SUDAH TERAEDIA DI GOOGLE PLAYBOOKS DAN TAMAT DI KARYAKARSA DENGAN NAMA AKUN AYUTARIGAN (TIDAK PAKAI SPASI). THANK YOU 💙
Malam kian larut, dekap sunyi semakin menuntut. Hanya ada suara detik bergerak dari arah jam dinding yang terkadang diiringi helaan napas panjang dari seorang pria yang masih setia duduk di kursi kerjanya dengan tumpukan berkas di atas meja. Ia yang sejak tadi memang gelisah, kini kian merasa sia-sia saja mengamati deretan angka di kertas sedangkan pikirannya melanglang buana entah kemana.
Jelas entah kemana karena saat ini ia sedang menekan kuat rasa bersalah dan khawatir terhadap keadaan wanita yang sudah hampir satu minggu tidak lagi muncul di hadapannya itu.
Ya, sudah satu Minggu, dan rasa tak nyaman di hati Abbas masih senantiasa berkelana di dada. Apalagi saat mendapat kabar dari Pedro bahwa wanita itu memaksa untuk pulang dengan taksi ke rumah orang tuanya.
Seharusnya hal itu tak mengganggu pikiran Abbas sebab jika dipikir-pikir itu bukan lagi urusannya, toh ia sudah membiayai pengobatan wanita itu sebagai bentuk pertanggungjawaban atas perbuatannya.
Pria itu akhirnya meletakkan kacamata ke atas meja dan memijat pelipisnya sembari menyandarkan punggung di kursi kerjanya.
Bukan hal baru baginya diusik oleh wanita-wanita penggoda yang hanya mengincar hartanya. Bahkan karena kebodohannya, ia pernah terperangkap dan menikahi seorang wanita penggila harta yang malah menghancurkan hubungannya dengan anak kandungnya sendiri yaitu Dewa Angkasa.
Sejak saat itu Abbas tak lagi memikirkan soal kehadiran wanita di hidupnya, karena ia sibuk bekerja untuk semakin membangun perusahaannya yang nantinya akan diwariskan untuk anak cucunya.
Banyak wanita yang datang menggoda, dari segala macam usia, status sosial dengan ribuan trik pula. Tapi pria duda itu tak terlena sama sekali dan mengusir wanita-wanita itu dengan gampangnya.
Sialnya, Diva Adzakina ini berbeda. Ia pantang menyerah dan sangat tidak tahu malu. Membuat Abbas merasa sakit kepala karena memikirkannya. Jika biasanya ia hanya perlu mengusir sekali atau dua kali wanita penggoda dengan kata tajam atau kalimat ancaman, maka mereka akan pergi dengan ego yang tercabik-cabik. Nyatanya wanita yang seumuran dengan menantu Abbas itu tak mempan hanya dengan kalimat beracun atau ancaman saja.
Namun kini, ketika wanita itu tak lagi muncul dan menganggu kehidupan Abbas, pria itu malah merasa gelisah dan tak tenang tanpa tahu apa yang membuatnya menjadi seperti itu. Bukankah seharusnya ia merasa senang?
Suara ketukan dari arah pintu ruang kerjanya membuat pria itu membuka matanya yang tadi sempat terpejam. Ia jelas tahu siapa yang berani mengganggunya di tengah malam seperti ini.
"Masuk," ujarnya tanpa mengubah posisi duduk.
Pedro muncul dan membungkuk sopan ketika berhenti di hadapan Abbas. Sementara pria itu hanya diam menanti kabar penting apa yang ingin disampaikan oleh orang kepercayaannya itu sehingga tak bisa menunggu esok hari.
"Saya mendapat kabar bahwa Nona Diva Adzakina baru saja melangsungkan pertunangan dengan pewaris Holta yaitu Denus Holta," ujar Pedro memberitahu.
Abbas mengangkat kepala dan menatap Pedro tajam. "Apa berita itu akurat?" tanyanya menyelidik.
"Ya, Tuan. Bahkan seluruh media sudah mengabarkannya," jawab Pedro meyakinkan.
Abbas menghela napas panjang dan menghembuskannya sembari kembali memejamkan mata untuk sejenak.
"Baguslah," ujar pria duda itu akhirnya.
Pedro berdehem pelan sebelum bertanya, "Anda baik-baik saja?"
Abbas membuka mata dan mendelik tajam, dan hal itu tentu saja membuat Pedro menundukkan kepala dan tidak bertanya hal itu lebih jauh lagi.
"Keluarlah," ujar pria itu yang langsung dipatuhi oleh Pedro.
