Part 4

687 56 1
                                    

BOC UNIVERSITY

sudah satu jam Jeff menunggu Apo, tetapi kekasihnya itu tak kunjung datang. Jeff meras cemas, takut terjadi sesuatu pada lelaki itu.

Tidak lama kemudian, mobil yang sangat Jeff kenali berhenti tepat didepannya. Tidak sadar menghembuskan nafas lega.

Pintu kemudi terbuka, menampilkan sosok yang sejak tadi ditunggunya. "Hai nong" sapa Apo.

Jeff berhambur kepelukan lelaki itu, membuat Apo mundur beberapa langkah. "Ada apa nong? " Tanya Apo lembut.

Jeff menggeleng, mengangkat kepalanya. "Phi? Jeff sangat menyayangi phi. Jangan tinggalkan Jeff na? " Apo tertegun, menatap bola mata sang kekasih yang menyiratkan kesedihan.

"Phi berjanji nong" jawab Apo. Meski hatinya berdentum tak karuan apakah ia bisa menepati janjinya atau tidak. Yang terpenting baginya sekarang adalah sang kekasih.

"Cahhh, ayo kita makan. Jeff sudah sangat lapar phi"

"Baiklah, ayo" Apo berjalan lebih dulu menuju mobil. Membukakan pintu untuk pujaan hatinya. "Silahkan masuk princess Jeff" ucap Apo berlaga layaknya pangeran.

Yang lebih muda memukul lengan kekasihnya kesal, kedua pipinya semerah tomat karena malu.

.
.

Setelah lama terdiam, Apo memutuskn bertanya tentang mimpi kekasihnya. "Jadi? Apa nong mau berbagi cerita dengan phi? " Apo menatap intens Jeff yang tengah menunduk. Lelaki manis itu meremat jarinya kuat.

"Nong? "
"Tidak apa jika nong tidak ingin cerita, phi tidak akan memaksa"

"Jeff-- Jeff bermimpi, phi terluka. Ada seorang lelaki jahat yang melukai phi. Jeff takut phi. Jeff tidak ingin phi terluka"

Apo tersenyum, meraih kedua tangan kekasihnya, mengecupnya dengan lembut. "Itu hanya mimpi nong"

"Tapi phi--"

"Nong! Semuanya akan baik-baik saja. Tidak akan terjadi apapun pada phi. Jadi tidak usah dipikirkan lagi ok? "
"Kemarilah"

"Phi sangat mencintaimu, nong"

"Jeff juga mencintai phi" Apo merundukan kepalanya, memagut bibir manis kesukaannya dengan lembut.

Untung saja mereka berada di ruang Vip, jadi tidak perlu khawatir ada yang melihat mereka.

Cukup lama mereka berpagutan, Apo akhirnya melepaskan tautan bibir mereka. "Bibir phi selalu lembut, Jeff suka"

"Jangan menggoda phi, anak nakal. Atau phi akan memakanmu disini" Jeff mengerling, menggoda yang lebih tua. Apo semakin merapatkan tubuh mereka, memberikan kecupan bertubi diwajah manis kekasihnya.

"Phiii, sudah. Geli phi hahahaha"

"Ini hukuman karena kau berani menggoda phi"

Cupp cupp cupp cupp

"Apa kamu senang sekarang? "Apo menatap Jeff memuja, matanya berbinar cerah. Jeff membalas tatapan yang lebih tua dengan cara yang sama.

"Sangat senang, terimakasih phi" senyum manis terpatri di bibir indah Jeff.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PERMAINAN BODOH! (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang