Twenty One - Skandal

7.5K 566 28
                                        

SUDAH TAMAT DI APLIKASI KARYAKARSA DENGAN NAMA AKUN [AYUTARIGAN] TIDAK PAKAI SPASI DAN TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOKS. THANKS 🔥🔥

Tak ada yang lebih mengejutkan publik selain beredarnya skandal Diva dengan seorang pria yang memasuki sebuah apartemen. Apalagi saat itu rencana pernikahannya baru saja diumumkan dan salah satu akun gosip malah membocorkan sebuah poto wanita itu dengan seorang pria yang wajahnya tidak terlihat jelas. Tapi orang-orang tahu bahwa itu bukanlah Danus Holta karena perawakan mereka cukup berbeda.

Cacian dan serta komentar kasar jelas menghiasi setiap komentar pemberitaan tersebut. Apalagi bisa dibilang Danus adalah salah satu incaran banyak wanita karena merupakan pewaris tunggal perusahaan Holta dan juga memiliki wajah yang cukup tampan.

Mereka bahkan menyerang akun media sosial Diva dsn meninggalkan hinaan maupun kata-kata pedas di sana.

Oleh sebab itu, kini Diva tengah duduk dikelilingi oleh orang tuanya dan juga orang tua Danus yang menatapnya penuh emosi.

Wanita itu tak menyangka bahwa hari dimana ia diajak Abbas ke apartemen yang baru dibelinya itu akan membawa masalah besar seperti ini. Harusnya Danus Holta lebih bersalah di sini karena ia juga berselingkuh bahkan sudah menghamili wanita lain sebelum bertunangan dengan Diva. Atau malah di sini posisi Diva lah yang menjadi selingkuhan karena Danus lebih dulu bernama Clarie?

Entahlah, Diva terlalu pusing untuk memikirkan hal itu dan kini ia harus menghadapi sidang yang dilakukan oleh orang tuanya dan juga orang tua Danus tanpa kehadiran pria itu yang katanya sedang sibuk mengurus perusahaan dan berusaha meredam gosip yang sedang gencar beredar.

Namun, Diva yakin pria itu tidak akan sedikitpun berusaha menghilangkan gosip itu karena dengan begitu ia akan bersih di mata publik jika mengakhiri hubungan mereka.

Nama Diva lah yang akan tercoreng padahal di sini yang memiliki kesalahan lebih besar adalah Danus Holta.

Tunggu dulu. Diva mengerutkan dahi dan mulai berpikir apakah Danus memiliki andil dalam kasus ini?

"Jadi, Diva Adzakina. Ada yang ingin kamu jelaskan pada kami?" Pertanyaan sang papa membuat pemikiran wanita itu teralihkan.

Diva menatap keliling wajah-wajah yang sedang menghakiminya itu. "Memangnya kalian ingin mendengarkan apa?" tanyanya tanpa takut sama sekali meski wajah Papa Danus kini terlihat sangat menyeramkan.

"Kamu sudah membuat keluarga malu dan masih bertanya seperti itu?" desis wanita yang menyandang gelar Nyonya Holta itu.

Diva tersenyum sembari menyandarkan punggung ke sofa. "Lebih malu mana dengan menghamili anak dari selingkuhan ayahnya sendiri?" sindir wanita itu sinis.

"Kamu!!" Pria yang Diva yakin masih suka berselingkuh hingga sekarang itu mendelik marah dan menunjuk wajah Diva dengan urat leher yang bertonjolan.

"Jangan bicara sembarangan! Keluarga ini bisa kami tuntut!" amuk Mama Danus berang.

"Apa maksud kamu Diva?" tanya Ameta bingung.

Diva tak menggubris pertanyaan sang mama karena kini dirinya juga sudah tersulut emosi dari ucapan dua tamu di hadapannya itu.

"Saya lebih bisa menuntut anda yang menyebarkan gosip pernikahan tanpa persetujuan dari saya sendiri sebagai calon pengantin yang anda gadang-gadangkan!" desis wanita itu.

Mama Danus mendelik tak suka dan mengepalkan tangan untuk menahan emosinya.

"Kalian pikir saya tidak tahu apa maksud kalian menyebarkan gosip murahan seperti itu? Karena kalian sudah tahu kan kelakuan bejat putra kalian sendiri! Dan teganya kalian masih ingin menumbalkan saya demi kepentingan keluarga kalian sendiri!" cecar wanita itu.

