Dalam cuaca dingin ini para siswa Hogwarts sibuk untuk mencari kompartement yang kosong.
Bahkan sebagian masih sibuk dengan barang bawaan mereka, kereta ini akan mengantar para siswa sampai menuju peron 3/4, untuk kembali pulang dan berlibur dirumah.
Disinilah Harry dan Tom duduk berdua, pada sebuah Kompartemen yang hanya dihuni oleh siswa Slytherin senior.
Tapi dia dan Harry lebih memilih duduk berdua pada kompartemen yang tertutup dan berpintu untuk sebuah privasi.
Sementara para Walpurgis berkumpul di kompartemen yang terbuka, tidak mau mengganggu moment Tuannya.
Sebenarnya mereka tidak buta melihat kecemburuan Abraxas pada sang Tuan dan Harry, bahkan mata birunya berkilat tak suka saat melihat kedekatan keduanya.
Bahkan Abraxas akhir-akhir ini sering menjauh dari sang Tuan dan memisahkan diri entah kemana.
Membuat para Walpurgis sedikit heran dengan tingkah Abraxas, sementara Tom hanya menanggapinya dengan santai, yang penting pria itu tidak mendekati Harry-nya.
Perjalan itu sangatlah jauh, diperlukan waktu 12 jam untuk sampai di peron 3/4. Membuat Harry kelelahan dan terlelap, tak sadar jika dia bersandar di bahu Tom.
Tom melihat posisi Harry yang kurang nyaman'pun segera menyimpan buku pada genggamannya, kemudian membenahi kepala Harry pasa bahunya.
Dirinya juga sedikit kelelahan, kemudian memutuskan untuk tidur dan memeluk Harry dengan erat selama perjalanan.
Moment keduanya sangatlah manis.
.
.
.
.Peron itu dipenuh oleh para siswa-siswi yang keluar dari dalam kereta, sedangkan para orangtua menunggu mereka diluar sana.
Tom dan Harry keluar dari dalam Hogwarts Express, dia dan para Walpurgis sudah berpamitan terlebih dahulu.
Kemudian berapparate menuju Leaky Cauldron untuk menuju Knockturn Alley.
Leaky Cauldron sangatlah sepi, mungkin karena ini bukanlah waktu dimana para penyihir akan pergi ke Diagon Alley.
Tom membuka pintu, kemudian langsung masuk kedalam dimana disambut dengan pemandangan tempat yanh sedikit kotor dan berdebu.
Di meja bartender Tom (Nama bartender leaky cauldron memang Tom) sang bartender penjaga menatap mereka heran.
"Hallo Tuan Tom, kami akan pergi ke Diagon Alley" ujar Harry sedikit berbisik.
Mereka mencoba tidak menarik perhatian para muggle yang sedang meminum bir di pub kecil dan sedikit kumuh ini.
"Baiklah kalau begitu ikut aku!" Tentu saja Tom tidak curiga dengan kedua bocah itu, karena salah satunya bermabut hitam bermata biru yang dia tidak tau namanya, pernah dibawa oleh Albus Dumbledore menuju kemari.
Kemudian mereka bertiga melewati lorong-lorong dan berhenti di sebuah jalan buntu.
"Kalian tau urutan sandinya ?" Tom bertanya.
Harry dan Tom Riddle mengangguk sebagai jawaban.
"Jika kalian berdua tau, aku akan pergi kalau begitu".
Tom mengeluarkan Tongkat disaku mantel bajunya, kemudian mengetuk tembok batu-bata dihadapan mereka.
Dan tembok itu kemudian terbuka, memperlihatkan Diagon Alley yang nampak sedikit lenggang.
Orang-orang memakai jubah tebal, untuk melindungi dari hujan salju yang mulai lebat.
Tom mengarahkan tongkatnya pada Harry, lalu membisikkan mantera penghangat pada tubuh mungil yang terbalut jubah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Un-Expected II
RandomSeharunya Harry sudah mati, setelah Tom, Anak, beserta Cucunya mengantarkan dia pada pembaringan terakhir. Tapi semuanya malah..... "Hallo... kau baik-baik saja ?" itu professor McGonagall yang masih terlihat muda. Leluco macam apa ini ??? kenapa di...