⚠️🚫WARNING 21+🚫⚠️
Bagaimana jadinya jika rencana yang selama ini sudah di buat dengan sangat matang hancur begitu saja saat benih cinta mendekat kepadanya.
Dia adalah Abigail,
Laki-laki misterius dengan ambisi memenggal kepala pelaku yang telah m...
Keesokan harinya Abigail pun memutuskan untuk pulang kerumah, Setelah kejadian kemarin Abigail tampak biasa-biasa saja.
Sebelum pulang Abigail juga tidak lupa mengoleskan obat di lukanya, ia khawatir Shireen akan menanyakan sesuatu mengenai luka yang ia dapat.
Abigail juga segera menghubungi Andi untuk mengantarkannya untuk pulang kerumah.
selama di perjalanan ia tampak sedang memikirkan sesuatu.
(Sedang apa dia? Sejak kemarin aku tidak menghubunginya, Apakah dia istirahat dengan cukup? Tunggu..... Ini kan hari Minggu, bi ija tidak ada di rumah, dia pasti kesepian)
"Andi tolong bawa mobilnya dengan cepat"//ujar Abigail
"Baik tuan"//jawab andi
KEDIAMAN RUMAH ABIGAIL
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abigail pun sampai di kediamannya , Ia segera masuk kedalam untuk mengecek keadaan istrinya.
Namun ia merasa ada yang aneh pada saya itu, Rumah tampak sepi dan sunyi bahkan lampu serta alat elektronik lainnya tidak menyala.
"Kenapa gelap seperti ini?"//tanya Abigail
Abigail pun segera menyalakan Lampu dan alat elektronik lainnya,
Ia mencoba untuk menaiki tangga, dan masuk kedalam kamar.
Klak....(membuat pintu)
Shireen sedang duduk di ruangan yang gelap tidak mengetahui bahwa suaminya sudah pulang kerumah, Abigail hanya memperhatikannya dari kejauhan, ia merasa kebingungan saat melihat isi ruangan itu gelap tanpa pencahayaan apapun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ada apa dengannya?"//tanya Abigail dalam hati.
Shireen hanya menundukkan kepalanya, Abigail pun segera memanggilnya dari pintu kamar.
"Shireen"//uajr Abigail
Perlahan-lahan Shireen membuka matanya dan menatap kearah Abigail.
Shireen pun segera menghampiri Abigail, ia berlari dan memeluk Abigail dengan erat.
