya.
Liam mengeluarkan tangan nya dari balik baju dan celana tidur Clara, lalu dengan sekali angkat Liam memindahkan posisi Clara yang awal nya dari sebelah kanan ke sebelah kiri.
Clara yang di perlakukan seperti itu pun kaget bukan main dan langsung membuka kedua mata nya dan menatap Liam kaget yang sudah ada di atas nya mengungkung Clara.
Clara yang melihat tampang Liam saat ini, benar benar teringat pada pengalaman pertama nya dulu bersama Liam, dimana wajah penuh nafsu Liam menguasai dan tidak bisa di hentikan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy [M] (On Going)
Dragoste⚠️ WARNING!!!⚠️ HARAM UNTUK ANAK KECIL Clara Wijaya namanya, dia adalah seorang anak keluarga kaya raya namun bukan keluarga yang harmonis, atau bisa di katakan juga broken home. Dalam hidup Clara belum pernah sekalipun merasakan yang namanya kasih...