34. Perasaan ku.

464 46 5
                                    

Pov. Yoongi.

Aku memasuki rumah dan melihat Dahyun yang terlihat sedang termenung di ruang tamu, ia pun bahkan tak mengetahui akan kehadiran ku. Melihat ia yang terdiam dan tak seperti biasanya saat menyambut ku pulang membuat ku perlahan mendekati dia yang nampak sedang memikirkan sesuatu.

" Ada apa dengan mu, terjadi sesuatu??. "
Ujarku dengan duduk didepannya.

Dia pun hanya menghela nafas dan tetap diam tak memperdulikan pertanyaan dariku. Merasa diabaikan oleh Dahyun, aku pun segera bangkit dari dudukku dan berniat untuk pergi ke kamar.

" Jieun sedang hamil... "
Ucap Dahyun yang langsung menghentikan langkah ku.

" Mereka sedang berbahagia menyambut kehadiran buah hati mereka... "
Imbuh Dahyun yang seketika saja langsung membuat ku kembali menatap wajahnya.

Dahyun pun berdiri dari duduknya dan berjalan kearah ku, ia lalu berdiri dihadapanku dengan tatapan tajam yang ia berikan untukku.

" Nampaknya kau sudah tak ada artinya lagi bagi Jieun.. "
Ucap Dahyun dengan tatapan semakin tajam ke arahku.

" Kau begitu keras menjaga hatimu, tetapi itu tak ada arti bagi Jieun....!! "
Ucapnya lagi masih dengan tatapan mata yang sama.

Dahyun pun langsung berjalan meninggalkan ku yang terdiam setelah mendengar penuturan darinya. Aku mencoba untuk mengatur hatiku menerima kenyataan jika kini Jieun tengah mengandung anak dari Sehun. Berita tentang pernikahan yang mereka selenggarakan dihari yang sama dengan pernikahan ku masih begitu membekas didalam hatiku dan Kini luka itu bertambah lagi dengan berita kehamilannya.

Aku pun kembali merebahkan diriku kesofa dan mengingat akan perpisahan kami. Ia yang dengan tegas tetap memilih sehun membuat ku tak bisa berbuat apa-apa selain mengabulkannya meski itu berlainan dengan hatiku. Aku tak bisa menahan dia karena aku yang tak bisa menjanjikan sebuah kebahagiaan untuk hidupnya.

Aku pun kembali berdiri dan berjalan ke arah kamar yang dulu milik Jieun yang kini telah menjadi kamar pribadi ku. Aku dan Dahyun memang telah menikah, namun kami tak pernah berada didalam satu kamar yang sama. Aku yang masih belum bisa untuk menyentuhnya membuat ku memilih untuk tidur secara terpisah. Bayang-bayang Jieun masih terlintas dengan nyata setiap kali aku berusaha untuk mendekati Dahyun. Meski aku tahu jika telah membuat Dahyun kecewa namun ia tetap bersikeras untuk bersama dengan diriku.

Kami yang memang sejak awal menjalin hubungan karena kerjasama yang ku jalin bersama kedua orang tuanya membuat Dahyun tak memiliki pilihan lain selain menyetujui keinginan dari kedua orang tuanya. Aku tahu jika ia dulu menjalin hubungan dengan Sehun cukup lama dan harus berakhir karena kebangkrutan dari keluarga sehun yang membuat pihak keluarga Dahyun tak menyetujuinya. Sehingga dengan terpaksa Dahyun harus mengakhiri hubungannya dengan sehun. Aku juga tahu jika kebersamaan dengan ku hanyalah sebuah topeng yang ia gunakan untuk menutupi rasa sakit dihatinya. Begitu pula dengan diriku yang membuat dia hanya sebagai pelarian dari Jieun.

Aku pun duduk ditepi rajang dan kembali teringat akan Jieun. Mengetahui jika ia kini benar-benar telah melupakan ku membuat ku kembali merasakan sakit yang begitu luar biasa didalam hatiku, seberapa besar aku mencoba untuk melupakannya namun rasa cinta itu semakin membesar setelah perpisahan dengan dirinya.

" Apa yang harus aku lakukan Jieun.... "
Ujarku dengan menundukkan Kepala ku.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oppa YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang