3. Walpurgis

3.1K 381 14
                                    

"Silahkan Tuan Potter-Black, ini kamarmu. Satu ruangan denganku, semoga anda suka dan satu hal lagi! Jangan sungkan jika kau memiliki sesuatu untuk ditanyakan, kau bisa bertanya padaku nanti" Tom akan segera pergi dari sana, setelah memberikan pengarahan pada Harry.

"Tunggu Riddle! Jangan panggil aku Potter-Black, cukup panggil Harry saja" tangan lembut itu memegang tangan kokoh Tom di hadapannya.

"Tentu kalau begitu, baiklah sampai nanti! Aku harus segera pergi dulu" Tom memberikan senyum ramah, dan di balas senyuman manis oleh Harry.
.
.
.
.

Harry masuk kedalam kamar dengan langkah pelan, bahkan segera menaiki tempat tidur karen tubuhnya masih sangat terasa lelah.

Matanya memandang langit-langit kamar setelah dengan malas. Beberapa pertanyaan muncul dalam benaknya.

Dia masih penasaran bagaimana caranya bisa sampai kesini, dan rasa penasaran itu  belum terjawabkan.

Tapi dengan hal ini dia bisa kembali bertemu Tom bukan ?.

"Aku janji, akan membuatmu bertekuk lutut di hadapanku kembali" bisiknya pelan.

Tom memang miliknya bukan ? Jadi tak masalah bagi Harry untuk melakukan apapun.
.
.
.
.

Para Walpurgis menatap kepergian keduanya dengan bingung. Kenapa Tuan mereka Tom begitu ramah pada orang baru itu ? Apakah karena Harry yang orang asing dan tersesat ?.

Bahkan sedikitnya gadis-gadis Slytherin cemburu saat melihat Tom yang pergi dengan anak baru itu.

"Kau tau! Apakah pemuda tadi benar-benar berasal dari masa depan ?" Bisik Geraint Rossier pada teman-temannya.

"Berhentilah berbicara dan segera pergi ke kelas" sedikitnya Walburga marah pada temannya yang selalu ingin tau.

Yang dimaksud teman oleh Walburga Black adalah mereka orang-orang yang sudah masuk kedalam lingkaran yang dibuat oleh Tuan mereka Tom Marvolo Riddle.

Lingkaran  kelompok yang bernama Knight of  Walpurgis, berisikan Geraint Rossier, Bernadint Avery, Corvus Lestrange, Abaxas Malfoy, Orion Black, Chilford Mulciber, Theo Nott, Matteo Zabini, dan masih banyak yang lainnya dan mereka berasal dari tahun bawah. Sementara yang disebutkan adalah lingkaran kelompok dalam.

Walpurgis di pimpin oleh Tom dengan tujuan keinginannya untuk membuat dunia sihir menjadi lebih kuat dan maju di masa depan, serta ideologi-ideologi lainnya.
.
.
.
.

Tuan mereka terlihat seperti dalam mood yang senang, jelas sekali bagi Abraxas untuk mengetahuinya.

Meski orang lain tak sadar atau bahkan tak tau sama sekali, tapi dia bisa melihat kebahagiaan pada wajah Tom.

Abraxas memang paling dekat dengan Tom, sangat mudah sekali untuk mengetahui mimik wajahnya yang berubah.

Karena selama ini, dibalik sifat ramah dan senyuman Tom yang menawan semuanya hanyalah kepalsuan.

Walpurgis lebih tau sifat asli tuan mereka.
.
.
.

Hari ini setelah pembelajaran selesai, para anggota dalam Walpurgis berkumpul di ruang rahasia, kamar rahasia Slytherin lebih tepatnya.

Kamar rahasia yang tak dapat orang lain buka, kecuali oleh keturunan Slytherin itu sendiri.

Inilah salah satu alasan lain mereka menuruti semua perintah Tom. Karena Tuan mereka adalah keturunan langsung dari Salazar Slytherin itu sendiri.

Seluruh anggota bangsawan murni Slytherin sudah berjanji setia pada pemilik darah keturunan Salazar. Siapapun orang itu, jika dia adalah keturunan Salazar, mereka berjannji akan mematuhi segala perintahnya.

Semuanya berdasarkan sebagai bentuk penghormatan, pengabdian dan kesetiaan mereka terhadap loyalitas Slytherin.

Tak diragukan memang, jika Tom Tuan mereka semua, memang sangatlah ahli dalam hal apapun bahkan dengan pemikiran cerdasnya dia mampu menaklukan pemikiran setiap orang, termasuk memanipulasi.

Ditambah wajah tampannya yang memikat, menjadikan dia menjadi Siswa paling populer dan pintar serta berbakat yang disukai para guru.

Tak tau saja mereka, jika Tom sangatlah berbahaya dibalik sifat teladannya.
.
.
.
.

Ruang kamar rahasia Slytherin di buka oleh Tom, para anggota dalam Walpurgis masuk dan mengikuti langkah tuannya.

Semuanya saling berpegang tangan dan menutup mata, agar tak langsung melihat mata Basilisk. Meski tom telah menyuruh ular raksasa tersebut untuk tutup mata.

Namun semuanya tetap saja harus berjaga-jaga dan tenang agar tak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.

Setelah sampai kedalam, semuanya langsung masuk kedalam mulut patung kepala Salazar di depan ruangan.

Tak ada yang tau isi tempat rahasian ini, selain Tom dan anggota Walpurgis saja. Maka tempat ini sangat cocok untuk melakukan rapat rahasia, sehingga tak menimbulkan kecurigaan pada para guru di hogwarts.

Di dalam mulut patung ini terdapata ruangan mewah, penuh buku kuno yang berharga. Lebih tepatnya ini adalah kamar rahasia Salazar untuk bermeditasi dan mencari ilmu tentang sihir baru.

Suatu kehormatan bagi Walpurgis, jika mereka bisa melihat salah satu peninggalan berharga dari leluhur pendiri Hogwarts saat dahulu.

Hal yang sangat mustahil untuk bisa didapat jika mereka bukan anggota dalam Walpurgis.
.
.
.
.

"Selamat datang para pengikut setiaku! Tujuanku mengumpulkan kalian disini kembali adalah untuk mendiskusikan tentang Harry James Potter-Black, murid baru yang berasal  dari masa depan"

Mereka sudah tak kaget jika Tom akan membahas tetang hal ini.

"Potter-Black yang sudah jelas-jelas kita tau berasal dari masa depan, memiliki nama belakang yang sangat kuat. Bahkan dengan dua Marga tertua sekaligus, kita bisa mencari tau informasi darinya. Informasi dari masa depan lebih berguna dari hal apapun, karena dia pasti memiliki informasi yang tidak kita ketahui"

Keuntungan Tom jika mendapat informasi dari masa depan adalah dirinya pasti akan lebih mudah merancang segala sesuatu rencana mereka untuk kedepanny. Sangat menguntungkan!.
.
.
.
.

Perkataan Tuan mereka sangatlah benar, pasti mereka akan menguntungkan jika mendapat informasi dari masa depan.

Bahkan Harry James Potter-Black akan menjadi harta dan informan berharga bagi kelompok mereka.

"Tentu tuanku, dia akan menjadi informan yang berharga bagi kita" timpal Abraxas Malfoy, sang tangan kanan kepercayaannya.

"Kami setuju dengan usul yang anda berikan tuanku, bahkan dia adalah seorang bangsawan  penerus nama Potter dan Black juga"Orion Black yakin, jika bocah itu adalah keturunan dari Dorea dan Charlus sepupunya.

Karena Dorea dan Charlus bahkan sudah memiliki kontrak pertunangan yang resmi. Tapi sayang sekali keduanya netral dan tak peduli hal apapun.

"Maka dari itu, aku ingin kalian membawa Potter-Black kemari, dan menjadi bagian dari kelompok ini" itu adalah perintah! Meski Tom mengatakannya dengan anggun, namun sangat jelas dirinya tak ingin di bantah.

"Ya Tuanku, mewujudkan keinginan anda adalah suatu kehormatan bagi kami" Orion mewakili teman-temannya dalam berbicara.
.
.
.
.

Bulan April terasa sangat dingin bagi Harry, musim semi membuatnya masih harus menghangatkan diri pada perapian Slytherin di hadapannya.

Dia bahkan tidak melihat Tom sejak tadi, apakah pria itu sangat sibuk ? Bahkan teman-teman Tom juga tidak ada.

Sementara dirinya ingin segera hari esok, tak sabar ingin pergi ke Gringgots untuk mengklaim salah satu brankas Slytherinnya.

Karena Harry sangat yakin, bahwa brankas Potter dan Black'nya masih belum tersedia.

Harry ingin membeli pakaian yang banyak besok, lalu jalan-jalan dan kemudian minum Butter Beer.

Setidaknya dia harus bersenang-senang dulu sebelum menjalani harinya yang ruwet di masa ini.
.
.
.

TBC

Un-Expected IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang