Seorang pria bermahkota kuning kini berjalan memasuki apartemen mewah miliknya, dengan seorang wanita yg tertidur dalam gendongan ala bridal sylenya.
"Tadaima" Ujar boruto kala memasuki apartemen nya.
Tak ada sautan sama sekali dari dalam apartemen, tsubame pun tidak menghampirinya seperti biasa. Boruto memaklumi itu, mengingat jam kini telah menunjukan pukul 12. 22.
Boruto berjalan memasuki apartemennya dengan kaos kakinya yg belum terlepas. Menginjakkan kakinya pada anak tangga satu persatu yg kini membawanya tepat ke depan pintu kamar nya dan Sarada.
Lengan kekar boruto meraih knop pintu, lantas segera mendorong pintu dengan bahunya dan membawa dirinya serta Sarada memasuki kamar mereka. Boruto menidurkan Sarada pada kasur king size yg tersedia di kamarnya, ia melepaskan kedua hels yg terpasang pada kaki Sarada dan menyelimuti tubuh istrinya tersebut dengan bedcover.
"Huftt...... " Lenguh boruto mengulur nafasnya.
Cepat cepat kini boruto beranjak menuju kamar mandi, lantas segera mengganti bajunya sebelum pergi untuk tidur.
°°°°°
Semilir angin berhembus menyapu dedaunan yg terjatuh disekitar Sarada, wanita berbadan dua itu kini tampak berjalan santai dengan setelan pakaian olahraga di tubuhnya.
Sarada menepikan dirinya, mengambil sebotol air yg dibawanya dan meneguknya hingga hanya tersisa seperempat dari isi sebelumnya.
"Setelah ini aku ingin ramen, apa di rumah ada ramen instan? " Cicit Sarada dengan dirinya sendiri sembari berjalan kembali menuju apartemennya.
Wanita bersurai raven tersebut kini telah memasuki gedung apartemen mewah yg saat ini terlihat begitu ramai orang berlalu lalang mengingat saat ini adalah waktu waktu bagi banyak orang kembali dari tempat kerja mereka.
Sejenak Sarada terheyak, berfikir apakah boruto akan pulang cepat hari ini. Tak lama seseorang menyentuh pundak Sarada, membuat wanita tersebut terperanjat.
"Bikkurishita" Seru Sarada seperkian detik kemudian.
"Maaf mengejutkan" Ujar seseorang yg suaranya sudah tak asing lagi untuk Sarada. Sarada menolehkan kepalanya, hingga kini dihadapannya seorang pria dengan postur tubuh yg begitu sempurna serta warna surai yg senada dengannya memasuki indra pengelihatan sarada.
"Papa!! " Pekik Sarada berhambur kedalam pelukan sasuke.
Sasuke membalas pelukan sang putri dengan tangan kirinya, meski sesungguhnya kini sasuke merasa sangat tak nyaman karna mereka menjadi pusat perhatian, namun sasuke tak ingin mengacaukan antusias putrinya tersebut.
"Hn, bisa kita pergi dari sini dulu? " Ucap sasuke beberapa saat setelah sarada memeluknya. Sarada segera menganggukan ucapan sang ayah, sudah lama ia tak bertemu langsung dengan papanya, dan kini papanya berada di hadapannya. Rasanya hati Sarada benar benar bergejolak tak karuan.
Kedua orang bergaris keturunan uchiha itu kini berjalan berdampingan hingga memasuki salah satu apartement yg berada disana. Sarada melepas sepatunya, lantas segera mempersilahkan sasuke untuk masuk.
"Ada apa papa kesini? " Ujar Sarada menemani sasuke hingga ke ruang tamu.
"Papa baru selesai meeting dengan klien bisnis papa di restaurant dekat sini, jadi papa ingin melihat putri papa"
"Aaa harusnya papa mengajakkk mama" Rengek Sarada dengan wajah sebal yg dibuat buat.
"Boruto? "
"Belum kembali. Papa lebih ingin bertemu boruto atau aku sebenrnya? "
![](https://img.wattpad.com/cover/311031974-288-k725115.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking To Happiness
RomanceDijodohkan dengan seorang pria yang tak ku kenal sebelumnya, bahkan wajahnya pun tak aku ketahui. sedangkan pernikahannya akan segera dilangsungkan satu bulan dari mereka memberitahu ku tentang perjodohan bodoh itu. Bagaimana mungkin aku bisa tenang...