Semua cerita disini murni pemikiran pribadi, jalan cerita udah di tentukan yang tidak berkenan bisa langsung tinggalkan.-Skay
Benar benar hal yang tidak pernah di sangka sangka oleh Clara hari ini, dimana dia bertemu lagi dengan saudara tiri nya juga kekasih pria itu. Siapa lagi jika bukan Devian dan juga Vani, tadi Clara bersama dengan Liam berangkat ke sebuah perusahaan dimana perusahaan itu bekerja sama dengan milik keluarga Pramudya dan saat bertemu dengan perwakilan perusahaan itu ternyata orang itu adalah Devian dan asisten nya yang tentu saja Vani.
Tapi Clara adalah Clara wanita yang bisa mengendalikan dirinya sendiri meskipun di saat tersulit, Clara berusaha bersikap masa bodoh dan pura-pura tidak mengenali kedua nya dan melakukan perkenalan secara formal saat bertemu.
Liam sendiri tentu saja mengenal karena belum lama dia bertemu dengan Devian yang datang ke kediaman nya bersama dengan ayah clara yaitu Rega Wijaya. Tapi melihat Clara yang bersikap seolah tidak saling mengenal pun membuat Liam juga melakukan hal yang sama. Satu hal yang dirinya pelajari ketika mengenal kekasih nya ini. Dia tidak suka urusan pribadi nya di campuri, maka dari itu Liam sendiri tidak pernah lagi membahas perihal masalah Clara meskipun dia penasaran.
"Kerja sama ini akan saya pertimbangkan lagi, mungkin anda akan menerima keputusan dalam waktu 3 hari. Ini adalah proyek yang besar dan tidak bisa dengan sembarangan untuk di putuskan" kata Liam ketika Devian selesai mempresentasikan rencana projek kerja sama dua perusahaan ini.
Seharus nya yang ada disini adalah Devan karena dia adalah anak tertua tapi, karena pria itu pergi ke Jerman dan mengurus perusahaan disana sambil melanjutkan studi maka perusahaan di Indonesia diambil alih oleh Devian.
"Baik kalau begitu, saya harap jawaban yang anda berikan sesuai dengan ekspektasi saya" kata Devian sambil berdiri begitu melihat Liam juga berdiri. Rapat kali ini sudah berakhir.
"Semoga" kata Liam lalu mengulurkan tangan yang tentu saja langsung di tanggapi hal yang sama oleh Devian. Setelah saling bersalaman Liam pun berpamitan, dia keluar dari ruang rapat itu bersama dengan Clara dengan tangan gadis itu berada di genggaman nya. Apa yang dilakukan oleh Liam terlihat dengan jelas di mata sepasang kekasih itu.
"Apa itu pria yang kamu bilang?" Tanya Vani ketika kedua orang itu pergi dari sana.
"Ya, dia orang nya" kara devian, Vani pun mengangguk. Dia bisa melihat cinta Dimata kedua orang itu yang saling memuja satu sama lain. Jujur saja Vani kecewa dengan sikap Clara yang memilih untuk bersikap seolah tidak mengenal nya, tapi dia sadar jika kekecewaan Clara jauh lebih besar kepada nya.
"Aku harap Clara bahagia sama dia" harap Vani dengan tulus, karena selama mengenal Clara dia belum pernah melihat wanita itu sangat bahagia seperti sekarang ini.
"Aku juga berharap gitu. Dan aku juga berharap kalau masalah antara Clara sama papah nya cepat selesai maka dengan itu nanti di hari bahagia setidak nya kami yang sekarang menjadi keluarga bisa merasakan kebahagiaan bersama di hari pernikahan Clara" kata Devian dengan tulus, karena dia memang benar benar ingin masalah ini cepat selesai. Apa lagi dia tau kalau Clara adalah anak perempuan yang membutuhkan sosok ayah kandung nya sebagai wali nikah nya nanti.
"Devan udah kamu kasih tau kalau Clara mau menikah?" Mendengar pertanyaan yang di ajukan kekasih nya membuat Devian menatap lama wajah wanita itu. Lalu gelengan yang menjawab pertanyaan Vani.
"Belum, aku bahkan nggak tau gimana cara ngasih tau Devan" kata Devian, dia tau sebesar apa perasaan yang harus dipaksa Devan pendam demi melihat ibu nya bahagia. Devan sudah melakoni peran sebagai seorang anak yang mengutamakan kebahagiaan ibunya diatas Segalanya, contoh nya seperti yang dilakukan oleh Devan, rela patah hati demi sang ibu yang di cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy [M] (On Going)
Romance⚠️ WARNING!!!⚠️ HARAM UNTUK ANAK KECIL Clara Wijaya namanya, dia adalah seorang anak keluarga kaya raya namun bukan keluarga yang harmonis, atau bisa di katakan juga broken home. Dalam hidup Clara belum pernah sekalipun merasakan yang namanya kasih...