-Kisah 21-

115 15 37
                                    

Kebersamaan terasa singkat ketika seseorang itu menjadi sakit. Seakan waktu terbang begitu cepat

-Winter, 2022-

Hari berlalu begitu cepat jika kegiatannya memang padat, waktu terasa terbang bersama angin yang berhembus begitu kencang. Hingga sekarang angin tersebut membawa Winter duduk dirumah Renjun yang mewah, alasan dirinya berada disini adalah karena harus mengambil file desain yang ada dirumah Renjun, selain itu juga rupanya Renjun menyinggung soal kegiatannya yang harus menelusuri web dewasa tersebut.

"Uwah rumah Ranjang oppa besar banget" ungkap Winter, kedua matanya mengitari seluruh ruangan rumah Renjun. Tetapi dirinya tidak dibiarkan duduk di ruang tamu, melainkan diajak untuk terus mengikutinya hingga ke dalam kamar lelaki itu.

"Alah lebih besar rumahnya Jeno lah" balas Renjun santai.

Hingga Winter dibuat salah fokus ketika matanya melihat sebuah foto besar yang terpajang di dinding, yang memajang foto keluarga di rumah ini. Langkahnya pun juga berhenti ketika tengah mengamati foto tersebut, dimana menampilkan potret bahagia kedua orang tua yang tersenyum bersama kedua putra dan putrinya. Melihat hal tersebut membuat Winter juga tiba-tiba dibawa ke masa lalu, dimana keluarganya juga melakukan foto bersama.

Melihat foto tersebut, membuat Winter juga sedikit merasa iri. Bagaimana bisa orang lain memiliki kehidupan yang baik-baik dikeluarganya, memiliki orang tua, saudara, juga kekayaan yang membuat nyaman. Sedangkan kehidupan Winter yang selain miskin, tiba-tiba dirinya harus kehilangan kedua orang tuanya yang egois dan tidak bertanggung jawab, selanjutnya juga dia masih harus bertengkar dengan saudarinya.

"Winter! Ayo!" Panggil Renjun yang sedang berdiri di depan tangga rumahnya, sambil melihat ke arah Winter yang masih berdiri di depan foto keluarga itu. Suara Renjun seketika membuyarkan bayangan masa lalu Winter, juga membuyarkan pikiran yang berada dibenaknya.

Karena penasaran dengan apa yang membuat Winter sampai berhenti disana, Renjun pun datang menghampiri perempuan berambut pendek itu, "lo lagi ngeliatin apa sih?" tanyanya sambil berjalan dan semakin dekat sampai dimana dirinya dapat melihat apa yang Winter lihat, "oh foto keluarga, kirain lukisan absurd gw pas kecil hehe" ujarnya kemudian, entah sungguhan atau hanya sekedar mencairkan suasana sebab saat ini Renjun melihat raut muka yang tak biasa ia lihat pada sosok Winter, karena biasanya anak itu paling berwajah jutek atau tidak ceria.

"bahagia pasti ya jadi oppa. Udah kaya raya, keluarganya juga lengkap dan harmonis gitu, kakaknya idol pula" kata Winter kemudian dengan mata sendu tapi mulut tersenyum. Tapi jujur saja Renjun tak paham mengapa Winter sampai tertegun hanya dengan melihat foto keluarga yang umum ini.

"gimana oppa rasanya?"tambah Winter yang kemudian mengajukan pertanyaan.

"huh? apanya?" sahut Renjun yang bertanya balik dengan wajah kebingungan.

Winter lalu menghadapnya dengan ekspresi ketus, seperti yang Renjun lihat hampir setiap hari dan juga menjadi salah satu daya tarik Winter sampai membuat Renjun kesusahan mengubah perasaannya, "gimana rasanya punya nunna idol? soalnya eonni gw pegawai semua" jelasnya.

Renjun yang kemudian paham pun otomatis menganggukkan kepala, kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya, "biasa aja" balasnya singkat dengan wajah yang datar.

"aish sombong!" umpat Winter, yang anehnya mendengar itu Renjun pun tersenyum tipis karena justru ia merasa lega karena akhirnya sosok Winter yang biasanya kembali

KISAH 2022 [JENO × WINTER] end 💨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang