semua ingin ini hanya mimpi tapi ini kenyataan.

1.1K 39 1
                                    

cika sudah diam melihat alexa menarikan platuknya
''lo mati cika'' cika menutup matanya

dorrr!!

suara nyaring terdengar diatap apa lagi yang dikelas terdengar dengan keras
''ci_ka'' alexa melemparkan pistol itu dengan takut keringat dingin

cika tergeletak dengan peluru yang sudah tertancap di perutnya
alexa merasakan lemas dan langsung terduduk

''SIAPA YANG MENGGUNAKAN PISTOL'' seketika semua yang dari kelas guru guru masuk ke atap dengan terkejut melihat semuanya

''CIKAA'' dafa dan alfin langsung mengahampiri cika dengan panik

''alexa apa yng lo lakuin!'' alexa gemeteran takut

''gw tembak cika , ya cika udah mati sekarang gak akan ada yang ganggu gw lagi hahaha'' alexa seperti orang gila

cakra yang melihatnya menangis apa ini adeknya sendiri membunuh cinta pertamanya

''enggak cika bertahan ya , cika kuat'' alfin sudah mengusap berkali kali air matanya

''ba_ng sa_kit'' kata cika dengan terbata bata

''iya jangan tidur ya , kita kerumah sakit'' dafa menggendong cika keluar bersama alfin dan fadli

yang lain melihatnya dengan takut dan sedih saat melihat cika dan alexa

''KENPA CIKA, ALEXA , abang aja yang kamu tembak jangan cika'' cakra menangis melihat ini takut apa yang dipikirnya akaan terjadi

''abng maaf'' alexa melihat abangnya terduduk lemas diatap kelas

alexa pingsan tergeletak begitu saja
cakra melihatnya menggendong alexa menuju uks

sedangkan di perjalanan cika
fadli juga sudah menangis dalam diam lihat wanita yang dicintainya harus kesakitan seperti itu

''cika jangan tidur liat abang ya'' dafa terus berusaha untuk cika selalu membuka matanya

sesampainya cika dirumah sakit , dafa menelfon elang

elang yang mendengarnya terkejut dan panik
''kenapa lang''tanya kevin melihat wajahnya seperti kaget

''cika vin , ditembak alexa pake pistol '' yang lain pun ikut terkejut

''ayokk ke rumah sakit sekarang'' elang sudah panik takut dan pikiran negatifnya muncul

semua ikut kerumah sakit kenapa perasan mereka sangat aneh merasa akan hal buruk terjadi

dirumah sakit dafa dan alfin mondar mandir fadli yang duduk menunduk sedih
1 jam cika masih diruang operasi untung mengambil peluru nya ,alexa dan cakra tiba-tiba dateng dengan mata yang sebab
''ngapain lo berdua kesini hah!'' alfin yang melhatnya langsung tersulut emosi

''pergi lo!'' dafa menahan alfin

''fadli menatap dingin cakra dan alexa

saat cakra dan alexa pergi dokter keluar dengan muka yang aneh
'' gimna dok keadaan adek saya '' ucap dafa

''maaf saya tidak bisa menyelamatkan adik mu , karna di pelurunya juga terdapat racun berbahaya setelah berhasil mengambil peluru nya racun sudah menyebar dan tidak bisa diselamatkan lagi''

degg......

semua terdiam
''enggak dok , cikaaa!'' dafa dan alfin masuk keruangan tersebut melihat suster nya melepas semua alat yang menempel pada badan cika dan mnyelimuti cika sapai kepala

''cika enggak cika , gak boleh tinggalin abang'' alfin memeluk cika erat menangis pilu

alexa dan cakra pun mendengarnya menangis
''maafin gw cika'' ucap alexa

''cika bangun hey , jangan becadain abang'' alfin berusaha tetap bisa jangan mnangis

fadli menangis sesegukan mengacak rambutnya , mereka hanya bisa menagis apa ini cika tiada

elang hadir dengan ragu saat melihat cakra yang diluar bersama alexa menangis dengan sesegukan
deren menepuk pundak elang untuk kembali berjalan melihat cika

sampai pada ruanganya , elang , deren, kevin, revan, rehan, dan raja melihat alfin dan dafa memeluk cika dengan tangisan pilunya fadli hanya bisa menangis dilanta melihat cika seperti itu

''ini kenapa, cika baik baik aja kan'' ucap elang melihat dafa dan alfin

dafa yang mendengarnya
''lang cika kita dah gak ada'' semua teridiam , elang menggeleng kuat

''enggak daf gak usah becanda gak lucu'' jawab elang dengan tatapan nanar melihat cika yang sudah pucat

''ya cika kita semua sudah pergi begitu saja'' ucap alfin mencium kening cika dengan tangisan yang masih deras

''CIKA , enggak cika jangan tinggalin gw'' elang menagis dengan pilu

yang lain pun ikut menangis mencoba ikut menenangkan elang yang sangat terluka

''cika bangun ini elang sahabat lo'' elang menghampiri cika dengan memegang tangan kirinya yang masih ada cincin yang dikasihnya

''enggak cika , terus siapa yang jadi quen balapan lagi'' elang menagis ditangan cika dengan parau

yang lain melihat dengan tangisan yang sama
''cika bangun''ucap lemas elang terduduk menangis menunduk di brankar cika

''gw udah lama mau ungkapin ini , GW CINTA SAMA LO CIKA , kenapa lo yang harus pergi!!'' elang berteriak dengan kencang terdengar sampai luar ruangan

suara tangisan masih terdengar sampai akhirnya cika dibawa ambulans untuk pulang alfin dan dafa di ambulans

elang yang lain dengan bermotor bermuka dingin datar tidak pedui dengan yang lain hanya fokus melihat ambulans yang didepannya

fadli pulang , fadli shok berat jadi fadli dirumah ditenangkan oleh orang tuanya

cakra dan alexa juga ikut dibelakang tanpa sepengetahuan dari yang lain

ambulans
''cika nya abang , kenapa cika pergi gak sayang ama abang'' ucap alfin hanya bisa meneteskan air mata menerus

''abang dafa udah gak bisa teriak bangunin kamu lagi saat sekolah''dafa terus saja mengeluarkan air mata nya

Sampai depan gerbang seorang satpam langsung membukanya

"Apa ini suara ambulans" mamah dan papah Cika keluar dengan bingung melihat ambulans masuk dan motor yang berderet anak laki semua

"Maaf ini ada apa"semua Diam tidak mau menjawab

Terbuka lah pintu belakang ambulans , terlihat Alfin dan Dafa keluar dari situ
"Alfin Dafa kalian kenapa" mamah dan papah ya langsung menghampiri

Dafa dan Alfin dengan mata yang sebab bingung mau menjelaskanya gimna
"Kenapa Fin , jawab mamah!"

Mamah dan papahnya akhirnya melihat kearah masuk ambulans , seorang ada yang tiduran dengan tertutup semua tubuhnya
"Siapa itu daf"tanya papahnya

Angin bertiup dengan kencang sampai bagian dari selimut yang menutupi terbuka
"Cika" terkejut melihat Cika dengan muka pucatnya dan bibirnya yang membiru

"Cika nya mamah , jangan bercanda kaya gini '' mamahnya cika terus menahan untuk tidak menangis

''ini kenapa fin!'' papahnya shok melihat semua ini

''cika udah gak ada , ditembak bagian perut dan ada racun jadi cika pergi'' ucap alfin dengan menunduk

deg...

mamah dan papahnya terguncang apa lagi mamah cika yang sudah pingsan mendengarnya

alfin dan dafa berusaha menenangkan orang tuanya

''lang bawa cika masuk'' elang hanya mengangguk dengan lemah , orang tua cika dibawa alfin dan dafa masuk duluan

elang menggendongnya dengan lemas
''cika gw cinta sama lo'' elang mencium kening cika dengan tangisan kembali

yang lain mengikuti cika dengan tatapan kosong, alexa dan cakra mengis sesegukan melihatnya semua ingin ini hanya mimpi tapi ini kenyataan.

Tomboyish girl  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang