10: UANG

613 101 29
                                    

Perpisahan adalah saat kau mulai memahami arti rindu, lalu berpikir untuk menghargai kenangan.

~Mata Tertutup~

##############

"Menjauhlah!"

Tatapan mata Shierly Tiebout, membuat bocah itu mundur dan melepaskan lengan Adriaane Sweet Tiebout. Permainan anak-anak "Mari Berdansa" kini mendadak terasa tak menarik lagi.

"Moeder (Ibu!)" Breal Tiebout yang sedang berdansa dengan Anna Tiebout, juga ikut-ikutan melepas tangan kakaknya itu. "Bisakah Moeder tidak mengganggu kami? Atau aku akan memanggil Vader (Ayah) ke sini?"

Shierly Tiebout mendengus kesal, sambil melotot pada Boren Sores, dia langsung hengkang. Breal memang anak terkecil. Tetapi dia adalah "Putra Mahkota" keluarga Tiebout yang harus "disegani" meski oleh ibunya sendiri. Shierly tidak berani berseteru dengan bocah tembam itu, sebab suaminya pasti akan marah besar.

Dari jauh, Shierly melihat empat bocah kecil itu sibuk berdansa lagi, dengan irama waltz yang membuat wanita itu menahan muntah. Dia mencintai ketiga anaknya, tapi tidak untuk bocah kurus dekil bermata hijau yang memakai baju Breal itu. Bisa-bisanya dia ikut latihan berdansa segala!

Boren, telah membuat hubungannya dengan suaminya makin keruh. Setidaknya, mereka jadi rutin bertengkar hebat. Adrian Tiebout sangat menginginkan bocah kudisan itu menjadi bodyguard cilik Breal mereka. Sementara Shierly, malah khawatir jika
Boren hanya menambah beban saja.

"Jangan hiraukan Moeder, dia memang sedikit gila. Tapi sebetulnya dia baik" bisik Adrianne Sweet Tiebout, sambil tersenyum pada Boren.

"Aku mengerti" Boren berusaha tersenyum dan terlihat ceria, meski dalam hatinya hancur lebar.

Terkadang menjelang tidur dia menangis di balik selimut, memanggil-manggil nama Ibu Komang. Memang kondisi dia jauh lebih baik sekarang, setidaknya tidak menjadi objek seksual yang menyakitkan dan menjijikkan lagi. Namun apa artinya hidup baru ini? Ketika Nyonya Shierly selalu memperlakukannya dengan bengis dan kejam.

Jika Adrian Tiebout tak ada, wanita itu kerap menampar dan meludahinya. Bahkan memintanya untuk terjun ke lautan, agar tak mengikuti keluarganya lagi. Namun Boren tak ada pilihan, dia mencoba tetap bertahan. Mau kemana lagi? Khawatir jika dia lepas, maka akan bertemu para penjahat kelamin lagi. Cukuplah sudah penderitaannya tersiksa dulu. Dan entah mengapa dia bisa bertahan dalam kondisi seperih itu. Jadi, kenapa dia tak bisa sedikit bertahan lagi, untuk berada di lingkungan keluarga Tiebout?

Kondisi makin buruk ketika mereka kembali ke Belanda, dan benar-benar bertemu dengan lingkup besaran keluarga Tiebout yang sesungguhnya.

Mereka, para bangsawan itu, melepaskan cara pandang kepadanya persis seperti Nyonya Shierly. Begitu angkuh dan dingin.

"Entah bagaimana Adry bisa memungut semua kotoran di luar dan membawanya kemari. Sebelumnya, dia sudah memungut kotoran najis di jalan Amsterdam. Sekarang, dia menemukan kotoran serupa di Selat Malaka..." kata Marry Donna Zoenigh Tiebout, ibu dari Adrian Tiebout, wanita berambut pirang pendek ikal, berhidung lancip dan berbibir rapat tipis lebar terkatup.

Dia selalu memakai gaun elegan dengan leher yang penuh dikelilingi bulatan mutiara. Konon, Zach Moerren Tiebout, bertemu wanita ini pertama kali, saat acara pernikahan salah satu kerabat mereka yang juga dihadiri Ratu Juliana.

Mata TertutupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang