Chapter 11

557 53 7
                                    

Beberapa bulan kemudian

Hubungan Mile dan Bibble semakin harmonis setiap harinya. Berbeda dengan Apo dan Jeff, hubungan mereka seperti diterpa badai tak terlihat.

Apo sungguh tidak mengerti ada apa dengan kekasihnya, sejak seminggu yang lalu, lelaki manis kesayangannya itu terus saja mendiamkannya.

Jeff tak lagi menyapa Apo, membuatkan sarapan, atau sekedar mengucapkan selamat pagi. Apo sudah berusaha mengajaknya berbicara, tapi si manis terus saja menghindar.

Seperti saat ini, tiba-tiba Jeff bertanya tentang hubungannya dan Mile. Apo sudah menjelaskan bahwa Mile sudah seperti kaka baginya, tapi Jeff berkata bahwa dia berbohong. Jeff bahkan memblokir nomornya.

"Apa Jeff sudah tau hubunganku dengan phi Mile? " seketika Apo menjadi resah. Tidak ada satupun orang yang tau hubungannya dengan Mile yang sebenarnya, kecuali Build dan phi Thong.

"Sial!"

Apo menoleh keujung ruangan, menatap kesal pada Mile yanh beberapa hari ini menyuekinya, lelaki itu malah asik bermesraan dengan selingkuhannya. "Awas kau phi!! Jika hubunganku dan Jeff hancur, maka kau dan Bibble juga harus berakhir" batin Apo mengancam.

.

Di dalam ruangannya, Jeff kini tengah berbaring disofa, mengistirahakan dirinya yang lelah karena berungkali melakukan take. Jeff tidak fokus hari ini, jadi terus menerus melakukan kesalahan. Beruntung phi Pond cukup mengerti keadaannya.

Tangannya mengeluarkan sebuah kertas yang sejak beberapa hari ini selalu ia bawa kemana-kemana, dan yang menjadi sumber masalahnya dengan sang kekasih.

"Apa sulitnya menjelaskan tentang hal ini padaku phi? Kenapa harus berbohong? " keluh Jeff.

Kembali menyandarkan tubuhnya pada sofa, memejamkan mata perlahan Jeff mulai terlelap. Ia ingin melupakan sejenak permasalahannya dengan sang kekasih.

.
.

Pukul 5 sore. Setelah syuting selesai, Apo memutuskan untuk pulang ke apartmentnya dan Mile. Tidak ada gunanya ia tetap dilokasi syuting, toh kekasihnya juga tidak ingin bicara dengannya.

Apo menutup pintu apartmentnya kasar. Niatnya ingin masuk keunit milik sang suami kini ia urungkan, dan memilih untuk masuk keunitnya sendiri. Persetan dengan lelaki itu akan marah padanya, ia tak perduli.

BRUKK

Dengan kasar, Apo membanting tubuhnya ke sofa menimbulkan bunyi yang cukup keras. Kepalanya ia bawa bersandar pada sandaran sofa. Matanya terpejam, hembusan nafasnya terdengar kasar, dan memburu.

Semenit kemudian, pria berkulit tan itu bangkit. Melangkah menuju kamarnya, Apo rasa ia butuh berendam untuk merilekskan pikirannya.

Apo melepaskan pakainnya, menuangkan wine yang dibawanya kedalam gelas. Menyalakan keran hingga bathtub terisi penuh, diikuti dengan busa beraroma lavender kesukaan Mile. Lelaki beralis tebal itu akan langsung horny jika mencium aroma Lavender dan mint dari tubuhnya.

Apo memasukka tubuhnya kedalam bathtub, meraih gelas wine disampinya, dan mulai menyesapnya penuh penghayatan.

"NATTAAAAAAA!!!!" Teriakan menggema dari unit didepannya menimbulkan kekehan kecil dari bibir merah Apo.

Tangannya yang bebas meraih benda pipih miliknya, membuka aplikasi kamera, mengambil gambar pahanya yang penuh busa, dan segelas wine. Lalu mengirimkannya pada sang suami.

