5 tahun kemudian....
Boren, akhirnya kembali menikmati pemandangan langit. Setelah mungkin selama bertahun-tahun berlagak seperti tikus yang menyusun kekuatan di dalam tanah.
Dia mengikuti kehidupan Pieter, yang mengeruk kekayaan di jalan busuk yang gelap dan hitam. Bergerak lancar berkeliling dunia, membawa virus-virus berbahaya dalam liontin kalung yang melingkar di leher Boren. Dalam setahun, dia bisa melakukan perjalanan ke beberapa negara, antara dua atau tiga kali. Mengunjungi lab-lab rahasia yang berkedok tentang penelitian biasa.
Hanya dengan bekerja seperti itu, Boren sudah mendadak kaya. Dia punya apartemen dan mobil mewah di Amerika, gaya hidupnya juga berubah bak kaum borjuis umumnya. Wanita-wanita cantik dan menarik, bisa dipilihnya setiap saat, untuk sekedar menemani tidur dan liburan singkat. Entah dia harus membenci, atau justru mensyukuri hidupnya yang munafik ini. Tetapi dia hanya mengikuti apa yang disarankan Pieter, Bosnya, yang memiliki hidupnya sejak lama.
"Aku mempercayaimu, Boren. Tujuh tahun kau bersamaku. Kau bahkan lebih bisa dipercaya dari keponakanku," kata Pieter, saat mereka menuju Hotel Adolphus di Dallas, Amerika. "Jadi, kau hanya menuruti perintah, selanjutnya kau tinggal menikmati isi dunia."
Boren memandangi gedung tinggi Hotel Adolphus. Ini adalah salah satu hotel favorit Pieter, karena mewah dan bersejarah, berdiri tahun 1912 dan berjumlah 22 lantai. Pieter terkadang menjamu tamu-tamu pentingnya di tempat itu, demi menyajikan sisi keanggunan dan kemegahan yang seakan tak pernah pupus sejak era silam. Seakan ingin menekankan, tentang dasar tujuan mereka dalam menjalankan proyek rahasia.
"Kita ini bukan orang jahat, Boren. Kita hanya para manusia yang memuja kemewahan, kemegahan dan kemakmuran. Apa itu salah? Bukankah kita sama seperti manusia lain, berusaha untuk menikmati hidup?" ujar Pieter, sambil menghembuskan asap cerutunya dengan gaya khasnya. Rambut Pieter mulai berkurang, kulitnya makin keriput, tetapi kondisi itu semakin menunjukkan kematangannya di dunia mafia senjata.
Berawal dari senjata berpeluru, kini dia beralih ke senjata biologis. Menjual senjata mematikan itu pada sekelompok orang yang saling membenci, atau juga kepada produsen obat-obatan tertentu dari virus baru yang disebar.
Menjual senjata biologis, ternyata jauh lebih aman. Meski pembuatan dan penyimpanannya melanggar Konvensi Senjata Biologi 1972 yang ditandatangani oleh lebih dari 100 negara, karena dapat membunuh jutaan manusia, dan menghancurkan sektor ekonomi dan sosial. Tetapi menjalani bisnis ini, ternyata tidak serumit berdagang senjata berpeluru.
Tak perlu banyak orang untuk menjual, tak butuh banyak lingkup yang dijaga dan nyawa tim yang harus dipertaruhkan. Cukup menawarkan, deal, kirim Boren ke negara yang diinginkan. Selesai. Sesederhana itu!
Dalam pemagamannya, senjata biologis adalah semua jenis mikroorganisme yang sengaja dikembangbiakan dan dilepaskan dengan sengaja di suatu wilayah untuk menyebabkan penyakit dan kematian pada banyak manusia, hewan dan tumbuhan. Contoh organisme yang digunakan adalah virus, bakteri, atau jamur. Tetapi yang paling disukai saat ini adalah virus mematikan, yang mengancam banyak nyawa manusia.
Pieter, bekerja sama dengan Miko Jatt, bajingan licik yang mempekerjakan para profesor sesat untuk mengembangkan virus-virus mematikan dari hewan. Lalu senjata biologis ini dibawa Boren sepanjang tahun, berkeliling dunia. Mereka didanai para iblis yang mendadak jadi produsen obat dunia untuk penyakit "tertentu" yang konyolnya justru mereka sendiri yang jadi pembuatnya.
Awalnya, dan seperti awal-awal dari segala kebusukan Pieter, Boren tak pernah menampik apapun. Tetapi saat Pieter mengatakan, bahwa dia harus kembali ke Indonesia untuk tugas menyebar virus kedua, kakinya langsung bergetar.
Lima tahun lalu, dia membawa virus Corin, yang membuat Indonesia hampir lumpuh perekonomiannya selama dua tahun. Virus yang menyebabkan banyak orang sesak nafas dan kemudian meninggal itu, didanai para produsen obat-obatan tertentu dari para pengusaha yang justru tak punya latar belakang bisnis farmasi. Tetapi bisa mendadak tiba-tiba punya vaksin segala macam jenis penyakit baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Tertutup
Ciencia FicciónMatahari adalah anak yatim piatu yang terlahir buta. Namun dia beruntung memiliki orangtua angkat, Julian dan Yani, yang sangat menyayanginya. Nasib baik, Matahari akhirnya bisa menerima donor mata saat dia berusia 11 tahun, dari Boren Sores, pembun...