Manusia adalah aktor terbaik dalam hidup
-Winter, 2022-
Sebagai seorang pasangan, apalagi menjadi kekasih Winter--ia harus dituntur untuk pengertian dan bersikap dewasa, tak lain berarti Jeno tidak bisa semudah itu menunjukkan sikap cemburu. Sebab itu Jeno memberi kebebasan seutuhnya kepada Winter, meskipun di dalam hatinya tentu ada perasaan yang menjanggal. Apalagi akhir-akhir ini ia merasa Winter dan Renjun terasa lebih dekat, ditambah sahabatnya itu bahkan menyimpan rahasia Winter yang sempat tidak diketahuinya.
Hari ini, setelah mendengar cerita dari kekasihnya Jeno dengan sengaja pergi menemui Ningning disekolahnya. Tujuan ia pergi kesana adalah untuk mengetahui perasaan adik Winter itu, bagaimana keadaannya disekolah setelah kasus tersebut? Apakah dia masih merasa nyaman atau tidak? Jika tidak, Jeno akan membantu Ningning untuk pindah sekolah. Namun ketika ditemui, jawaban gadis itu tampak baik-baik saja bahkan Jeno juga bicara dengan Chenle dan Jisung pun siap menjaga Ningning.
Seperti halnya Jisung, Jeno juga sudah menganggap Ningning seperti adiknya sendiri. Hatinya benar-benar terluka saat ia mendengar apa yang menimpa gadis itu, rasanya ia juga ingin menghajar laki-laki cabul itu, tapi ternyata kata mereka anak itu sudah keluar dari sekolah dan benar-benar takut sehabis dihajar Chenle.
Setelah dari sekolah adik-adik, Jeno pergi ke kampus lagi untuk menemui Jiheon. Dibawah langit biru yang cerah, hati Jeno seperti air mendidih--terasa panas dan sesak, tak sabar dirinya untuk mencaci Jiheon yang sudah keterlaluan.
"Jiheon, mulai sekarang gw nggak nganggep lo temen gw!" Kata Jeno dengan tegas, tak hanya Winter yang sakit hati dikatai seperti itu tapi juga dirinya, harga diri Jeno juga ikut terluka mengetahui kekasihnya dicap pelacur oleh seseorang yang bermulut sembarangan seperti perempuan di depannya ini.
"Tapi sebelum itu gw mau lo minta maaf sama dia!" Seru Jeno tetap dengan wajah seriusnya.
Jiheon menghela napas, kedua matanya berputar jengah terlihat sekali perempuan itu tidak punya rasa penyesalan.
"Cewek lo juga ngatain gw!" Sentaknya.
"Kalo lo nggak mulai, nggak akan dia peduli sama lo!" Sentak Jeno balik.
Jiheon berdecak, menatap Jeno dengan sinis, "lo bener-bener buta mau sama dia" katanya kemudian.
Tidak bisa, Jeno sudah tidak sanggup menghadapi Jiheon. Lelaki itupun pergi tanpa aba-aba serta diam seribu bahasa, yang penting pada intinya dia sudah tidak menganggap perempuan itu temannya.
Kemudian terdengar suara dari ponsel Jeno bertubi-tubi, berirama dengan langkah kakinya yang pergi menjauh. Sembari berjalan lelaki itu pun meraih ponselnya dan melihat pesan itu datang dari siapa, namun langkahnya langsung berhenti ketika Jeno membaca nama Jiheon, dimana gadis itu mengirim beberapa video dan juga foto.
Jeno lalu menengok ke belakang, tempat Jiheon yang masih berdiri disana, menatap gadis itu malas tapi dalam benaknnya menyimpan banyak tanya.
"Yang perlu lo waspadai bukan gw, tapi sahabat lo dan temen pacar lo. Renjun dan Guanlin,mereka berdua suka sama cewek lo bego!" Kata gadis itu dengan gayanya yang sengak
Jiheon berjalan perlahan mendekat ke Jeno dan melanjutkan kalimatnya, "lihat! Dia dipeluk, tidur nyender, pergi bareng, udah kayak pela-" tapi belum selesai ia menyelesaikan perkataannya, Jeno langsung berlari sekencangnya, meninggalkan Jiheon yang masih mengamati langkah Jeno yang semakin menjauh.
"Tuh anak lupa kali kalo baru sembuh" gumam Jiheon sambil geleng-geleng kepala.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Renjun dengan wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH 2022 [JENO × WINTER] end 💨
Fiksi PenggemarBAGIAN KEDUA DARI KISAH Hidup Terlalu Singkat Untuk Kamu Yang Bekerja Keras Atau Justru Kamu Yang Tidak Punya Kegiatan start: 24 Juni 2022 Finish: 18 Agustus 2022 #realita 💚 #dunia