 Lalu mengirimkannya pada sang suami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mencariku? Aku disini sayang. Come here please, daddy. Natta hole really miss you"

Send.

Pesan terkirim. Apo yakin kurang dari lima menit lelaki itu pasti akan tiba disini.

Apo kembali meletakkan ponselnya, memundurkan sedikit tubuhnya, dan mengupah posisinya menjadi menghadap jendela.

1 menit

2 menit

3 menit

4 menit

---

Ceklek

Suara pintu kamar mandi yang terbuka sukses menampilkan seringai lebar dibibir merah Apo. Tanpa membuka matanya, Apo kembali menyesap wine miliknya.

Suara air yang bertabrakan dengan kulit terdengar. Tubuh Apo meremang seketika, merasakan hawa buas yang siap memangsanya.

Tangan besar yang lebih besar dari miliknya yang begitu Apo hafal mengusap lembut bahu kirinya dengan sensual.

"Kenapa disini?" Tanya Mile tepat ditelinga sang istri.

"Hanya ingin. Aku khawatir unitku berhantu karena jarang ditempati pemiliknya" masih dengan mata terpejam Apo menjawab.

"Lavender? Apa kau ingin menghukum phi, sayang?"

Cupp

Mile menjatuhkan sebuah kecupan singkat dibahu kekar Apo.

Kekehan ringan Apo keluarkan. "Apa phi sadar kesalahan phi sekarang?"

"Maafkan phi. Phi hanya ingin memberikanmu kebebasan" jawab Mile lembut.

Tangan besar menelusuri setiap inci tubuh indah istrinya. Merebut gelas wine yang masih terisi penuh, menuangkannya perlahan kewajah Apo. Menghilangkan aura manis yang kini berubah menjadi sexy.

Lidah Mile terjulur, tangannya menarik wajah Apo untuk menghadap kearahnya. Menjilati inci demi inci wajah mengagumkan yang tidak pernah lelah Mile puja.

Mile memasukkan dua jarinya kedalam mulut Apo, Apo yang mengerti langsung menghisap habis jari besar suaminya seperti menghisap permen kesukaannya.

"Mm hhhh "

Lidah Mile masih terus menelusuti wajah Apo, menyecap rasa pahit bercampur manis minuman berakohol tersebut dengan cara yang berbeda.

"Mmmhhhh hhhh " mata Apo yang semula terpejam semakin terpejam erat seiring lidahnya bergerak nikmat memutari dua jari besar yang masih menginvasi rongga mulutnya.

Mile menarik keluar kedua jarinya yang berbalut benang saliva Apo. Tangan kanannya terjulur menarik penutup saluran air, menyisakan busa yang masih menutup setengah tubuh tan istrinya.

Tangan kirinya Mile bawa menuju Natta hole yang sudah sangat merindukannya ini. Tanpa aba-aba memasukkan kedua jarinya yang masih berbalut saliva kedalam lubang hangat favoritenya.

"Aa-aakkkhhh Phi Maiihhhh nnnggghh"

Tubuh Apo tersentak begitu dua jari besar memasuki Natta holesnya. Mengacak-acak lubang cintanya tanpa ampun.

"Phihhh Maiihhh Ouughh"

Kedua tangan Apo berpegangan pada ujung bathtub begitu tubuhnya melengkung keatas karena jari sang suami yang menyentuh dasar lubang cintanya. Membuat wajah tampannya terhias peluru putih miliknya, yang semakin menambah keseksian seorang Apo Nattawin Romsaithong.

Senyum lebar terhias diwajah Mile, menarik kembali kedua jari besarnya keluar. Meratakan peluru putih itu keseluruh wajah indah Apo, untuk ia nikmati sebagai makanan penutup nanti.

......

Bentar gessss

ANJRITTTTT GUA..... AHHH BANGKE KENAPA NULIS BEGINIAN

PERMAINAN BODOH! (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang