25. Home

342 82 6
                                    

Maaf, aku lupa...
Kirain chapter ini udah ke upload gak lama setelah chapter 24 publish, ternyata belum...

Yaudah, tanpa perlu nyebutin abjad dari a sampe z

Happy reading all 💙🖤

...

👣

...

Apollo benar-benar menyeret Biyuna kedalam bangunan megah yang berisi deretan toko dengan berbagai pajangan merk busana

Mall itu disewa, khusus untuk dirinya.

Bukan tanpa alasan Pria itu melakukannya, Apollo hanya kesal karena tidak bertemu dengan Biyuna selama dua hari penuh.

Tidak ada kabar pula.

Tiba-tiba Jeje menelpon meminta dirinya menjemput Biyuna di apartemen miliknya.

Apollo kesal, bagaimana bisa, Biyuna yang izinnya dibawa kerumah Bible berakhir di rumah Jeje (?)

Agenda per-mall an hari ini pun, direncakan oleh Apollo secara dadakan. Beruntung tunangannya memiliki Mall yang isinya bisa dijajah olehnya

Kembali pada dua orang yang saling bergandengan, lebih tepatnya satunya menarik dan satunya lagi tertarik

Biyuna sudah menghela napasnya kala masuk kedalam toko yang entah keberapa,

Puluhan paper bag sudah ditenteng oleh beberapa bodyguard yang menjaga dibelakang mereka

"Dia sangat imut bukan?" Biyuna sudah lelah, dia berulang-ulang mendengar kalimat itu setiap kali Merfolk itu hendak masuk kedalam ruang ganti dengan pakaian pilihan Apollo

Staff disana selalu meresponnya dengan ramah dan tak kalah excited, tentu saja, siapa yang berani mengabaikan seseorang yang akan menjadi tuan mereka juga dalam hitungan Minggu.

Krucuk
Bunyi yang berasal dari perut Biyuna membuat Apollo mengentikan kegiatannya dari memilih pakaian

Biyuna menundukkan kepalanya, wajahnya memerah, staff perempuan yang berdiri di samping pintu ruang ganti ikut tersenyum geli

"Kita harus makan, kau ingin makan apa?"

"Apa saja yang dekat," Apollo menganggukkan kepalanya. Pria berkulit tan itu kemudian mengucapkan kalimat maha dahsyat lainnya namun membuat Staff perempuan itu tersenyum lebar

"Bungkus dan hitung pakaian yang tadi telah dicoba oleh Sepupu saya. Dan biarkan baju yang tengah ia pakai, tarik saja taglinenya dan ikut masukkan kedalam tagihan,"

Apollo menghentikan kalimatny, matanya menilik satu persatu dari deretan bodyguard yang mengekor dibelakangnya sejak tadi

"Oh iya, kamu, siapa namanya?" 

"Jobcan tuan," jawab bodyguard tersebut 

"Oh iya Job, tolong ya, urus belanjaan yang terakhir," Apollo mengeluarkan dompet tipisnya, memberikan sebuah kartu berwarna hitam legam kepada Bodyguard yang bernama Jobcan itu

Jobcan, bodyguard dengan tubuh tinggi menjulang dan kulit putih bersih itu menerima kartu tersebut dengan tangan yang bergetar

"Ayo biyuna, kita pergi makan,"

Mengangguk, Biyuna hanya bisa mengikuti dengan pasrah kemana Apollo mengajaknya melangkah

👣

Biyuna hanya berdiam diri di tempatnya, di tempat makan yang Apollo bilang privat itu terdapat Mile yang tengah duduk di sebuah meja dengan kompor dan hamparan makanan yang sudah tertata

MerfolkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang