Jeff bersandar didada bidang Apo yang tidak mengenakan atasan. Mereka baru saja menyelesaikan makan malam dengan Ma dan Pa.
Tangan Apo mengelus lembut rambut halus Jeff, sesekali mengecupnya. Jeff mendongak, menatap wajah Apo yang tersenyum ke arahnya. "Phi"
"Mm? "
"Soal pertanyaan Pa tadi, tidak usah dipikirkan na? Lagipula Jeff masih kuliah"
"Pa benar nong, phi sudah dewasa, sudah bukan waktunya bagi phi untuk main-main"
"Phi tidak bisa menjanjikan apapun pada nong, tapi maukah nong menunggu phi? "Jeff menatap sang kekasih bingung. Menunggu? Memang phi Aponya akan pergi kemana?
"Apa phi mau pergi? "
"Phi tidak tau, tapi phi takut suatu saat phi akan pergi tanpa pamit padamu, nong"
"Jadi, maukah kau menunggu phi? " Tanya Apo lagi. Jeff tersenyum, kemudian mengangguk. "Jeff akan menunggu phi, tapi phi janji akan kembali na? "Jeff mengacungkan jari kelingkingnya, yang dengan hati disambut Apo. "Phi janji"
"Jeff sangat mencintai phi"
"Phi juga mencintaimu, nong"
Skip
Matahari sudah mulai bersinar terang. Apo terbangun karena terpaaan cahaya matahari tepat diwajahnya. "Jam berapa ini? " tangannya meraih ponsel di atas nakas.
Matanya membola melihat begitu banyak notif dari seseorang. "Sial" Apo bangkit dari posisinya dengan cepat, meraih kaosnya, memakai sepatunya terburu-buru. Meraih dompetnya dan berlari keluar dari kamar.
"Oh, Apo sudah bangun? " Tanya Pa yang melihat Apo turun dari tangga. "Khab Pa"
"Dimana Jeff? "
"Jeff masih tidur, Pa. Apo lupa ada urusan pagi ini, jadi tidak sempat membangunkannya. Kalau begitu Apo pergi dulu, Pa. Tolong sampaikan pada ma"
"Kalau begitu hati-hati" Pa menggeleng, kembali melanjutkan membaca korannya yang tertunda.
Apo membawa mobil dengan kecepatan tinggi, tangannya mencengkram stir dengan erat, menggigit bibirnya gugup. Bisa-bisanya dia lupa pada sosok lain di apartmennya.
20 menit kemudian Apo tiba di basement apartment. Dengan cepat keluar dari mobil, dan masuk kedalam lift. Lift berhenti di lantai 8, lantai tempatnya dan sosok itu tinggal.
Langkah Apo terhenti begitu melihat sosok itu berdiri didepan pintu Apartmentnya. Langkahnya melambat, kedua tangannya spontan saling meremat kuat. Semakin gugup ketika sosok itu mendongak dan menatap kearahnya.
"Sudah sarapan, nong? " sapanya tersenyum manis begitu melihat Apo.
"P-phi, maaf Apo terlambat" ucap Apo cemas. Sosok itu masih tersenyum, "ayo masuk, sudah phi siapkan sarapan untukmu"
Apo duduk di meja makan, dengan sosok tersebut dihadapannya. "Kau mau apa nong? Biar phi ambilkan"
"Apa saja phi"
"Sandwich? " Apo mengangguk. Sosok tersebut menyerahkan piring berisi sepotong sandwich kehadapan Apo.
"Phi-- phi tidak marah? "
"Bukankah phi sedang membantumu mengisi energi. Karena setelah ini, phi akan menguras seluruh energimu" seringai menyeramkan yang Apo benci hadir diwajah pria itu.
.
.Pukul 9 pagi.
Jeff baru saja bangun, lelaki manis itu tersadar sosok yang bersamanya semalam tidak ada. Barang-barangnya pun sudah tidak ada. "Apa mungkin sudah pulang? "
"Tapi kenapa phi tidak membangunkanku? "
Jeff melangkah turun ke bawah, mencari seseorang yang bisa dia tanyai. Menemukan Pa yang sedang menonton tv.
"Pa" panggilnya. Ayah Jeff menoleh, menatap putra bungsunya yang baru saja bangun. "Oh, anak Pa sudah bangun? "
"Dimana phi Apo, Pa? "
"Hei! Baru bangun yang ditanyakan justru kekasihmu? "
"Paaaa"
"Ok ok. Dia sudah pulang sejak dua jam yang lalu, katanya ada urusan"
"Ok"
"Loh? " Jeff berbalik kembali ke kamarnya, membuat ayahnya bingung melihat putranya pergi begitu saja. "Dasar anak muda"
Jeff masuk kedalam kamar, meraih ponselnya. Jarinya bergerak cepat mengirim pesan pada phi kesayangannya.
10menit, 20 menit, 30 menit
Tidak kunjung ada balasan. Jeff menjadi cemas, takut terjadi sesuatu pada pujaan hatinya. "Phi, dimana kau sebenarnya? "
KAMU SEDANG MEMBACA
PERMAINAN BODOH! (ON GOING)
Tienerfictiehai ini cerita terbaru aku tentang MileApo dan BibbleJeff mohon maaf kalau masih berantakan dan kurang nyambung, karena aku masih belajar buat nulis semoga kalian suka cerita ini 😊