"Satu lagi!" Diva menyela mama Danus yang ingin berbicara. "Bahkan sebelum pertunangan terjadi, Danus sudah menghamili wanita itu! Jadi, keluarga saya sangat bisa untuk menuntut kalian atas kebohongan besar ini yang sangat merugikan kami!" geramnya.

Wajah kedua orang tua Danus kian merah padam dan Diva tak peduli itu. Ia juga kini tidak perduli dengan rahasia Danus dan Clarie karena jelas kini pria itu tengah menumbalkan dirinya untuk melindungi hubungannya dengan wanita yang merupakan anak dari selingkuhan papanya itu.

Diva bukanlah wanita bodoh yang tidak bisa membaca situasi. Danus sama saja dengan papa dan mamanya yang hanya mementingkan diri sendiri meski harus menumbalkan orang lain.

"Benar begitu, Bapak Holta yang terhormat?" Kali ini Jeremy yang tak lain adalah Papa Diva bertanya dengan wajah datar setelah diam mendengarkan perdebatan anaknya dan juga orang tua Danus itu.

Pria paruh baya yang duduk tepat di hadapan Jeremy itu langsung berdiri dengan napas memburu dan tangan mengepal erat. "Saya akan segera mengurus pembatalan kontrak kerjasama perusahaan kita dan memutus pertunangan Diva dan Danus. Saya tidak bisa memiliki menantu pemberontak seperti ini," geram pria itu sebelum berlalu dari sana.

Tapi tepat sebelum menyentuh pintu, Jeremy kembali bersuara dengan tenang. "Ya, saya juga akan mengurus kasus penipuan ini ke pihak yang berwajib!"

"Anda jangan bermain-main dengan kami!" desis mama Danus yang berdiri dengan gusar.

"Bukannya saat ini kalianlah yang sedang mempermainkan anak kami? Jadi, tidak masalah kan kalau kami juga ikut bermain-main?" sindir Ameta santai.

Tak ada sahutan lagi dari orang tua Danus Holta karena mereka memilih untuk pergi dengan wajah merah padam penuh emosi.

Diva tersenyum miring melihat kelakuan pasangan itu. Sudah salah, tapi malah marah-marah dan tidak meminta maaf sama sekali. Benar-benar definisi tidak tahu malu yang sebenarnya.

Setelah kepergian dua orang itu tiba-tiba saja ponsel Jeremy berdering pertanda ada panggilan masuk.

Pria paruh baya itu menerimanya dan mendengarkan penjelasan dari orang kepercayaannya di ujung telepon itu.

Setelah menutup panggilan, Abbas membenarkan posisi duduk dan meletakkan kacamatanya.

"Jadi, siapa pria yang bersamamu waktu itu?" tanyanya pada Diam yang sontak saja dilanda rasa gugup.

"Itu ... itu bukan--"

"Jangan berkelit dan berbohong lagi, Papa sudah kebal dengan tingkah kamu yang satu itu," selanya cepat.

Diva menghela napas dan berusaha untuk memutar otak bagaimana cara agar sang papa tetap tidak mengetahui siapa pria yang ber-skandal dengannya itu. Ia tak bisa membayangkan bagaimana kemurkaan Jeremy ketika tahu anak semata wayangnya itu mengejar pria duda beranak satu seperti Abbas Angkasa.

"Diva Adzakina!" tegur papanya ketika Diva tak kunjung membuka suara.

"Itu ... kami tidak melakukan apapun, Pa. Hanya ... hanya --"

"Papa tidak bertanya apa yang kalian lakukan di dalam apartemen itu. Papa hanya bertanya siapa dia?" tukas Jeremy tegas.

"Dia ... dia ... teman sekampusku dulu ... Iya teman sekampus dan kami tidak sengaja bertemu," ujar Diva berbohong.

"Sejak kapan kamu satu kampus dengan Abbas Angkasa?" tanya pria paruh baya itu datar.

Diva sontak terkejut dengan mata membulat sempurna. Bagaimana bisa papanya tahu bahwa orang itu adalah Abbas?

Seketika itu juga Diva merasa sulit bernapas, jarinya bertaut kencang dengan jantung berdebar tak karuan. Bagaimanapun interogasi kali ini lebih menakutkan dari permasalahannya dengan Danus Holta.

TO BE CONTINUED

Terjerat Duda [RE-POST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang