12. Rencana Pernikahan.

607 55 7
                                    

Pov. Yoongi.

" Apa kau masih ingin menyangkal hal ini!!!. "
Ujar Jihyo dengan melemparkan beberapa foto diriku yang sedang berciuman dengan Jieun.

Aku yang dalam pengaruh alkohol semalam tak dapat mengontrol diriku sendiri dan langsung mencium Jieun. Saat itu hanya kebersamaan dengan Jieun lah yang ada dipikiran ku setelah aku berdebat dengan jihyo sebelumnya. Aku masih ingat dengan jelas saat ia menggodaku didalam kamar yang kami tempati setelah selesai makan malam bersama. Ia pun berusaha terus merayu ku agar bisa untuk menerima setiap kecupan dan belaian yang ia berikan kepada ku. Namun karena penolakan yang selalu aku tunjukkan kepadanya membuat jihyo kesal dan juga marah. Ia pun berkata jika penolakan ku karena Jieun.

" Kau menyukainya kan...!!!. "
Ucap Jihyo yang langsung melepaskan pelukan yang sedang ia lakukan tadi.

" Apa yang kau bicarakan.... "
Ujarku dengan merapikan kembali kancing kemeja yang terbuka karena ulah jihyo.

" Kau tak ingin kembali kepada ku karena dia kan!! Karena kau menyukainya kan..!!! . "
Ujarnya lagi dengan menatap tajam ke arah ku.

" Aku hanya ingin memfokuskan karir ku saja!"
Jawabku dengan cuek yang semakin membuat nya terlihat kesal.

" Heh...!!! Itu hanya alasan mu saja!!! "

" Tidak bisakah kita bersama tanpa adanya sebuah hubungan?? Aku hanya meminta mu datang kemari karena kau mengenal dengan Seokjin, aku bahkan tidak pernah menjanjikan sesuatu kepada mu, seharusnya kau sudah cukup senang jika aku bersedia menemanimu... "
Ucapku dengan merapikan rambut ku.

" Aku tak akan melepaskan ini, jika kau tak bisa bersamaku maka orang lain pun tak berhak atas dirimu!!! Apalagi adik perempuan mu itu!! Kau membawanya ke rumah untuk kau jadikan keluarga dan bukan itu menjadi pendamping mu...!!! Kau harus ingat itu...!!! . "
Ujar Jihyo dengan sorot mata yang semakin tajam ia tunjukkan kepadaku.

" Lalu apa yang akan kau lakukan?? Kau ingin melawan ku dan bersekutu dengan Seokjin?? Lakukanlah jika kau menginginkan hal itu.... "
Ucap ku lalu keluar dari dalam kamar meninggalkan ia begitu saja.

Aku pun berjalan keruang pribadi ku dan langsung meneguk sampanye untuk mencoba menenangkan diriku sendiri. Aku tahu jika yang diucapkan jihyo adalah sebuah kenyataan. Aku memang mencitai Jieun sebagai seorang wanita dan berharap untuk bisa bersama dengan dia. Namun aku harus sadar jika hal itu tak mungkin terjadi karena hal itu pasti akan langsung ditentang oleh kedua orang tua ku.

Aku kembali meneguk beberapa gelas sampanye untuk menghilangkan pikiran ku yang selalu terbayang oleh Jieun lalu setelah itu pergi keluar ruangan dengan niat ingin ingin kembali pulang. Namun langkah ku kembali terhenti saat melihat pintu ruangan Jieun yang sedikit terbuka. Melihat hal itu langsung saja membuat ku segera berjalan menghampiri dan melihat Jieun yang masih berada didalamnya dan terlihat serius dengan dokumen di meja kerjanya.

" Jika paman dan bibi Min tahu akan hal ini maka mereka akan kecewa kepada kalian...!!! . "
Ujar jihyo yang membuyarkan lamunanku akan kejadian semalam.

Aku kembali menarik nafas panjang mengetahui jika yang ia ucapan kan adalah benar. Dan aku pun tak akan pernah bisa menyangkalnya.

" Aku tahu, lagi pula aku tak akan pernah bisa bersama Jieun, jadi kau tak perlu khawatir akan hal itu... "
Ucap ku yang masih tak bisa membuat jihyo tenang.

" Bagaimana kau bisa yakin akan hal itu jika kalian tinggal dirumah yang sama!! Apa aku sebodoh itu...!!!. "
Ujar jihyo yang semakin tak terima akan ucapan dariku.

" Sudah aku katakan jika aku tak akan melepaskan masalah ini! Jadi aku akan menunjukkan foto-foto ini kepada Paman dan juga Bibi Min...!!!. "
Ujar jihyo dengan kembali mengambil foto-foto dari atas meja kerjaku lalu aku pun memegangi tangan jihyo saat ia akan mengambil foto terahir.

Oppa YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang