Chapter 11 : Kaget

140 19 4
                                    

Disclaimer : Masasshi Kishimoto
Story by Author : RA1901
Story About : SasuNaru & SasuFemNaru
Rate : M 18+

"Naru, kau kenapa?" Tanya Sasuke memastikan saat melihat Naruto sama sekali tak bergeming ditempatnya.

"Ingat, jangan melamun." Peringat setelahnya melihat Naruto yang kaget saat pemuda itu membuka suara.

"O-oh, umm ya Sensei. A-aku tak melamun, tenang saja." Sahut Naruto sembari memalingkan wajah merahnya kesisi lain agar tak memandang langsung pemuda itu.

Naruto kini mulai salah tingkah saat Sasuke kembali menatapnya intens. Meski hanya melihat dari sudut mata, Naruto tahu jikalau saat ini sang guru tengah memandanginya dalam.

Entah bagaimana ia harus mengungkapkan nantinya, jika hanya berdekatan seperti ini saja tak mampu membuatnya berbicara banyak. Ia terpaksa menelan kembali keberanian yang ia kumpulkan saat ia sudah mempertimbangkannya. Keputusan untuk mengungkapkan perasaan saat ini bukanlah pilihan yang baik. Hati dan mentalnya saja belum siap, apalagi jika harus memikirkan kemungkinan terburuknya kalau ia nanti ditolak. Uh, itu pasti sangat menyakitkan.

"Naru, kau melamun lagi sayang." Sasuke kembali menginterupsi saat dirasa gadis itu melamun lagi.

Sasuke melihat Naruto kembali terkaget setiap kali pemuda itu buka suara. Sasuke merasa Naruto menjadi aneh Saat ini, apalagi ditambah pipinya yang semerah tomat. Dalam pikirnya apa mungkin Naruto sedang sakit atau bagaimana? Pemuda itu tak tahu apapun sebelum Naruto mengkonfirmasi keadaannya saat ini padanya.

"Naru? Apa kau sakit? Kalau kau sakit, lebih baik kau beristirahatlah diruang kesehatan. Jangan lupa makan dan minum obat agar kau bisa seperti sedia kala lagi."

Naruto kini menghadap sang guru dengan mata membulat. Gadis itu semakin bingung dengan situasi saat mengetahui sang guru mengkhawatirkan dirinya. Ia kembali menelan ludah setelah dirasa ia siap untuk bicara saat ini. Dalam pikirnya, bagaimana mungkin ia semakin menggantung lama perasaan tersebut. Kalau semakin dilamakan, nantinya ia akan menyesal sendiri. Maka dari itu ia akan bicara.

Naruto melihat kesekelilingnya, berputar dan berfokus pada setiap penjuru atap. Meneliti setiap sudutnya dengan seksama, guna mengantisipasi adanya seseorang yang akan menguping. Setelah dirasa aman, Naruto duduk kembali dan dengan percaya diri ia mulai menatap dalam netra sang guru yang masih merasa keheranan melihat tingkahnya.

"Se-sensei?" Lirih Naruto sembari sedikit menunduk,

"Iya, apa? Apa kau benar sakit Naru?" Tanya Khawatir Sasuke sembari memegang dagu gadis itu, guna memperlihatkan mata bening bak langit itu dari persembunyiannya.

Naruto kembali kaget, dengan secara tiba-tiba Sasuke menyentuh wajahnya. Pemuda itu juga mulai mendekatkan wajahnya untuk melihat lebih dalam wajah Naruto. Naruto semakin tak karuan apalagi saat ia menghirup aroma mint dari tubuh Sasuke. Wangi itu seolah memabukannya dan membuat ia lupa daratan. Ditambah nafas hangat pemuda itu yang mengelitik dipermukaan wajahnya, lebih menambah gairah lain yang tiba-tiba saja menguap didadanya.

Sasuke keheranan melihat Naruto kini terpejam. Ia semakin berspekulasi jika gadis itu memang benar-benar sakit saat ini. Dapat dirasakan olehnya deru nafas gadis itu sangat tak teratur, serta suhu tubuh yang hangatnya tak biasa. Meyakinkan Sasuke kalau gadis itu memang harus beristirahat.

Dengan sigap Sasuke mengangkat tubuh mungil Naruto ala bridal style. Naruto yang refleks juga tiba-tiba mengalungkan tangannya saat ia sudah tak menginjak lantai. Sasuke lalu melangkah kala tak mendapat perlawan sama sekali dari gadis itu. Namun tak lama kemudian, Naruto kembali sadar dari lamunannya dan ia memaksa pada pemuda itu agar segera menurunkannya saat itu juga.

Naru Just MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang