Nilailah orang dari kenyataan bukan hanya dari sebuah omongan.
_______________________________________________________"Widih, yang habis ke bk, gimana rasanya?kaya naik rollercoaster kagak? " Seperti kebanyakan umum orang akan bertanya sesuatu yang membuat mereka penasaran, tak peduli tentang apa yang nanti akan mereka dapatkan asalkan rasa penasaran mereka dapat dituntaskan.
"Ga cuma kaya rollercoaster, tapi juga kaya lo waktu nyatain perasaan ngerasa kaya jantung mau pindah ke dengkul" Jawab Dhea seraya mengupil dengan tangan kirinya, bodoamat jika tak ada yang mau berteman dengannya karena alasan ia jorok.
" Dih, jorok lo" Ujar Moa dengan tangan yang dengan entengnya menabok bahu Dhea hingga menimbulkan suara.
"Aduh, sakit cong, kalau tangan gue copot lo tanggung jawab ya! "
"Dih, emang lo berbie? "
"Bukan, gue human" Melenggos pergi ke tempat duduk dengan mengibaskan rambutnya.
"Bukan temen gue, " Monolog Moa.
"Jar, lo tau berita hot hari ini gak? " Tanya seorang lelaki dengan rambut rimbunnya.
"Gatau, " Jawabannya singkat.
Disudut kantin, terlihat ada sekelompok lelaki yang sedang menyantap soto, roti, dan lain sebagainya. Layaknya disinari baswara , mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung kantin, terlebih lagi kaum hawa yang terpesona dengan salah Satunya.
Disana ada Gilang Mahadana kekasih Melli, Uniquel, Danu dengan mata tajamnya, Raynar Sambara dengan rambut rimbunnya yang ntah sudah berapa lama ia tak mencukur rambutnya, dan jangan lupakan Hoshiazar yang sekarang berkepala plontos bukannya jelek malah membuatnya semakin digilai para kaum hawa.
Botak, semakin didepan.
"Lo mau tau gak?" Tanya Ray, lagi.
"Bacot" Bukan azar, melainkan Danu yang sudah jengah mendengar suara Ray.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIRANA | END
Teen Fiction#ROMBAK ⚠banyak kata kasar,tidak untuk dicontoh! KIRANA yang memiliki arti sinar dan cantik. Seperti dia yang selalu menyinari kehidupannya, yang selalu menjadi sinar dikala kegelapan datang. Dia, cantik. . . Secantik bunga yang baru saja mekar se...