.....SELAMAT MEMBACA.....
Hari sudah berganti. Sudah satu minggu sejak Zora berada di dunia ini, dunia yang awalnya terasa asing namun kini dirinya sudah mulai terbiasa.Zora juga tidak menyangka, bahwa ini tidak seburuk yang gadis tersebut duga. Walaupun terkadang, ia merindukan keluarganya.
Di sinilah Zora, gadis itu telah berada Cafe. Bahkan gadis itu sudah lebih akrab dengan para karyawannya. Seperti yang ia duga. Ternyata, pemilik tubuh ini adalah pengusaha yang sukses bukan hanya mencakup cafe. Melainkan, perusahaan perhiasan hingga butik yang sudah cukup terkenal.
Dan ternyata, pernikahannya masih dirahasiakan. Jadi, hanya beberapa kalangan atas yang mengetahuinya.
Percaya, tidak percaya. Entah mengapa hari ini cafe ini sangat ramai. Yang mengherankan, kebanyakan pelanggan adalah remaja-remaja SMA sampai para pria dewasa.
Menurut para karyawannya, memang ini selalu terjadi ketika Zora berkunjung ke cafe ini atau pun beberapa cabang lainnya.
Aneh bukan?
Kini Zora tengah membersihkan meja pelanggan. Yah, begitulah, Zora tidak ada kerjaan jadi gadis itu mencoba untuk membantu karyawan.
Deg
Zora terkaget ketika seseorang memeluknya dari belakang dengan erat. Bisa ia pastikan itu adalah seorang pria.
Dengan wajah kebingungan gadis itu pun mencoba melepaskan dekapan itu. Namun dadanya terasa sesak tatkala orang itu merapalkan ...
"Aku rindu, aku sangat merindukanmu Azora," ucap pria itu di dekat telinga Zora dengan lirih. Bisa ia rasakan suara itu mengandung banyak kesedihan.
Entahlah, Zora pun tidak mengerti. Bukan hanya dadanya saja yang sesak. Tetapi, tiba-tiba air matanya luruh begitu saja. Gadis tersebut tidak bisa membendungnya lagi, apakah ini adalah perasaan sang pemilik asli? Ia tidak mengerti dengan situasi ini. Ia ingin bertanya, siapa pria yang memeluknya hingga membuat perasaannya menjadi kacau?
Pria tadi membalikan tubuh Zora agar berhadapan dengannya. Melihat air mata Zora membuat lelaki itu tertegun sejenak, kemudian menghapus air mata yang terus mengalir itu dengan tangan besarnya.
"Jangan menangis," ucap pria tersebut.
Lalu sang pria kembali memeluk Zora dengan erat. Seperti tidak ada hari esok untuk memeluk gadis yang berada di dekapannya ini. "Azora jangan menangis. Itu membuatku sakit, biar aku saja yang menangis," kata pria tersebut dengan lirih di dekat telinga Zora.
Keadaan yang ramai membuat suasana riuh. Bahkan ada beberapa orang yang memotretnya hingga ada juga yang merasa iri.
Tampaknya foto itu dalam sekejap menjadi topik hangat. Dari media sosial hingga beberapa aplikasi, seperti aplikasi toktok yang telah membuat vidio jedak-jeduk. Foto itu tersebar dengan secepat kilat.
Rupanya, foto itu juga telah sampai kepada Jonathan dan Xavier. Terlihat di tempat dan ruangan berbeda dengan aura yang sama yaitu menggelap dan suram. Tangan kedua pria itu terkepal kuat hingga membuat urat-uratnya terlihat dengan jelas.
'Dia Kembali!' -Xavier.
'Sial, sangat mengganggu!' -Jonathan.
'Seharusnya, dia tetap berada di mansion!'
_000_
Zora berada di balkon kamarnya. Gadis itu duduk di ayunan tempatnya untuk bersantai seraya memeluk boneka bobanya.
Ingatannya berputar kembali ke siang tadi. karena rasa sesak dan air mata yang kian luruh gadis itu pun melepaskan pelukan itu dengan kasar dan langsung pergi begitu saja menuju mobilnya tanpa berbicara satu patah pun kepada pria tadi. Tanpa pikir panjang, gadis itu langsung melajukan mobilnya menuju mansion.
'Dia siapa?'
'Apa hubungannya sama pemilik tubuh ini?'
'Kenapa dada gue sesak?'
Zora tengah dilanda kebingungan. Dan hal yang membuat ia makin bingung hingga menjadi pusing adalah, dua suaminya yang terlihat lebih dingin.
Walaupun biasanya memang dingin, tetapi tidak sampai sedingin tadi. Biasanya, Jonathan dan Xavier akan berbicara walaupun hanya beberapa kata atau kedua suaminya akan memberikan Zora sebuah kecupan. Tapi tidak dengan hari ini! Ada apa? Mengapa semuanya membuat gadis itu pusing.
Arghhh ... Zora benci ini. Ia sangat membenci situasi ini! Ketahuilah, didiam 'kan itu sangat tidak menyenangkan dan membuat hati tidak tenang. Bahkan, rasa bersalah kian bertambah walaupun Zora tidak tahu apa kesalahan yang telah ia perbuat.
_B E R S A M B U N G_
I think you'd like this chapter!!
16-agustus-2022

KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ZORA
FantasiSejak kecil, Zora tidak pernah percaya dengan sesuatu yang disebut takdir. Hingga suatu hari, gadis itu mengalami suatu peristiwa yang sangat sulit diterima oleh akal sehatnya. Sejak itu pula, Zora percaya dengan sesuatu yang disebut takdir tersebu...