Keesokkan hari nya, seseorang yang saat ini masih berada di bawah selimut tebal nya itu pun tiba-tiba menggeliat pelan. Mulai membuka mata nya dengan perlahan kemudian mengedarkan pandangan pada setiap sudut ruangan itu.
"Asahi?" sang pemilik nama yang mendengar panggilan itu pun sontak menoleh ke arah seseorang lain nya yang saat ini tengah berjalan mendekat ke arah nya itu.
"Udah bangun?" tanya Jaehyuk sambil mendudukkan diri nya di tepi kasur membuat Asahi yang masih berusaha mengumpulkan nyawa nya itu hanya menjawab dengan anggukkan kepala saja.
"Jam berapa?" tanya nya dengan tangan yang beralih mengucek-ngucek mata nya dengan pelan.
"Jam satu siang"
"Hah?!" yang lebih muda sontak terlonjak kaget mendengar jawaban itu, sambil diri nya yang juga reflek bangun dari posisi nya semula kemudian menatap suami nya itu dengan lekat.
Berapa lama dia tertidur?!
"ih Jaehyuk kenapa gak di bangunin sih? Aduh kan gue belum sempet beresin barang-barang" ucap Asahi dengan raut wajah yang terlihat benar-benar sangat panik, membuat Jaehyuk yang melihat itu pun reflek terkekeh pelan.
"Haha tenang aja, tadi gue udah packing sekalian sama punya lo juga kok" ucap nya membuat lelaki manis di hadapan nya itu pun tiba-tiba tersenyum senang.
"Beneran? ih makasih loh, Jae... Hehe" yang lebih tua hanya mengangguk sambil tersenyum, dan kemudian mengangkat tangan nya untuk sekedar mengusak rambut istri nya itu sebagai jawaban.
"Yaudah, nih lo makan dulu" ucap Jaehyuk sambil menyodorkan sepiring makanan yang tadi sengaja dia bawa untuk Asahi itu.
"Nanti aja lah, gue mau mandi dulu" tolak sang lawan bicara membuat lelaki kelahiran juli yang mendengar itu pun sontak menggelengkan kepala nya.
"Makan dulu, Sa. Lo belum makan dari pagi, mandi nya kan bisa nanti" mendengar penuturan itu membuat yang lebih muda langsung saja memanyunkan bibir nya sedikit.
"Tapi gue udah gerah banget, Jae. Mandi dulu ya?" mohon Asahi sambil menatap penuh harap ke arah sosok di hadapan nya itu. Namun sayang, hal itu tetap saja membuat sang suami kembali menolak.
"Makan dulu, Sayang" Jaehyuk menjeda ucapan nya sebentar, dan kemudian terlihat seperti beralih menyendokkan makanan yang dari tadi masih berada di tangan nya itu lalu dia sodorkan pada Asahi.
"Buka mulut nya, aku suapin" terdengar mendengus sebentar, namun pada akhir nya anak itu memilih untuk mengalah, mulai menerima suapan dari lelaki di hadapan nya itu walaupun masih dengan wajah cemberut nya.
"Nah, gitu dong. Di abisin dulu makan nya yah? Abis itu baru mandi. Nanti sore kita langsung berangkat, entar malem sebelum take off bisa makan dulu sebentar" jelas Jaehyuk panjang lebar membuat Asahi yang mendengar itu pun sedikit menukik alis nya kesal.
"Iya iya, bawel lo ah! Sini biar gue makan sendiri aja" dan setelah berucap seperti itu, lelaki kelahiran agustus itu pun langsung saja merebut sebuah piring dan sendok yang dari tadi berada di tangan suami nya itu.
"Oh iya, tadi Mama nelfon, Sa" ucap Jaehyuk tiba-tiba membuat seluruh atensi Asahi langsung saja teralihkan pada nya.
"Serius? Terus-terus, Mama bilang apa?" tanya nya penasaran.
"Kata nya nanti malem mereka berempat gak bisa jemput ke bandara nya, besok baru main ke rumah" jelas sang lawan bicara membuat yang lebih muda sontak menghentikan kegiatan nya sambil kembali memasang raut wajah cemberut nya.
"Yah, padahal gue udah ngarep banget bisa ketemu Bunda malem ini" keluh nya sambil menghabiskan suapan terakhir dari makanan nya itu.
"Gapapa, besok kan bisa ketemu nya" Asahi hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban, dan kemudian menaruh piring yang sudah kosong itu di atas meja nakas yang terletak di samping tempat tidur.
"Yaudah gue mau mandi dulu" ucap nya sambil menyibak selimut yang dari tadi masih menutupi bagian kaki nya itu.
Dan kemudian tanpa menunggu apapun lagi Asahi langsung saja berdiri dan bersiap untuk berjalan meninggalkan sang suami yang dari tadi masih terduduk di tempat semula itu.
"Akh!" tapi tak jadi, baru saja anak itu melangkahkan kaki nya selangkah dari tempat nya berada tadi, dengan tiba-tiba saja Asahi merasakan nyeri pada bagian bawah nya.
Membuat Jaehyuk yang mengerti itu pun langsung saja mendekat ke arah sang istri.
"Sakit ya?" tanya nya membuat sang lawan bicara sontak menganggukkan kepala sekilas.
"Lumayan sih" jawab Asahi membuat Jaehyuk sedikit memasang raut wajah bersalah nya.
"Sorry..." yang lebih muda tersenyum kecut, kenapa Jaehyuk harus minta maaf? Kan dia jadi teringat lagi tentang kejadian semalam.
"Gapapa, lupain aja" ucap lelaki kelahiran agustus itu sambil menatap sang suami yang kini berdiri di samping nya sambil merangkul bahu sempit milik nya itu.
"Biar gue gendong aja ke kamar mandi nya yah?" Asahi tidak menjawab, dia hanya membiarkan Jaehyuk yang kini sudah mulai mengangkat tubuh nya untuk dia bawa ke kamar mandi itu.
Sebenarnya toilet nya memang berada di dalam kamar, tapi berhubung ruangan yang mereka tempati ini cukup luas, jadi posisi kasur nya berada sekitar beberapa meter dari pintu kamar mandi, dan membutuhkan beberapa langkah untuk bisa sampai ke sana.
Selang beberapa detik berlalu, Jaehyuk langsung saja menurunkan Asahi saat mereka sudah sampai di depan pintu toilet itu.
"Nanti kalo udah selesai panggil aja ya? Gue mau bawa piring bekas lo tadi ke dapur dulu" ucap yang lebih tua sambil sedikit menyunggingkan senyum nya menatap seseorang di hadapan nya itu.
Belum menjawab, Asahi tiba-tiba terlihat ikut tersenyum juga kemudian menganggukkan kepala nya pelan.
"Makasih ya?" ucap nya membuat sang lawan bicara yang mendengar itu pun semakin tersenyum lebar, dan tak lupa juga dengan tangan nya yang kini sudah terangkat lalu mengacak-acak rambut lembut milik sang istri yang memang sudah berantakan sedari dia bangun tidur tadi itu.
"Iya, sana masuk" Asahi kembali mengangguk, dan kemudian tanpa menunggu apapun lagi diri nya langsung saja bergegas masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Jaehyuk yang saat ini masih berdiri di tempat semula itu.
➳༻❀✿❀༺➳
"Bi, Seo. Pak, Gun. Kita berdua pamit dulu ya?" ucap Jaehyuk sambil menatap kedua pekerja di villa milik mertua nya itu secara bergantian.
"Iya, Tuan. Tuan dan Nyonya juga hati-hati di jalan ya? Bibi do'ain semoga perjalanan nya lancar" ucap Bi Seo membuat sang lawan bicara langsung saja menganggukkan kepala nya sebagai jawaban.
"Kapan-kapan jangan lupa ke sini lagi ya, Tuan? Nyonya?"
"Iya, Pak. Nanti kalau ada waktu kita jalan-jalan lagi ke sini" kali ini Asahi yang berbicara, dan kemudian berbalik untuk menatap sang suami yang sedari tadi berdiri di samping nya itu.
"Jalan sekarang aja, Jae?" tanya nya.
"He'em, nanti keburu malem" saat ini waktu memang sudah menunjukkan pukul setengah enam sore, pesawat yang mereka tumpangi pun terhitung akan lepas landas sekitar dua setengah jam lagi dari sekarang, tepat jam delapan malam nanti.
Dan setelah acara berpamitan itu selesai, tanpa menunggu apapun lagi Jaehyuk dan Asahi langsung saja menarik koper masing-masing kemudian masuk ke dalam mobil yang akan di kendarai oleh Pak Gun untuk mengantar mereka berdua ke bandara itu.
Tak terasa enam hari sudah mereka lalui dengan sangat baik di sini, terhitung kedua nya akan kembali masuk sekolah lagi delapan hari dari hari ini.
Yang itu arti nya Jaehyuk dan Asahi masih memiliki waktu untuk beristirahat sekitar satu minggu di rumah mereka nanti.
➳༻❀✿❀༺➳
TBC!Makasih udah baca
See u👋🏻

KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking || Jaesahi✨ (END!)
Truyện NgắnStart : 20 Juni 2022 End : 20 Agustus 2022 Revisi : 1 Juni 2023 End : 1 Maret 2024 kisah HAMADA ASAHI yang tiba-tiba di jodohkan oleh orang tuanya dengan YOON JAEHYUK seorang KETOS disekolahan yang menurutnya paling menyebalkan sedunia itu. "Sa, lo...