Alfin , Dafa , Cakra , dan Fadli mencari Cika tapi nihil penjuru sekolahan tidak ada apalagi di rumah Cika juga gak ada , semua frustasi hp Cika juga tidak aktif
"Cika astaga Lo dimna" teriak Dafa frustasi sore yang gelap menandakan akan hujan yang lain pada dirumah Alfin mencoba menunggu sapa tahu emng Cika akan pulang , tapi sampai suara hujan yang deras dan malam yang gelap tiba Cika belum juga pulang
Dafa dan Alfin bingung , apalagi Alfin yang sangat menyesal kenapa harus ada kejadian itu
Sedangkan Cika hanya terbalut baju tipis duduk dipinggir supaya tidak terkena hujan.
Alfin dan Dafa masih memakai baju yang sama apa lagi orang tuanya juga belum pulang sama sekali dari luar negri
Sampai keesokannya , Alfin sudah takut mati Matian karna ini udah seharian dan Cika belum pulang juga"Ada telfon dari Fadli kita belum mengecek atap sekolah" ya benar karena terlalu panik tempat itu sampai terlewat
"Katanya sih dikunci lagi nyari kuncinya" Dafa dan Alfin menuju atap mencoba menggedor pintu itu
"Cika kamu didalam" teriakan Alfin membuat Cika terbangun dengan keadaan menggigil tapi Cika masih begitu kuat untuk bangun
"Awas jangan dekat pintu" mereka terkejut suara Cika di atap mereka menuruti nya
Brakk..
Suara pintu yang langsung terbuka membuat yang lain terkejut
"Cika kamu gapapa kan" Alfin mendekat cika mulai pusing dan pingsan"Cika bangun" ucap Dafa , Fadli dan Cakra terkejut dengan kejadian tadi meraba pintu atap yang bagi mereka adalah hal yang tidak mudah jika seorang perempuan menendangnya dengan kaki
Alfin dan Dafa sudah terbiasa karna ada kejadian saat cika sudah menguasai bela dirinya terkunci di kamar mandi dapur karna sudah rusak jadi sering banget terkunci sendiri yang lain sudah panik mencoba segala hal untuk membebaskan Cika tapi apa sebelum semuanya terjadi pintu itu sudah terbuka karna Cika dobrak emng begitu aneh tapi itulah cika.
Alfin menggendong Cika ke rumah sakit karna badannya sudah begitu panas sampai pada rumah sakit Cika ditangani dokter dengan cepat dan saat itulah , orang tua Cika pulang dengan tergesa karna baru saja mereka lega kalo Cika sudah pulang dari rumah sakit sekarang mendengar bahwa Cika masuk rumah sakit lagi jadi mereka meninggalkan semua kerjaan nya
Cika dirawat karna keadaanya masih lemas dan gak mungkin untuk tidak diinfus malamnya Cika terbangun sudah ada abngnya dan Fadli Cakra
"Cika gak papa kan" Cika mengangguk lemah"Abng ada yang ngunci pintu atap" ucap Cika langsung ke intinya
"Lah kenapa gak kamu dobrak aja"
"Males , kan lagi ngambek jadi kebawa" Cika enteng sekali padahal kalo Cika kenapa napa gimana coba
"Siapa yang berani" kata Dafa berfikir yang lain juga
"Hm abng aku udah tahu , sepertinya Kelly kalo Abang gak percaya gappa sih bang karna udah ada bukti ,pasti Abang percaya" Cika mencoba mengambil dikantong celananya dan ada anting berwarna perak dengan bentuk hati
"Ini pasti Abang percaya" Alfin begitu terkejut Alfin tahu betul bentuk anting Kelly dan ya ini mirip sekliii
"Abng percaya , yaudah kamu tunggu sini" Alfin ketua OSIS tahu betul rumah Kelly dimna
Alfin dan Dafa pergi dengan mobilnya sedangkan Fadli dan Cakra menunggu Cika dirumah sakit
Jalan yang begitu besar sampai pada rumah yang begitu lumayan besar dan nuansa berawarna putihAlfin memencet bel tidak berapa lama Kelly membukakannya dan terkejut dengan kehadiran alfin dan dafa kerumahnya
"Hm kalian ada apa ya" Alfin mengangkat tinggi anting itu , Kelly terkejut melihat anting yang dari kemarin emng dicari tapi tidak ketemu ,"Ini punya gw makasih" Kelly mengambil dengan senang apakah Alfin begitu perhatian
"Gw nemuin itu di atap dekat dengan pintu " Kelly mengangguk dan seketika sadar kalo ngelakuin sesuatu di atap yaitu mengunci Cika disana
"Dan Lo tau siapa yang nemuin itu cika dan dia melihat Lo sengaja mengunci pintu atap" Kelly terkejut dengan pernyataan Dafa
"Eng_gak itu bukan gw" Alfin berdecih
"Mau bantah apa lagi Kelly bukti udah ditangan Lo " Kelly berkeringat
"Oke! Gw jujur tapi gw gak sendirian semua ide itu Alexa yang punya" Dafa terkejut apa Alexa juga ikut tentang rencana ini
"Ngomong sekali lagi!" Alfin mengarahkan perekam suara
"Gw sama Alexa yang sengaja ngunci pintu atap karna Cika ada didalam" Dafa tersenyum
"Bagus , ikut gw minta maaf ke adek gw kalo Lo gak mau , gw pastikan lo keluar dari sekolah!" ucap Alfin , Kelly mengangguk pasrah dan mengikuti Alfin dan Dafa sampai pada rumah sakit
Saat buka pintu ruangan Cika ,Dafa melihat pandangan yang aneh
"Apa yang kalian berdua lakukan" ucap Dafa yang melihat mereka berebutan memegang piring berisi nasi , Fadli dan Cakra sama sama melihat kearah Dafa"Fadli gak mau ngalah orang gw kok yang suapin Cika" ucap Cakra seperti anak kecil
"Apa sih Lo biar gw aja" kata Fadli merebut kembali piring itu
"Astaga kalian berhenti! udah gw aja" Dafa merebut alih piring itu
"Gara gara Lo sih" Fadli mendorong Cakra
Semua diam Cika terkejut dengan kehadiran alfin membawa Kelly datang keruangan Cika
"Cakra cari adek Lo , suruh minta maaf ke Cika" semua bingung"Maaf karna?" Cakra begitu bingung maksud dari Alfin
"Ngomong Kel!" Mereka melihat arah Kelly
"Gw dan Alexa lah yang mengunci Cika diatap" Cika terkejut
"Alexa" Cakra begitu terkejut adeknya sendiri berani melakukan itu
Cakra keluar dengan terburu buru
"Cakra gak usah" teriak Cika tapi Cakra begitu emosi jadi mengabaikan CikaCakra sampai rumah
"ALEXA TURUN SEKARANG!" Alexa yang mendengar teriakan Cakra mulai aneh dan turun dengan bingung"Napa bang" ucap Alexa sampai pada hadapan cakra
"Abng udah bilang jangan permainkan nyawa orang , Cika masuk kerumah sakit lagi gara gara Lo" Cakra yang kesal menunjuk alexa
"Mak_sud Abang apa?" Alexa mulai takut
"Gak usah bohong , gw apal banget kalo Lo itu bohong" Alexa mulai berkeringat
"Abng gak percaya sama adek sendiri abng lebih percaya sama ucapan Kelly" suara Alexa mulai meninggi
"Gw belum nyebut siapa yang bilang kalo Lo ikut serta dalam penguncian atap" Alexa mulai panik
"Ya pokonya bukan gw" Cakra berdecih dan menarik tangan Alexa
"Ikut gw Lo harus minta maaf sama Cika" alexa memberontak
"Gw gak salah ngapain harus minta maaf" Alexa menarik narik tangannya tapi Cakra mengeratkan sampai pada mobil dan Alexa masuk dengan sebal
Pasrah sampai rumah sakit Alexa begitu takut
Ruangan Cika begitu ramai , Dafa dan Alfin duduk di sofa Fadli duduk disebelah CikaKelly sudah pulang hanya bilang minta maaf dan pergi begitu aja , Cika tidak terlalu peduli sama Kelly
"Alexa" Cika terkejut apa emng bener Alexa ikut serta dalam penguncian pintu atap"Cika Lo gapapa kan ,Kelly bohong ka kalo gw gak ikut rencana jahat itu" Cika mengangguk
"Iya gapap , gak mungkin bang pasti Kelly hanya menuduh biar aku sama Alexa berantem lagi" Abang abngnya hanya mengerti Cika terlalu baik untuk Alexa
"Jangan bohong sa!" Ucap Cakra menaikan suaranya
"Cakra gak usah nuduh yang enggak enggak sama Alexa " ucap Cika mengelak perkataan Cakra
Alexa tersenyum kemenangan tapi Cakra tahu betul pasti Alexa ikut serta kejadian ini tapi yang lain hanya diam , setelahnya Alexa mencoba baik baikin cika ngobrol segalanya sampai akhirnya Fadli , Alexa dan Cakra pulang karna sudah larut malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboyish girl (END)
KurzgeschichtenCika Alvina lentara seorang wanita yang mempunyai trauma saat SMP , setelah trauma itu menyebabkan semua nya berbeda sifat , kebiasaan , dan kelakuannya FOLLOW AKU YAAAA