14. The Plan

511 95 12
                                    

Lohalohaloh
How are you?

Cerita ini kembali...
Nunggu gak? Wkwkwk
Oke, Happy Reading 💙🖤

🦋 Warning 🦋
Cerita ini adalah sebuah karangan fiktif belaka yang kisahnya disesuaikan dengan kisah Yunani dari Merfolk yang berkembang.

👣

Ini adalah hari ketujuh Biyuna berada di dunia Manusia. Yang artinya, sudah lewat tiga hari sejak kejadian di pesisir pantai waktu itu

Iya, kejadian tentang Bible yang mengajaknya menikah.

Bukan maksud Biyuna menolak, hanya saja Biyuna sadar dan paham bahwa Bible mengatakan semua hal tersebut dibawah mantera yang diucapkan nya tempo lalu

Mantera pengikat.

Mantera paling kuat dari creatur Merfolk.

Apollo duduk di sebelah Biyuna, menepuk pundak Merfolk yang sejak tadi hanya terdiam dengan pandangan kosong di sisi kolam renang rumahnya

Udara dingin malam bertiup, menerbangkan kain tipis yang dipakai oleh Apollo

Jika dulu Apollo sanggup menerima dinginnya angin malam, namun tidak untuk sekarang, struktur tubuhnya telah berubah total

Setelah itu Hening,

Apollo melirik beberapa kali kearah Biyuna, bibirnya beberapa kali terbuka kemudian terkatup kembali, berulang-ulang hingga Biyuna membuka suaranya

"Katakan saja yang ingin kau katakan,"

Apollo menghela napasnya, jemari Apollo bertaut, pria itu menundukkan kepalanya, menatap pantulan tubuhnya diatas air kolam renang yang tenang

"Aku akan menemui Bible, tapi tidak sekarang. Aku masih harus menyiapkan segalanya. Katakan saja bahwa aku,"

Suara Biyuna terjeda, mengambang dalam beberapa saat

"Aku ingin menyiapkan diri untuk mengambil kembali Mutiaraku,"

Kaki Biyuna yang setengahnya tenggelam di dalam air kolam renang bergerak, membuat air berkecipak kecil

"Kau harus terburu, Kudengar dari Usana waktumu tinggal sedikit lagi. Jika terhitung dari waktu yang diberitahukan oleh Usana, itu artinya Dua Minggu lagi,"

Biyuna mengembangkan senyumnya, menampilkan lesung pipinya yang dalam, tapi berbalik dengan wajahnya, Aura yang dikeluarkan oleh Biyuna biru pekat

Gelap, dan mengerikan. Seolah ingin menyeret semua yang ada di sekitarnya kedalam dalamnya jurang lautan

"Apalagi yang dikatakan oleh Usana kepadamu?"

"Tidak ada, hanya itu," Apollo meneguk ludahnya, Tatap mata Biyuna berubah, menjadi lebih tajam, senyum di wajah manisnya sama sekali tidak mengurangi hawa dingin seolah ingin membunuh mangsa

Benar,
Apollo ingat

Hawa yang saat ini dipancarkan oleh Biyuna adalah hawa nafsu Merfolk yang ingin membunuh mangsanya.

Pembunuhan mangsa secara brutal dan tanpa ampun.

Tangan Biyuna bergerak, meraih pada leher Apollo, jari-jari Biyuna menusuk disana, membuat Apollo memejamkan matanya

"Biyuna, kau ingin membunuhku?" rintih Apollo

"Mutiara apa yang ada di tubuh Bible?"

"Hanya ada dua Mutiara yang bisa membuat Merfolk menjadi buih ketika dibagi tanpa cinta. Mutiara pertama adalah Half soul pearl, dan Mutiara lainnya adalah Soul-eating pearl," Jelas Apollo dengan terbata, napasnya semakin lama semakin tercekat

MerfolkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang