10. Jang Yubin

386 57 11
                                    

--7 Days : Gonna be Fine--

Istirahat sekolah. Semua tentu beranjak dari kelas menuju kantin. Termasuk anggota Treasure ini.

"Aku tak suka sayurnya. Pahit," bantah Junghwan sembari menutupi mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya saat beberapa hyung nya menyodorkan sesendok brokoli kepadanya.

"Junghwan itu atlet akrobatik, harus dijaga juga makannya. Dimakan ya?" pinta Yedam.

"Tidak! Aku tidak suka brokoli," tolak Junghwan. Ia bersikeras untuk tidak makan brokoli.

"Brokoli itu enak. Lebih enak daripada daging," ucap Asahi asal.

"Bagaimana bisa? Daging jauh lebih enak daripada sayur apalagi daging panggang," balas Junghwan.

"Belum pernah mencoba brokoli dipanggang ya?" tanya Yoshi.

"Hancur lah. Lunak seperti itu kok dipanggang," jawab Junghwan.

Anak ini semakin lama semakin menyebalkan. Makannya yang susah, banyak tingkah, dan boros. Hyunsuk dan Jihoon saja sampai lelah mengurus bocah seperti ini.

"Kalau Junghwan tidak mau makan, nanti batal beli donat satu kardus sama Mashiho hyung," ujar Jaehyuk tiba-tiba yang membuat Mashiho tersentak.

"Loh? Kenapa tiba-tiba aku?" tanyanya tidak terima.

"Kau kaya, hyung." Jawaban singkat Jaehyuk membuat Mashiho kesal.

Kenapa harus dirinya jika yang paling kaya itu Yedam juga Hyunsuk? Ia tidak habis pikir dengan Jaehyuk. Anak paling jahil di satu circle.

Disaat sedang asyik membujuk Junghwan untuk makan brokoli, seseorang yang baru saja mengambil minum susu, lewat di sebelah mereka.

Dia Yubin.

Doyoung yang melihat Yubin, segera menghadangnya. Ia ingin meminta pertanggungjawaban Yubin atas teror yang dilakukannya semalam.

Itu tidak lucu sama sekali. Apalagi untuk remaja dengan gangguan mental seperti Haruto. Kalau alesannya bercanda, itu sangat berlebihan.

"Jang Yubin!" panggil Doyoung dengan smirk khasnya.

Yubin tak peduli. Ia hendak meninggalkan Doyounh. Tetapi, Doyoung kukuh menghadang Yubin.

"Jawab. Kau yang meneror Haruto semalam, bukan?" tanya Doyoung tanpa babibu lagi.

Yubin mendecih. Menatap Doyoung remeh. Ia meneguk susu miliknya. Hanya susu, tapi Yubin terlihat dewasa seolah meminum minuman keras.

"Kalau iya kenapa?" tanya Yubin balik tanpa ada rasa bersalahnya.

"Kalau kau tidak tau apa-apa, lebih baik tidak usah meneror orang," kata Doyoung.

"Maksudmu? Oh aku tau. Haruti sedang mengubah sifatnya menjadi pendiam kan? Jadi kau ingin menyuruhku untuk tidak mengganggu niat nya untuk berubah bukan?" tebak Yubin yang benar-benar salah besar.

Doyoung terkekeh. Ucapan Yubin membuatnya tidak tahan untuk tertawa. Itu semua salah.

"Sudah kuduga. Kau tidak tahu apa-apa. Karenamu, Haruto kehilangan handphone nya. Kau berlebihan, Yubin," ucapnya.

Yubin terdiam. Bukan diam karena takut. Tapi, sedang memikirkan taktik untuk menaklukan omongan Doyoung barusan. Agar tidak dipermalukan di depan para temannya.

"Handphone? Dia bisa meminta orang tuanya. Mengingat orang tua Haruto ini mempunyai perusahaan. Untuk apa susah-susah?"

Haruto yang mendengar kalimat Yubin barusan, langsung terkejut. Ia tiba-tiba mengingat orang tuanya. Membuatnya seketika juga menangis dalam pelukan Asahi.

7 Days : Gonna be Fine || HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang