250 comments for next chapter. Soalnya agak panjanggg.
6. 20 AM
Joanna dan Jeffrey sama-sama bersiap menuju istana. Karena mereka memang memutuskan untuk tetap tinggal di sini dan tidak mau di sana. Sehingga kini, istana dijadikan sebagai kantor pusat IT di Utopia.
"Aku bisa datang sendiri, tidak apa-apa."
Ucap Jeffrey pada Joanna yang kini sudah merapikan jas yang dikenakan. Sungguh, Jeffrey benar-benar tidak mau istrinya kembali dipermalukan. Apalagi disakiti hatinya oleh Aletta.
"Dan membiarkan orang-orang mengasihanimu karena datang sendiri? Tidak. Aku akan tetap datang meskipun ada seribu Aletta di sana."
Senyum Jeffrey tersungging sekarang. Dia juga mulai menangkup wajah istrinya. Lalu mengecup pipi dan bibirnya.
"Aku bersyukur karena memilikimu!"
Joanna langsung menjauhkan badan. Lalu menepuk bahu Jeffrey kencang. Sebab dia memang suka tiba-tiba berlaku demikian. Membuatnya jelas kesal karena diperlakukan seperti anak-anak.
"Kubilang jangan cium-cium sembarangan! Aku tidak suka!"
Jeffrey terkekeh pelan. Lalu mengekori Joanna dari belakang. Memeluk pinggangnya dan menatap kaca besar di depan ranjang.
"Sudah cantik. Istriku sangat cantik. Kamu adalah wantia paling cantik di negara ini!"
Senyum tipis Joanna mengembang di wajah. Sembari merapikan rambut pendeknya yang kini diikat ke belakang. Menggunkan karet gelang berwarna hitam. Senada dengan gaun yang dikenakan.
Jeffrey yang melihat senyum istrinya, kini mulai menundukkan kepala. Menggigit leher istrinya. Membuat si wanita memekik kaget dan memukul pipinya.
"Awww! Sakit!!!"
Jeffrey terkekeh pelan. Lalu melepas pelukan. Kemudian menatap tanda kemerahan di leher janjang istrinya yang terlihat begitu jelas karena rambutnya diikat.
8. 30 AM
Jeffrey baru saja menyampaikan sambuntan. Disusul dengan Drako dan Ramon yang mulai mengenalkan kapal selam buatan mereka. Kapal selam yang sebentar lagi akan mereka coba di laut lepas.
Iya. Kapal selam ini memiliki dua fungsi. Bisa sebagai mobil dan kapal selam seperti apa yang telah menjadi nama teknologi baru ini.
Karena fungsi utama alat ini adalah untuk menyelam di perairan dalam seperti lautan yang belum pernah mereka datangi. Singkatnya, kapal selam ini akan dipakai sebagai sarana rekreasi. Mengingat selama ini mereka hanya liburan di daratan dan menghindari air.
Ukuran kapal selam ini juga besar sekali. Bisa menampung sekitar seribu orang yang ada di sini. Sekitar 10% rakyat di negara ini.
Mengingat total penduduk Utopia diisi oleh sekitar 10 ribu manusia. Berbeda dengan pulau Jawa yang memiliki total penduduk 150 juta manusia.
"Malvin jadi ikut?"
Tanya Joanna pada Jeffrey yang sudah mendekat. Karena saat ini, mereka akan bersiap menaiki kapal selam yang sudah berada di depan istana. Dengan puluhan roda yang akan membawa mereka menuju laut terdekat.
"Tidak jadi sepertinya, mau main katanya."
Jawab Jeffrey sembari melirik jam tangan yang ada di tangan kanan. Lalu memeluk pinggang istrinya. Didekatkan pada tubuhnya. Sebab sejak tadi banyak pria yang melirik istrinya.
Ya. Semua rakyat Utopia sudah tahu Joanna siapa. Bagaimana masa lalunya. Namun mereka tidak ada yang berani mengolok apalagi mengejeknya. Kecuali Aletta.