Mereka, Liam, Juna dan Clara jadi berjalan jalan keluar di weekend ini, tapi sejak keluar rumah tadi tidak ada senyum sedikitpun yang di tunjukan Juna. Anak kecil itu hanya menunjukan wajah cemberut nya yang pasti nya memiliki alasan.
Liam sempat marah tadi tentang perkataan Juna, dan pria itu memaksa mereka semua makan makanan yang sudah di siapkan oleh Laura. Awalnya Clara merasa baik baik saja karena di lihat dari penampilan makanan nya sangat menggugah selera.
Tapi lain hal nya dengan Juna yang sama sekali tidak tertarik dengan apa yang sudah di sediakan oleh Laura, dan begitu Clara merasakan makanan itu wajah antusias nya berubah menjadi kerutan yang cukup terlihat di kening wanita itu.
Sampai akhirnya Clara mengerti kenapa Juna tidak mau makan makanan itu, karena rasanya sangat jauh dari ekspetasi Clara. Mungkin untuk penampilan nya sangat lah bagus dan tertata hanya saja untuk rasa cukup kacau.
Dan dengan setengah hati Clara memakan makanan itu meskipun tidak sampai habis, dan setelah selesai sarapan itu Laura harus pergi karena masih ada urusan dan Clara, Liam juga Juna memutuskan untuk jalan jalan.
"Hei jagoan masih marah?" Tanya Liam pada Juna yang hanya diam saja di pangkuan Clara.
Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju kebun binatang, semalam Juna meminta mereka untuk ke kebun binatang karena dia ingin melihat singa.
Posisi Juna yang tidak mau pisah dengan Clara membuat Liam duduk di depan seorang diri dan Clara juga Juna berada di kursi belakang.
Juna tidak menjawab pertanyaan Liam, dirinya masih marah kepada Liam yang selalu memaksa nya makan makanan tidak enak Tante Laura. Setiap Laura datang ke rumah mereka pasti Juna akan tersiksa.
"Dad minta maaf ya, kita kan udah pernah bahas ini sebelum nya" kata Liam sambil melirik ke belakang lewat spion.
"Juna tidak suka, kalau dad suka yasudah dad saja tidak usah ajak Juna" kata pria kecil itu menjawab masih memeluk Clara dan menaruh kepala nya di leher Clara.
'Benar benar tau di mana posisi ternyaman' batin Liam melihat Juna
Liam diam mendengar jawaban Juna, dia tau dia salah hanya saja dia berusaha menyenangkan hati teman masa kecil nya yang sedang belajar memasak.
"Hey kenapa jadi seperti ini? Bukan kah kita mau bersenang senang hari ini?" Kata Clara yang berusaha mencairkan suasana.
Clara sendiri belum jelas mengetahui titik permasalahan antara ayah dan anak ini, jadi lah dia berusaha untuk tidak memperpanjang masalah dan mengalihkan ke tujuan mereka keluar bersama.
.
.
.
Mereka bertiga sudah sampai di kebun binatang, dan entah bagaimana cara anak dan ayah itu berbaikan tiba-tiba saja dengan santai seolah lupa dengan kemarahan nya Juna meminta gendong kepada sang ayah.
Clara yang melihat kelakukan kedua nya pun hanya menggelengkan kepala, ternyata sungguh sia-sia dia memikirkan cara bagaimana untuk membuat kedua nya tidak canggung karenya nyata nya mereka akan kembali seperti biasa lagi. Benar benar ayah dan anak.
"Juna ingin melihat hewan apa untuk pertama?" Tanya Clara yang berjalan di sebelah Liam.
"Emh... Gajah Juna mau lihat gajah" kata Juna, setelah berfikir sebentar, Liam dan Clara pun mengangguk.
Setelah membeli tiket ketiga nya pun berjalan dengan panduan peta yang sudah diberikan, agar tidak tersesat saat ingin melihat hewan yang ada disana.
"Dad, kenapa gajah besar?" Tanya Juna tiba-tiba ketika mereka sudah berada di tempat gajah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy [M] (On Going)
Romantizm⚠️ WARNING!!!⚠️ HARAM UNTUK ANAK KECIL Clara Wijaya namanya, dia adalah seorang anak keluarga kaya raya namun bukan keluarga yang harmonis, atau bisa di katakan juga broken home. Dalam hidup Clara belum pernah sekalipun merasakan yang namanya kasih...