17. Tugas Sebenarnya.

571 55 6
                                    

Setelah mengatakan keinginan ku kepada Yoongi, aku pun langsung bergegas menuju ketempat Jisoo dan mengabaikan pekerjaan ku di hotel. Aku tahu jika perbuatan ku ini salah, hanya saja aku benar-benar sudah tak bisa menahan rasa kesal ku kepada Yoongi. Dengan menaiki taksi, aku pun merajuk ke toko pakaian milik jisoo.

Melihat kedatangan ku dengan rasa kesal, jisoo pun langsung segera datang untuk menanyaiku. Aku segera saja menceritakan perihal yang membuat ku kesal. Seperti yang sudah aku perkirakan, jisoo pun langsung tak menyetujui tentang keinginan ku untuk berhenti sebagai penerus Yoongi.

" Kau benar-benar sudah gila!!! Bagaimana kau bisa dengan mudah ingin melepaskan posisimu saat ini...??!!! . "
Ucap jisoo dengan kesalnya.

" Ini baru rencana ku saja, aku masih ragu jika Yoongi oppa akan setuju dengan keputusan ku ini... "
Ujarku dengan menghela nafas.

" Jika dia dengan mudah mengabulkannya, apa yang akan kau lakukan?? Kau yakin akan bisa melanjutkan hidup mu??. "
Ujar jisoo dengan terlihat khawatir.

" Apa maksud mu?!, tentu saja aku akan melanjutkan kehidupan ku seperti biasanya, bahkan jika oppa mengusirku dari hidupnya pun aku akan tetap bisa melanjutkan hidup ku... "
Jawabku yang semakin membuat jisoo tak tenang.

" Aku tak bisa membayangkannya.. Kau benar-benar berani dalam mengambil resiko... "
Ujar jisoo yang kembali berjalan pergi dan melanjutkan pekerjaannya.

Melihat hal itu, aku pun memutuskan untuk pergi karena bersama dengan jisoo tak akan mendapatkan ketenangan, karena dia tak akan pernah menyetujui akan rencana ku.

Aku pun kembali keluar dari toko pakaian miliknya dan nampak ragu untuk melangkahkan kaki ku ke Hotel. Aku tak ingin jika nanti bertemu dengan Yoongi disana lalu akan membuat rasa kesal ku muncul kembali.

Didalam kebimbanganku, Tiba-tiba aku melihat Sehun yang sedang berjalan ke arahku. Melihat dia yang memberikan senyumannya langsung saja membuat ku merasa tenang dan membalasnya.

" Apa yang kau lakukan disini?? . "
Sapanya saat sudah berada didepan ku.

" Menemui jisoo... "
Jawab ku singkat.

" Kau tak ke hotel? . "
Tanya Sehun lagi yang langsung ku balas dengan gelengan kepala.

" Kenapa??. "
Imbuhnya yang melihat perubahan pada wajahku.

" Aku bertengkar dengan Oppa Yoongi, dan saat ini aku tak ingin ke Hotel... "
Jawab ku dengan mengalihkan pandangan darinya.

" Heeeemmmmmm....jadi kau ingin membolos... "
Ucap Sehun dengan senyuman manisnya.

" Baiklah... Suasana hatiku pun sedang buruk, bagaimana jika kita pergi bersama....???. "
Ujar Sehun yang langsung meraih tanganku dan menarikku untuk pergi mengikuti langkahnya.

Kami pun pergi ke pantai terdekat dan bermain disana, aku pun meluapkan rasa kesal ku terhadap Yoongi kepada laut luas yang ada didepan ku. Hal yang sama pun dilakukan oleh Sehun, entah apa yang sedang mengganggu hatinya ia pun juga nampak sedang mencoba untuk melepaskan kekesalan kepada laut seperti diriku.

" Ternyata hanya dengan berteriak seperti ini saja sudah membuat ku lega... "
Ucapku dengan memandang Sehun.

" Mungkin karena angin adalah tempat yang tak akan membalas keluh kesah yang telah kita berikan kepada dia... "
Ucap Sehun asal yang membuat ku tertawa.

" Kau tahu hal apa lagi yang bisa untuk meredakan rasa kesal??. "
Ucapnya lagi kepada ku.

" Apa itu??. "

Tiba-tiba aku merasakan tangan Sehun yang perlahan kembali memegangi tanganku dan ia pun terus menatap ku dengan senyumannya. Sehun secara perlahan mendekatkan wajahnya lalu dengan cepat mencium bibirku, aku yang merasa terkejut dengan apa yang ia lakukan tiba-tiba itu pun segera menutup bibir dengan tanganku ketika Sehun sudah melepaskan ciumannya.

Oppa YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang