Chapter 9

499 50 2
                                    

Flashback beberapa puluh menit sebelumnya

Jeff menundukkan kepalanya, meremat kencang ponsel digenggamannya. Sudah tiga hari dan phi Aponya tidak memberikan kabar sama sekali. Tidak mengertikah lelaki itu bahwa dia khawatir?

Padahal 10menit yang lalu, phi Biu baru saja memberitahunya bahwa kekasihnya sudah kembali.

Ting

Bunyi notifikasi menyadarkan Jeff. Lelaki manis itu buru-buru memeriksa ponselnya. Senyumnya tertarik lebar, melihat nama sang kekasih tertera di layar. Dengan kecepatan kilat jarinya membuka notifikasi membaca pesan yang dinantikannya sejak tiga hari lalu.

Bibirnya mencebik kesal, setelah membuatnya khawatir lelaki itu kini malah menggodanya. Apa maksudnya dengan mengirim foto seperti itu? Apa phinya itu pikir dia sangat tampan?

"aku tidak akan memaafkanmu phi. Enak saja sudah membuatku khawatir" cibirnya.

Lain di mulut lain di hati. Belum ada tiga menit Jeff mengatakan itu, lelaki manis itu kini berteriak kencang. "AAAAAAAAAA"

"Ya tuhan phi Apooooooo "

Apo baru saja mengirimkan fotonya yang tengah shirtless, dengan rantai kecil dilehernya. Salah satu hasil dari photoshoot nya disalah satu brand seingatnya, entahlah Jeff sedikit lupa.

Dan sialnya adalah, Jeff selalu merasa tergoda jika melihat foto tersebut. Ekspresi Apo benar-benar membuatnya merinding. Otak manisnya jadi membayangkan hal-hal kotor.

Bagaimana rasanya menjilat rahang gagah itu? Ingin sekali rasanya Jeff memberikan satu atau dua cap ungu disana.

Jeff memukul pelan kepalanya, 'astaga aa yang aku pikirkan? Hentikan pikiran kotormu itu Jeff!! '

Lebih baik sekarang dia membereskan bukunya karena sebentar lagi perpustakaan akan ditutup. Jeff memang berada di perpustakaan saat ini, mencari beberapa refrensi untuk tugasnya.

Setelah selesai Jeff beranjak bangkit, merapihkan kursi dan meletakkan kembali buku yang dipinjamnya ke rak.

Bibirnya bersenandung kecil selama perjalan menuju gerbang, sesekali membalas sapaan beberapa temannya.

Tepat ketika tiba digerbang, mobil sang kaka tiba. Tadi sebelum masuk ke perpus, Jeff sempat mengirim pesan agar sang kaka menjemputnya, mumpung lelaki itu sedang libur.

"Phi lama..." ucapnya begitu ia menutup pintu mobil.

Max mencibir. "Halah, kamu aja baru sampe gerbang"

"Hehehe. Ayo pulang, Jeff lapar"

"Ok tuan bawel"

Baru saja tiba dirumah, Jeff yang mendengar suara deru mesin mobil yang tidak lagi asing baginya dengan cepat berlari naik menuju kamarnya. Membuka pintu kamar dengan kasar, lalu berjalan cepat menuju jendela.

Disana, dibawah sana. Sosok yang sejak kemarin di khawatir kannya kini menampakkan dirinya. Dengan tidak sopannya setelah membuat hati Jeff ambyar hanya karena sebuah foto, kini tanpa rasa bersalah datang kerumahnya.

Jangan lupakan penampilan lelaki itu yang selalu tampan.

Jeff berjengit kecil, saat sang kekasih mendongakkan kepalanya. Menatap tepat kearahnha yang tengah mengintip. Senyum kecil Apo membuat lutut Jeff serasa seperti jelly.

Tak lama kemudian, bisa Jeff lihat sang kaka yang menghampiri kekasihnya. Mereka berbincang cukup lama, entah apa yang mereka bicarakan.

Setelah memastikan bahwa Max membawa Apo masuk. Jeff segera keluar menuju kamar, si manis hampir tersandung kakinya sendiri karena berlari terburu-buru.

PERMAINAN BODOH! (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang