Disclaimer : Masasshi Kishimoto
Story by Author : RA1901
Story About : SasuNaru & SasuFemNaru
Rate : M 18+Sasuke termenung di tempatnya seraya menatap pantulan dirinya di cermin, wajah nya tampak kusut dengan aura yang tampak tak menyenangkan. Ia kembali menatap tangan kirinya dicermin, lukanya masih belum sembuh dan darah segar yang masih mengalir.
'Sial,' rutuknya dalam hati.
Teringat beberapa waktu lalu ia meninggalkan gadisnya, meski ia merasa ini hal yang wajar namun ia berpikir cara salah yang ia lakukan. Melihat gadinya meneteskan airmata saat akan terlelap menjadi sebuah pemikiran yang sangat dalam baginya. Namun semua telah terjadi begitu saja dan dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain meminta maaf.
Setelah merenungi kesalahan dan setelah lukanya dibalut, Sasukepun beranjak melangkahkan kakinya menuju pintu keluar toilet, ia putuskan langkahnya menuju sebuah ranjang nomor 3 yang nampak seseorang terlelap disana. Pemuda itupun mendudukan diri disebelah ranjang, menatap gadis bersurai kuning itu dalam. Tak berapa lama berselang ia menunduk dan mengecup kening itu hangat, sambil dalam hati mengucapkan banyak kata maaf yang merupakan bentuk penyesalaannya.
Melihat gadisnya masih belum bangun, Sasuke memutuskan untuk mengenakan kembali pakaian milik si kuning yang sudah sebelumnya ia cuci. Dengan perlahan ia memasangkan setiap bagiannya, berhati-hati agar gadis manis itu tidak terbangun oleh kegiatannya. Merasa sudah selesai, Sasuke memandang jam hitam yang melingkar indah dipergelangan tamgannya. Waktu menunjukan jam istirahat dan sudah waktunya untuk mengganjal perut.
Pemuda itupun pergi menuju meja pengawas ruang kesehatan, tempat dimana ia menyimpan tas kerja miliknya dan tas milik Naruto. Sesampainya disana ia lekas membuka tas miliknya, mencari-cari kotak bekal makan siang yang telah ia persiapkan sebelumnya. Namun setelah ditemukan dan dibuka, isi bento itu sangatlah berantakan dan sangat tidak enak dipandang. Terlihat tidak layak makan, ia pun mulai membuka tas milik Naruto. Pemuda itu berharap kalau di tas gadis manis itu bekal makannya masih terlihat bagus agar gadis itu bisa memakannya, namun sayang setelah mencari-cari ternyata Naruto tidak membawa bekal makan.
Merasa tidak punya pilihan Sasuke menghela nafas panjang, tidak ada keputusan lain selain membeli makan dikantin sekolah sebagai gantinya. Dengan segera ia mengambil beberapa uang kertas di tasnya, tak lupa ia mengambil kunci ruang kesehatan yang ia tinggalkan di nakas dekat Naruto terbaring, tak lupa sebelum pergi, pemuda itu mengecup kening Naruto lembut.
*****
Naruto terbangun dikarenakan bunyi benturan yang keras, perlahan ia edarkan pandangan dengan matanya sayu-sayu menyelaraskan dengan cahaya yang merangsek masuk ke netra beningnya. Ia mencoba mendudukan diri dipembaringannya, setelahnya ia mencoba membuka gorden yang menjadi sekat pembatas antar bangsal diruangan tersebut. Ia edarkan kembali pandangannya ke berbagai arah, hingga tatapannya tertuju pada salah satu bangsal didepannya.
Naruto terdiam sejenak melihat bangsal itu, terlihat seorang pemuda berambut hitam dan berkaca mata yang tidak ia kenal tengah membaringkan diri disana. Ia tak banyak bertanya dan kembali ingin menutup bangsalnya, Naruto merasa puas setelah mengetahui siapa orang yang membuat keributan tersebut. Namun tak berselang lama, Naruto dikejutkan dengan seseorang yang membuka paksa gorden pembatas bangsalnya. Gadis itu terkejut melihat pemuda yang ia lihat sebelumnya kini sudah berada di hadapannya dengan tersenyum sedikit agak aneh.
Naruto tidak ambil pusing, ia segera mengusir pemuda itu dan kembali berusaha menutup gorden miliknya. Namun tanpa disangka, tenaga pemuda itu sangat kuat yang mengakibatkan ia cukup kewalahan. Perebutan masih terjadi sehingga membuat Naruto cukup kesal, dengan adanya kesempatan gadis itupun mencoba mendorong sipemuda. Namun dengan refleks yang baik pemuda itu malah mencari pegangan dan malah menarik tangan Naruto. Merekapun kini terjatuh bersama dengan posisi yang saling berhadapan, sipemuda berada diatas dan Naruto kini berada dibawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naru Just Mine
SpiritualDia memang posesif, menjadi gila, dan serakah apabila semuanya tentangku. semua orang takut padanya, terkecuali aku. Namun dibalik itu semua aku tahu kalau dia sosok yang baik dan penyayang, meski aku juga tahu kenyataannya caranya menyampaikan nyal...