15. Elder

2.5K 339 11
                                    

Sudah 2 minggu ini Harry dan Tom sangat puas menjalani masa liburan mereka, semuanya terasa sangat begitu cepat.

Bahkan rasanya seperti baru saja kemarin mereka dan para Walpurgis menghabiskan waktu bersama di Diagon Alley.

Sekarang dirinya dan Tom sudah duduk di dalam kompartemen, bahkan mereka melihat para anak yang menangis berpisah kembali dengan orangtua setelah libur panjang.

Kereta mulai pergi, tepat pada pukul 11. Para orang tua melambaikan tangan mereka saat kereta hitam itu berangkat.
.
.
.
.

Harry dan Tom kembali pada asarama mereka dengan perasaan sangat lelah, lalu memutuskan untuk tidur lebih dahulu sebelum akhirnya membereskan barang bawaan.

Para Walpurgis semakin sadar akan kedekatan Tuan mereka, tak masalah sebenarnya karena itu bukanlah urusan mereka.

Namun berbeda dengan Abraxas, mata biru itu selalu berkilat memahan amarah saat melihat Tom dan Harry bersama.
.
.
.
.

Malam itu, sesuai rencana Harry. Dirinya akan pergi ke danau hitam dimana tempat para mermaid berada, namun sepertinya dia tidak akan mengajak Tom malam-malam.

Harry kemudian mengendap-ngendap saat semua orang telah tertidur malam ini, matanya tak lepas melirik kanan kiri.

Mencoba berhati-hati agar tak di ketahui siapapun. Saat sampai di pintu masuk asrama, seseorang menepuk pundaknya.

"Mau kemana kau ?!" Tom menatapnya dengan pandangan datar.

"Ahahaha...." Harry tertawa canggung. "Aku hanya sedikit memiliki perlu saja".

"Ayo kuantar kembali!" Tom menarik tangan Harry untuk keluar asrama.

Kemudian mereka berjalan santai di lorong-lorong yang sunyi itu, rasanya Harry merasakan dèja vu di hatinya.

"Kau ingin pergi kemana ?" Dalam langkahnya Tom bertanya.

"Da-danau hitam" sedikit gugup Harry menjawabnya.

"Danau hitam ?! Malam-malam begini, memangnya kau mau apa ?" Kenapa pikiran Harry sangat random sekali baginya.

"Ada benda berhargaku disana" sedikit mengerucutkan bibirnya.

"Sudahlah, ayo cepat! Ini sudah malam, satu jam lagi kita harus segera kembali pulang"

Menarik tangan mungil itu  untuk membawanya ketempat yang akan dituju.
.
.
.
.

Suasana danau tampaklah sangat sepi, hanya terdengar suara angin yang berhembus.

Tom kemudian menghantarkan mantera penghangat pada tubuhnya dan Harry, agar tak merasa kedinginan.

"Dimana bendanya ?!" Mata biru tajamnya memandang Harry yang terlihat gugup.

"Disana..." tunjuknya sambil berbisik pelan.

"Maksudmu dalam danau ? Kau gila sayangku, ini bahkan musim dingin" tak habis pikir dengan jalan pikiran Harry.

"Tapi benda berhargaku memang ada disana!" Menggigit bibirnya karena takut akan tatapan intimidasi yang diberikan Tom padanya.

"Ayo pulang, kesehatanmu lebih penting" mencoba menarik tangan Harry untuk pergi dari tempat ini.

Namun Harry menahan tangan Tom "Tidak, aku harus mencarinya sekarang! Ada tongkat Elder didalam sana"

Tubuh Tom kemudian terdiam, lalu berbalik kembali kearah istri masa depannya.

"Tongkat Elder ?" Setaunya tongkat itu ada di tangan Grindewald.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Un-Expected IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang