"sangat mencintai anda", ''panggilan tak terjawab 'sumire''
Dua hal tersebut sejak sore tadi terus saja menggangu fikiran Sarada. Wanita tersebut kini melungkar dalam bedcovernya layaknya ulat bulu. Ia mengelus perutnya yang telah membesarkan alih-alih untuk sekedar mengalihkan fikiran nya. Namun ternyata nihil.
Awalnya tak ada masalah dengan ucapan log yang mengatakan bahwa boruto sangat mencintai sarada. Namun setelah mendapatkan nontifikasi telfon tak terangkat dari sumire, hal itu membuat fikiran sarada terganggu, dan membuat perasaannya tak tenang.
Mencintai? bahkan setelah kurang lebih selama 10 bulan bersama, hal semacam 'Aku mencintaimu' atau sejenisnya tak pernah terlontar di antara mereka. Bagaimana log bisa mengatakan boruto mencintainya semudah itu hanya karna boruto memasang fotonya sebagai wallpaper. Sialan, perkataannya sekarang malah menganggu fikiran Sarada! Atau tidak juga? Ini mungkin salah boruto yang meninggalkan ponselnya! Ahhhhh! Menyebalkan. Mengapa harus nontifikasi telfon dari sumire yang masuk ke ponsel boruto disaat seperti itu?!
Sarada tau itu bisa saja hanya untuk urusan pekerjaan, mengingat sumire merupakan perwakilan dari perusahaan yang sedang bekerjasama dengan namikaze company sejak beberapa bulan lalu. Tapi tetap saja, kenapa waktunya sangat tidak pas?!
Itu jadi membuat Sarada mempertanyakan ucapan log,tentang perasaan boruto padanya. bagaimana jika selama 10 bulan ini boruto sebenarnya tak memiliki perasaan apapun dengannya? Karna itulah tak pernah ada kata cinta diantar mereka meskipun terkadang boruto memanggilnya dengan sebutan 'sayang', Bagaimana jika sebenarnya boruto ada hubungan dengan sumire? Bagaimana??!! Bukankah dulu chouchou pernah mengatakan bahwa sumire sangat menyukai boruto?
'Jadii bagaiamanaa kalau merekaa ada hubungannya??!!' gerutu Sarada dalam hatinya. Tak lama suara pintu terbuka membuat wanita berbadan dua tersebut tersentak. Ia melirik dari balik bedcovernya, dan mendapati presensi boruto yang tengah berjalan masuk kedalam kamar.
Pria tersebut kini mendudukkan dirinya pada ujung kasur, seraya mengendurkan dasi yang terpasang pada kerah kemejanya. "Kau tidur hn? " Ujar boruto yang sontak membuat Sarada memejamkan matanya dan berpura-pura tidur.
Boruto yang merasa tak mendapatkan sahutan pun akhirnya mengalihkan atensinya pada presensi Sarada, lalu mendapati wanita tersebut dengan mata yang terpejam. Ia bangkit dari duduknya, tangannya kini terjulur mengacak puncuk rambut Sarada, membuat Sarada hampir saja tersentak akibat tindakannya.
"Aku akan kerja dibawah sebentar" Ujar boruto setelahnya lantas kembali pergi keluar dari dalam kamar.
Sarada menurunkan bedcovernya sebatas dada, begitu ia merasa sudah tak ada siapapun selain dirinya di dalam kamar. Ia melenguskan nafasnya lega, entah mengapa tadi ia menjadi sedikit gugup menghadapi boruto, rasanya ia sedikit takut mengenai bagaimana jika fikirannya bahwa boruto tidak mencintainya ternyata adalah kenyataan. Karna itu ia ingin menghindari boruto.
Kekhawatiran yang sama agaknya terus terulang dalam fikiran Sarada bak sebuah kaset lama yang telah usak. Wanita tersebut meremas bedcovernya dan memandang lurus pada eternit kamarnya. Berkali-kali Sarada menanyakan hal yang sama pada dirinya sendiri, apa hal ini sebegitu pentingnya hingga ia tak bisa mengeyahkan fikiran tersebut walau untuk sesaat?
Waktu terus berjalan, jarum jam silih berganti menunjukan arah yang semakin berbeda setiap menitnya. Sarada rasanya sudah sangat muak dengan semua asumsi di kepalanya, ia mendudukan dirinya pada kasur dan memantapkan tekadnya. Ia harus meluruskan fikirannya kembali, dia benar benar ingin bicara dengan boruto, kenapa pria itu tak kunjung juga kembali ke kamar?!
"Pria sialan" Umpat Sarada mengusap kasar wajahnya. Dengan perlahan sarada kini bangkit dari kasurnya, dan berjalan dengan perasaan gusar menuju ruang kerja boruto di bawah.
![](https://img.wattpad.com/cover/311031974-288-k725115.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking To Happiness
RomanceDijodohkan dengan seorang pria yang tak ku kenal sebelumnya, bahkan wajahnya pun tak aku ketahui. sedangkan pernikahannya akan segera dilangsungkan satu bulan dari mereka memberitahu ku tentang perjodohan bodoh itu. Bagaimana mungkin aku bisa tenang...