Chapter 12 : Percaya

144 10 0
                                    

Disclaimer : Masasshi Kishimoto
Story by Author : RA1901
Story About : SasuNaru & SasuFemNaru
Rate : M 18+

"Apa maksudmu?" tanya Minato lagi untuk memastikan,

"Ya, bayimu masih hidup." tegas Sasuke.

PLAKK....

Dengan refleks, Minato menampar Sasuke. Apa maksudnya itu? apa pemuda itu mau mempermainkan perasaannya saat ini, apa pemuda itu tidak sadar kalau yang ia ucapkan itu bagaikan ribuan jarum yang saat ini telah menusuk-nusuk jantung. Jahat sekali dan tidak tahu waktu untuk bercanda.

"Kenapa tiba-tiba malah menaparku?" tanya Sasuke dengan masih memegangi pipinya yang panas.

"Itu karena yang kau ucapkan sangatlah tidak lucu Sasuke," dengan nada tinggi Minato menjawab.

"Aku tidak sedang bercanda, apa kau tak percaya?" kembali Sasuke bicara,

"Cukup Sasuke, Hentikan omong kosongmu itu." tegas Minato,

"Kenapa?" lirih Sasuke,

"Kenapa katamu, kau tak ingat? aku tadi telah mengendong bayiku itu, aku merasakan dengan kedua tanganku ini betapa dingin dan heningnya bayiku dalam pangkuan. Lalu kau mau buktikan apalagi? Sudah jelas bayiku itu sudah mati, ia sudah mati Sasuke." frustasi Minato dengan air mata yang kembali meleleh,

hening.....

"Bagaimana, kalau ternyata pendapatmu itu salah." kini Sasuke memecah keheningan,

"A-apa?"

"Ya, bagaimana kalau apa yang kau utarakan barusan itu salah." tantang Sasuke,

"Kau menantangku? baiklah, ayo kita lihat kembali. Jika kau salah kau harus meminta maaf atas apa yang kau katakan tadi, namun jika sebaliknya aku yang akan meminta maaf kepadamu." tegas Minato,

"Tak perlu seperti itu, kau tak perlu meminta maaf padaku. Cukup kau percaya setelahnya aku sudah tenang," ujar Sasuke,

"Mengapa kau begitu yakin kalau bayiku itu masih hidup Sasuke?" tanya Minato,

"Karena aku percaya akan keberadaannya saat ini," jawab Sasuke.

*****

Sasuke dan Minato telah memasuki ruangan bayi itu kembali, tak berapa lama mereka kini sudah berada disamping ranjang bayi Minato terbaring. Dengan perlahan Minato mengangkat bayinya kedalam gendongan, ia raba bayinya dengan lembut, guna merasakan hawa dari kulit merah rentan itu.

Beberapa saat ia masih mendekap bayi itu, namun tak terjadi apa-apa. Yang ia rasakan hanya rasa dingin, bukan kehangatan yang Sasuke maksudkan. Dengan rahang yang mengeras, ia meletakan kembali banyinya dipembaringan. Setelahnya ia menatap Sasuke tajam, dan pergi beranjak tanpa ia hiraukan tatapan memohon pemuda raven itu.

Sasuke paham akhirnya ia tak akan dipercayai sang Guru, kini ia sendiri dengan sang Guru yang sudah terlebih dahulu pergi meninggalkannya. Sasuke kini kembali termenung, entah perasaan apa tadi, tapi dengan begitu ia dapat kepercayaan tiba-tiba dengan kehidupan bayi itu.

Sasuke perlahan mengangkat bayi itu kedalam dekapannya, ia mengusap pipi merah bayi itu dengan lembut. 'Dingin', batinnya setelah ia merasakan hawa dari bayi yang ia pegang.

Dari wajah lalu menuju leher, dan sentuhan itupun berakhir memegang tangan mungil sibayi. ia genggam tangan kecil itu, dan dibelai perlahan. Setelahnya, Sasuke mendekatkan tangan itu beberapa senti menuju bibirnya sendiri.

"Bangunlah sayangku, aku percaya padamu." akhir kata Sasuke dan kemudian mencium lembut tangan mungil tersebut.

*****

Naru Just MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang