Kamu akan mengerti nilai dari sesuatu jika kamu pernah merasakan hal yang sama
-Winter, 2022-
Duduk di bangku taman kota sambil memandangi bunga yang dihinggapi lebah, ternyata lumayan menenangkan. Setelah mendengar kalimat gila dari Guanlin dipemakaman tadi, membuat pikiran Winter agak suntuk. Sebenarnya kurang lebih dirinya dapat menebak perasaan Guanlin padanya, hanya saja Winter memilih untuk mengabaikan perasaan yang tidak baik itu. Cinta Guanlin memang tidak salah, karena perasaan indah yang dirasakan oleh manusia dengan bebas itu tidak pernah salah mungkin hanya kurang tepat.
Meskipun perasaan cinta itu memang bebas, dan juga gratis. Tetapi bagi perempuan berambut pendek yang lurus ini, dirinya cukup berprinsip tentang cinta, sehingga dia bahkan membuat aturan kepada siapa cintanya akan berlabuh dan perasaan seperti apa yang ia rasakan.
Aturan pertama yang Winter dirinya tidak akan mencintai seseorang yang pernah berhubungan dengan temannya, atau bahkan teman dari temannya. Karena menurutnya dunia terlalu luas dan rugi jika menerima seseorang dengan lingkungan yang disitu-situ saja.
Aturan yang kedua adalah Winter tidak akan mencintai sahabat, teman, atau bahkan teman sekelas semacam dengan teman sefakultas juga. Sama halnya dengan yang pertama, mungkin yang berbeda adalah pikiran Winter yang langsung memikirkan masa depan, dimana hubungan yang awalnya baik-baik saja akan berubah ketika hubungan percintaan datang tapi harus kandas kemudian.
Aturan selanjutnya yakni nomor tiga adalah bermain. Maksud bermain disini adalah main hati atau selingkuh, main tangan atau kasar, main mulut atau berkata kasar dan sampai merendahkan pasangannya.
Dan dari semua itu, Guanlin termasuk pada aturan yang kedua.
Winter masih termenung di tengah taman kota, duduk sendirian dibangku yang panjang itu. Sebenarnya memikirkan tentang Guanlin hanya sebagian kecil dari keresahannya, karena yang menguasai isi kepalanya sekarang lebih dominan tentang Ningning.
Biasanya, jika ada masalah di dalam keluarganya seperti sekarang Winter pasti tak sungkan menceritakan semuanya ke Jeno tanpa terkecuali. Tetapi sekarang Winter tidak bisa melakukannya, penyakit yang hinggap pada tubuh Jeno membuat pembatas dan menahan sikap Winter yang biasanya lugas.
Kalau seperti ini Winter juga mengerti terkait alasan Jeno tidak memberitahunya tentang penyakit tersebut. Seperti halnya Winter sekarang, bagaimana melihat Jeno sekarang pasti sama persis ketika kekasihnya yang manis itu melihatnya.
Selain Winter memang tidak bisa diandalkan, Jeno pasti tak tega menceritakan masalah hidupnya kepada seseorang yang lebih dulu menderita. Mulai dari perceraian orang tua, lalu kedua orang tua Winter pergi meninggalkannya dan saudarinya, lalu tentang Winter yang selalu diperlakkan buruk oleh Jiheon, ditambah Winter yang masih kesulitan menghadapi kuliahnya. Dengan berbagai masalah itu pastinya Jeno hanya bisa menjadi pendengar yang baik, menjadi pelipur lara atau bahkan seseorang yang hanya berdiri disebelah Winter dan memayunginya ketika hujan turun. Jeno hanya bisa memeluk Winter tanpa bisa berkata bahwa dirinya juga merasakan sakit yang lain.
Melihat fakta tersebut, Winter jadi merasa malu. Karena ternyata menjadi Jeno tidak mudah, seperti halnya dirinya sekarang yang tak mudah menahan dirinya untuk menyimpan semua ceritanya sendiri. Saat ini yang bisa ia lakukan bersama Jeno hanyalah merawat sampai Jeno pulih dan dapat beraktivitas seperti biasa, walaupun hal tersebut juga sudah dilakukan oleh keluarga Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH 2022 [JENO × WINTER] end 💨
Fiksi PenggemarBAGIAN KEDUA DARI KISAH Hidup Terlalu Singkat Untuk Kamu Yang Bekerja Keras Atau Justru Kamu Yang Tidak Punya Kegiatan start: 24 Juni 2022 Finish: 18 Agustus 2022 #realita 💚 #dunia