Lagi-lagi Abbas menarik nafas panjang dia menghembuskannya perlahan. 'Danus Holta, gumamnya.
Tangan pria itu dengan lihai mengetikkan nama tunangan Diva itu hingga muncul beberapa pencarian yang memberikan info tentang Danus.
Tapi ketika Abbas menyadari apa yang sedang dilakukannya, ia merasa kesal sendiri dan menutup laptopnya dengan kasar.
Bagaimana bisa wanita itu menggoda dirinya habis-habisan dan kini malah ingin menikah dengan pria lain dalam jarak waktu yang berdekatan?
Untung saja pria itu tidak tergoda dan menjadi korban Diva. Padahal sebelumnya berita kedekatan mereka sempat berhembus ke media karena wanita itu yang tertangkap kamera sewaktu mengikutinya menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan panti asuhan yang direncanakannya di pinggiran kota waktu itu.
Untung saja Abbas bergerak cepat dengan meminta Pedro untuk mengurus hal tersebut sehingga media bungkam dan menurunkan berita tersebut sehingga tidak semakin menyebar dan mengakibatkan gosip-gosip yang tidak menentu.
Kini pria duda itu beralih pada ponselnya dan membuka media sosial yang jarang sekali dibukanya karena menurut Abbas hal itu sama sekali tidak penting karena hanya berisi pencitraan-pencitraan yang sama sekali tidak ada kebenarannya.
Tak perlu jauh mencari, karena berita itu memang lungsung muncul karena masih hangat-hangatnya dan cukup mengejutkan publik karena selama ini tidak ada terdengar kabar kedekatan antara Diva dan Danus.
Ternyata kabarnya mereka dijodohkan oleh masing-masing keluarga yang memiliki kerjasama dan semakin mempererat kekeluargaan diantara mereka.
Abbas yang membaca hal itu hanya mendengkus samar karena dirinya tahu pasti apa tujuan dari perjodohan itu.
Jelas itu tentang bisnis dan omong kosong dengan mempererat tali kekeluargaan. Mereka semua hanya mementingkan kekuasaan.
Abbas hendak meletakkan ponselnya, tapi denting notifikasi dari nomor yang tak dikenal membuat pria itu mengerutkan dahi.
08xx-xxx-xxx
Hai, pria tidak punya perasaan. Apa anda tidak ingin mengucapkan selamat untukku?
Begitulah isi pesan yang diterima oleh pria itu. Senyum miring tercetak jelas di wajahnya, jelas ia tahu siapa pengirim pesan tanpa nama itu.
Lalu, tanpa ragu Abbas mengetikkan pesan balasan untuk wanita yang sejak tadi mengganggu pikiran pria itu.
Ya, selamat atas pertunanganmu. Aku ikut senang karena satu pengganggu di hidupku akan hilang.
08xx-xxx-xxx
Kita lihat saja, anda akan tertawa bahagia atau menangis merindukan saya.
Abbas mencibir tanpa sadar, ia tak lagi berniat membalas pesan wanita itu dan meletakkan ponselnya di atas meja.
Entah mengapa saat ini hatinya terasa lebih ringan. Abbas yakin bukan karena wanita itu yang baru saja menghubunginya. Jelas bukan, Abbas yakin bukan. Tapi kenapa rasanya hati pria itu jadi lebih baik dan tidak segelisah tadi?
Ah, ini tidak bisa dibiarkan. Abbas bangkit dari duduknya dan memutuskan untuk beristirahat karena mungkin saja kekacauan di otaknya saat ini disebabkan karena dirinya yang akhir-akhir ini kurang tidur.
Ya, Abbas meyakini karena hal itu. Tidak mungkin wanita penggoda yang tak tahu malu itu penyebabnya.
Sementara di lain tempat, Diva sedang berdiri di balkon kamar bersama hembusan angin malam yang terasa menusuk kulit terbukanya. Wanita itu melirik ke bawah dan membayangkan bagaimana jika tubuhnya meluncur bersama angin ke sana. Ah, Diva benar-benar bergidik membayangkan hal itu.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Duda [RE-POST]
RomanceUPDATE SEMINGU SEKALI LEBIH LENGKAP DI APLIKASI KARYAKARSA [SUDAH TAMAT] DENGAN USERNAME AYUTARIGAN [TANPA SPASI]. TERSEDIA JUGA DI GOOGLE PLAY BOOKS. Diva Azkadina kehilangan pekerjaan sebagai dosen muda karena kebiasaan buruknya pergi ke club mala...
![Terjerat Duda [RE-POST]](https://img.wattpad.com/cover/310825105-64-k550441.jpg)