part 7

566 57 9
                                    

Apo bangun dari tidurnya, menatap keluar jendela yang gelap. Sudah malam ternyata, dia tertidur begitu lama. Kepalanya menoleh kesamping, mendapati sosok lain yang masih terlelap.

Mata cokelatnya memandang nanar sosok itu, dulu mereka adalah pasangan bahagia, bahkan mungkin hingga saat ini, seandainya hal itu tidak terjadi.

"Kau yang memulainya phi, tapi kenapa aku yang menjadi tersangka" gumamnya sedih.

Apa bangkit guna membersihkan dirinya yang lengket dan bau. Meringis kecil merasakan sakit dibagian bawah tubuhnya.

Didalam kamar mandi, Apo menatap pantulan dirinya dicermin. Bercak merah memenuhi setiap sisi lehernya, bahkan sampai kearea dada. Akan sangat sulit untuk menutupinya nanti. Kemudian Lelaki itu melangkah menuju shower, membiarkan air dingin membasahi tubuhnya.

Tidak lama Apo keluar dari kamar mandi, mendapati sosok itu yang sudah bersandar di tempat tidur menatap kearahnya.

"Phi sudah bangun? Mandilah, aku akan siapkan makan malam"

"Mm"

Apo bergegas menuju lemari, memakai pakaiannya, dan berlalu menuju dapur untuk membuatkan makan malam.

Skip

"Phi sudah meminta cuti pada agensi" ucap sosok itu tiba-tiba membuat gerakan apo terhenti.

"Apa mereka tidak curiga? "

"Mereka tau bahwa kita memiliki bisnis bersama, sayang. Jadi mereka memahami itu"
"Dan-- untuk sementara phi ingin kau menjauh dari bocah itu"

"Bagaimana dengan kekasih phi? "

"Phi sudah memberitahunya bahwa phi akan cuti sebentar"
"Ohh, phi akan sita ponselmu untuk beberapa hari kedepan"

Apo mendengus, hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan lelaki itu, toh melawan pun tidak ada gunanya. "Terserah phi"

"Bagus" ucapnya tersenyum puas.

.
.

"Sudah malam, tapi phi Apo masih belum juga mengabariku. Kemana sebenarnya dia? "

"Ayolah phi jangan buat Jeff khawatir"

Sejak satu jam yang lalu Jeff tak hentinya mondar-mandor di dalam kamar. Sang kaka, max yang melihat itu hanya bisa memutar bola matanya jengah.

"Bisakah kau diam, nong? Phi pusing melihatmu" omel Max. Jeff menatap sang kaka kesal, "diamlah phi, apa phi tidak tau aku sedang pusing"

"Hah, kau akan semakin pusing jika mondar mandir seperti itu"

Jeff menghempaskn tubuhnya diatas kasur. "Ada apa? " Tanya Max. "Sudah seharian ini phi Apo tidak bisa dihubungi" jawab Jeff.

"Mungkin dia bosan denganmu"

"Phiiiiii" Jeff merengek kesel. Phinya itu senang sekali menggodanya.

"Hahaha oke oke. Mungkin urusannya memang belum selesai nong. Dia pasti akan menghubungimu jika sudah tidak sibuk"
"Berhentilah untuk khawatir, Apo bukan anak kecil"

"Phi Max jelek"

"Haishhh"

.
.

Pukul 01.00

Sejak tiba setengah jam yang lalu, Apo terlihat seperti bocah yang kehilangan ibunya. Sampai membuat sosok itu menatap gemas kearahnya.

Pasalnya ia tengah menatap bingung kepenjuru Area, dengan wajah lucunya. Saat ini, ia dan sosok itu tengah berada dibandar, tapi ia tidak mengerti kenapa mereka harus berada disini.

Ia hanya menurut saat sosok itu mengajak pergi, ia pikir mereka mungkin akan ke mall, atau hanya jalan-jalam malam dipinggir sungai.

"Sebenarnya kita mau kemana phi?" Tanyanya masih dengan ekspresi menggemaskannya.

"Kita akan berlibur sebentar, nong" jawab sosok tersebut.

"Berlibur? Kemana?"

"Kau akan tau nanti"

Panggilan untuk para penumpang agar segera memasuki pesawat terdengar. Sosok itu menarik lengan Apo untuk menuju terminal keberangkatan.

Beberapa jam kemudian.

Apo tidak berpikir bahwa ia akan pergi sejauh ini. Ia tidak membawa sepotong pakaian pun kecuali yang ia pakai saat ini, begitupun sosok itu. Jadi ia pikir mungkin mereka akan ke phuket atau yang masih berada di Thailand.

Tapi saat ini, Apo justru berpijak pada tanah yang menjadi rumah bagi anime-anime terkenal.

Jepang.

Dirinya berada di Jepang. Apo benar-benar tidak menyangka, sebelumnya ia memang sempat berucap ingin pergi kesini. Dan disinilah dia sekarang.

Apo menoleh pada sosok disebelahnya yang masih menggenggam erat kedua tangannya.

"Makasih ya phi. Sudah membawa Apo kesini" ucapnya dengan senyum bahagia.

"Jangan berterimakasih. Phi melakukan semua ini untuk membahagiakanmu"

"Apo akan tetap berterimakasih pada phi"

"Apapun untukmu, wife"

....

Segini dulu, lagi sibuk sama novel yang lain 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segini dulu, lagi sibuk sama novel yang lain 😘

PERMAINAN BODOH! (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang