33. Kehamilan.

607 43 6
                                    

" Hoek... Hoek...!!. "

Aku kembali merasa mual setelah menyelesaikan makan pagi ku bersama dengan sehun.

Melihat ku yang sudah hampir seminggu ini selalu merasa mual membuat sehun merasa khawatir kepada ku. Ia pun segera mengosok punggung ku dengan pelan agar mengurangi rasa mual yang ku rasa.

" Ayo kita periksa ke dokter, mungkin terjadi sesuatu dengan mu... "
Ucap sehun yang terlihat begitu mengkhawatirkan ku.

" Aku tak apa, mungkin hanya kelelahan saja... "
Ujarku dengan kembali duduk dikursi dan meminum air putih yang sehun siapkan.

" Kita sudah 2 bulan menikah, mungkinkah jika kau sedang hamil???. "
Ucap sehun yang membuat ku kembali memikirkan akan hal itu yang memang sudah terpikirkan oleh ku.

" Entahlah.. "
Jawab ku dengan menyenderkan kepala ke kursi.

" Bersiaplah, ayo kita pergi ke rumah sakit... "
Ucap sehun yang langsung bergegas mengambil jaket.

"Kita tes dirumah saja... "
Ujarku dengan menahan lengan sehun.

" Tidak... Kita pergi kerumah sakit sekarang juga... "
Ucap sehun dan langsung saja membawa ku untuk pergi ke rumah sakit yang dekat dengan rumah kami.

Sesampainya di sana, dokter pun segera memeriksa keadaan ku dan mengatakan jika diriku memang sedang hamil dengan usia kehamilan yang sudah memasuki 3 minggu. Mendengar hal itu sehun pun langsung tersenyum bahagia dan berulang kali mengucapkan terimakasih kepada ku.

" Terimakasih jieun... terimakasih... "
Ucapnya dengan mencium pipiku saat kami baru keluar dari ruangan dokter yang memeriksa ku.

" Mulai hari ini kau tak boleh ikut ke toko, kau harus beristirahat didalam rumah.. "
Ucap sehun saat kami sedang menanti bus.

" Aku baik-baik saja, aku akan sangat merasa bosan jika harus berdiam diri didalam rumah... "
Ucap ku yang membuat sehun menggelengkan kepala.

" Tidak.. Tidak.. Jika kau ingin ditoko kau tetap tak boleh membantu ku, kau cukup diam dan melihat ku bekerja... "
Ujar sehun dengan membelai lembut kepala ku.

" Baiklah... "
Ujarku dengan menganggukkan kepala.

.

Setelah dari rumah sakit, aku pun pergi bersama dengan sehun dan mempersiapkan untuk membuka toko pizza kami. Meski toko kami belum berjalan sebaik saat toko yang lama, tetapi kami tetap yakin dan tak menyerah untuk mempromosikan toko kami. Sehun pun juga nampak sangat bekerja keras demi membahagiakan diriku. Aku pun tak mengira jika sehun akan benar-benar memperlakukan ku dengan sangat baik meski dalam kesederhanaan, ia selalu memprioritaskan diriku. Rasa sayang dan perhatiannya pun begitu ku rasakan dengan sangat besar sehingga aku merasa begitu nyaman bersama dengannya dan membuat ku berpikir jika aku tak akan menyesal telah memilihnya.

"Waaaahhhhhh.... Selamat jieun... "
Ujar jisoo dengan riang saat mengetahui akan kehamilan ku.

Ia yang siang ini datang berkunjung ke toko langsung saja histeris setelah aku menceritakan tentang kehamilan ku kepadanya. Aku pun juga merasa senang melihat ia dan juga Seokjin yang sering datang untuk mengunjungi ku.

"Kau harus menjaga nya dengan baik, jangan sampai kelelahan agar tak menyakiti keponakan ku ini... "
Ucap jisoo dengan membelai perutku yang masih rata.

"Yak!! Apa yang kau lakukan, aku masih cukup kuat untuk membantu sehun oppa.. "
Ujarku kepada jisoo.

" Yaaahhh pokoknya kau jangan kelelahan saja, karena itu akan berpengaruh kepada bayimu... "
Ucap jisoo memperingatkan ku lagi.

Oppa YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang