-Kisah 17-

103 22 34
                                    

Mungkin terlihat menggelikan untuk sebagian orang, ketika melihat seseorang rela melakukan apapun demi orang tersayang

Tapi, jika seseorang itu baru kamu ketahui berharganya. Maka semua itu tidak terasa menggelikan lagi, melainkan cocok disebut pengabdian

--Winter, 2022-

Pagi sudah datang setelah malamnya sangat sulit Winter lewati. Setelah berpelukan dengan Jeno di bawah hujan Winter kemudian pulang ke apartement dan tidur disana sendirian, selain karena ruangan apart yang begitu luas dimana pastinya terasa hampa namun ketidak hadiran seorang Jeno tentu juga menjadi alasan suasana hampa ini.

Tumben sekali Winter bangun sepagi ini dan langsung berdiri di dapur. Perempuan itu berdiri di depan kompor tapi bukan bahan masakan yang ia pegang melainkan ponselnya, dimana ia sedang sibuk menelusuri laman internet untuk mencari tahu makanan yang bisa dimakan oleh penderita diabetes. Setelah ia menemukan bahan yang bisa Jeno makan, perempuan yang tidak pernah masak itupun lanjut mencari resep makanan yang bisa ia lakukan, yang mudah saja menurutnya tetapi ternyata meskipun terlihat mudah namun Winter tetap saja kesulitan.

Berdasarkan informasi yang ia dapat dari internet, penderita diabetes boleh mengkonsumsi salah satunya brokoli dan salmon, "tinggal manggang salmon dan rebus brokoli, oke, gampang". Winter pun pergi ke minimarket untuk mencari kedua bahan tersebut yang untungnya mudah dicari disana, setelah tiba diapart ia langsung mengekskusinya. Pertama ia mengeluarkan salmon dari plastiknya, lalu ia taburi garam dan lada secukupnya, sesuai perasaannya saja. Kemudian ia lanjut memotong brokoli dengan sedikit kesulitan karena tentu dirinya tidak terbiasa menggunakan pisau, tetapi karena tekadnya yang kuat pada akhirnya Winter bisa memotong brokoli itu hingga bisa dimakan sekali gigit.

Winter mengisi air ke dalam panci lalu memasukkan brokolinya, kemudian selagi menunggu brokolinya matang ia lanjut memanggang salmon dengan teplon saja. "Ini bener kan ya?" katanya berbicara pada dirinya sendiri, dengan perasaan yang sebenarnya ragu Winter pun terus melanjutkan kegiatan masaknya yang pertama kali.

Beberapa saat kemudian...

Winter terduduk di meja makan sambil memandangi kedua masakannya yang ternyata tidak berhasil ia eksekusi dengan baik, bukannya ia menghasilkan makanan yang lezat dan sehat untuk Jeno tapi ia malah merusak kedua bahan mahal tersebut. Brokoli yang ia masak tadi kematangan sehingga butiran hijau brokoli yang kecil-kecil tersebut rontok dan menempel sat sama lain, lalu untuk salmonnya juga kematangan sehingga sangat keras dan hampir gosong, rasa salmonnya juga hambar.

"gw makan aja deh, daripada mubadzir. Setidaknya gw udah berusaha"

"Ini kayaknya gw kena karma karena nggak pernah bantuin Gingsul eonni masak, hiks payah banget"

Ujar Winter berbicara sendiri diikuti dengan wajahnya yang sedih, karena merasa kecewa dengan dirinya sendiri yang memang tidak bisa diandalkan. Perempuan itupun mulai menancapkan garpu ke brokoli dan mulai memakan sayuran tersebut, bahkan saking kelewat matang Winter tidak butuh mengunyahnya dengan lama. "lembek banget anjir" umpatnya dengan muka kesalnya sambil memiringkan bibir sisi kirinya ke atas, "ini adalah salmon terjelek pertama yang pernah gw makan hiks" sambungnya yang kemudian lanjut menyantap salmon yang sudah tidak rupawan itu, "hueks!" Winter sendiri saja ingin muntah menyantap makanannya sendiri, selain tidak rupawan rasanya juga buruk.

Winter pun menyelesaikan sarapan terburuknya itu dengan cepat, dirinya tetap memaksa dirinya untuk menghabiskan brokoli dan salmon itu karena sayang jika dibuang sebab harganya juga mahal. Perempuan itu kemudian mandi dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit menjenguk Jeno hingga kemudian lanjut pergi ke kampus untuk kuliah seperti biasa karena kebetulan hari ini dia memiliki kelas siang, "setidaknya gw bisa tampil cantik di depan Jeno, gw bawa buah aja deh kesananya, yang paling aman" ujar perempuan berambut pendek itu sembari merapikan scraftnya, "oh yogurt juga bisa, tadi diinternet boleh kan ya? iya, boleh" Winter terlihat kebingungan sekali harus berbuat apa untuk merawat Jeno.

KISAH 2022 [JENO × WINTER] end 💨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang