#43

12.8K 1.1K 23
                                    

.....SELAMAT MEMBACA.....

"Hamil?" Tanya Jonathan dan Xavier secara bersamaan kepada Dokter di hadapannya.

Dokter itu tersenyum seraya berkata. "Selamat, Presdir akan segera menjadi seorang Ayah. Usia kandungannya 7 minggu jika Presdir ingin, mungkin Presdir bisa mendengar detak Jantungnya. Dan sepertinya saya harus mengucapkan selamat untuk kedua kalinya."

Dokter itu menunjukan hasil USG. "Apa anda bisa melihat tiga titik disini? Selamat. Anda akan mempunyai tiga bayi kembar."

"Apa!"

"B-bayi kembar? Tiga?"

"Benar, saya sarankan sang ibu tidak terlalu banyak pikiran. Karna itu bisa mempengaruhi si Janin. Dan juga, biasanya ibu Hamil sangat sensitif!"

"Baiklah, Terima kasih Dokter." Dokter itu menunduk seraya meninggalkan ruangan itu.

Kedua Pria tampan itu masih menatap hasil USG dengan takjub.

'Aku akan menjadi seorang Ayah?' Nathan.

'K-kembar tiga, wah! Pasti spermaku yang lebih mendominasi!' Xavier.

"Euh.." Lenguhan Zora membuat keduanya menatap Istri kecilnya itu.

•••

Zora membuka matanya perlahan dan hal pertama yang Ia lihat adalah wajah kedua suaminya yang tengah menatap kearahnya dengan wajah berseri.

Zora memegang kepalanya yang masih terasa pusing. 'Rumah sakit?' Batinnya.

Wanita itu mengingat ingat kejadian yang baru saja ia saksikan. Manik mata Rubynya menatap kearah Jonathan dengan dingin.

Nathan yang melupakan kejadian tadi masih setia menyunggingkan senyum. "Baby girl, aku benar-benar sangat berterima kasih. I love you Baby."

Xavier mengelus perut rata Zora. "Mengapa kau tidak memberitahu kabar bahagia ini kepada kami?"

Zora nenatap kedepan dengan kosong. "Untuk apa? Untuk apa aku memberi tahu. Apakah kalian menginginkan bayi ini? Atau justru tidak? Memikirkan itu sungguh membuatku kacau! Apalagi, Mas Nathan tidak benar-benar mencintaiku." Lirihnya.

"Pftt! Ternyata Ibu hamil benar benar sensitif." Nathan mengelus pucuk kepala Zora. "Kau salah paham Istri kecil, padahal kau paling tahu jika aku sangat mencintaimu. Kau tidak perlu memikirkan itu, aku sama sekali tidak selingkuh! Wanita tadi adalah Cesya sekaligus kembaran Cherly. Setelah lama di luar negeri, wanita itu kembali tentu itu menjadi kesempatanku untuk menuntutnya. Seperti yang kau ketahui, bahwa dialah pembunuh Adikku sekaligus penyebab kecelakaan itu terjadi. Juga seperti yang kau ketahui, wanita itu juga selalu menggodaku. Tapi aku bersumpah demi nyawaku! Bahwa aku tidak pernah dan tidak akan pernah selingkuh darimu." Ucapnya dengan Serius.

Pada saat itu, Cesya sengaja menjatuhkan diri kepada Jonathan. Reflek pria itu menahan tubuh Cesya menggunakan kedua jari telunjuknya. Jonathan tidak benar-benar memeluk Cesya. Tetapi bila di lihat dari jauh, mungkin bisa membuat orang lain salah paham. Contohnya, istri kecilnya ini.

Zora menghentikan ucapan Jonathan dengan telunjuknya. "Ssstt! Kau tidak perlu menjelaskan lagi Mas, Aku percaya padamu. Maaf, karna telah salah paham dan berbicara seperti itu."

Zora menatap Xavier yang sedari tadi tengah asik mengelus perut datarnya. "Maaf Mas, aku terlalu sensitif dan selalu berfikir negatif."

"Tidak masalah Istri kecil, lupakan saja itu. Sekarang coba lihatlah anak kita," Xavier memperlihatkan USG. "Dokter bilang, kita akan mempunyai tiga anak kembar dan kita juga sudah bisa mendengar detak Jantungnya!"

Zora membelalakkan matanya Shock. "K-kembar tiga?" Tanyanya tidak percaya. Xavier dan Nathan mengangguk semangat.

•••

Beberapa bulan telah berlalu. Kini usia kandungan Zora sudah berusia 5 bulan. Walaupun terbilang masih hamil muda, Perutnya terlihat sangat besar. Dan tentu itu sudah membuat Zora kesulitan dalam berAktivitas.

Dari bawah, Zora melihat kedua Suaminya yang tengah memanjat pohon Mangga. "Mas, sedikit lagi!" Ucap Zora. Memberi arahan.

Sedangkan Xavier dan Nathan yang berada di atas pohon mangga hanya bisa pasrah. Keinginan Istrinya akhir-akhir ini sangat menakjubkan. Dari ingin memandikan Nathan, mengelus perut berotot Xavier setiap malam, menyuruh kedua Pria itu Dance. Sampai menyuruh kakaknya yaitu Damian untuk memakai baju menggemaskan.

'Ini demi Istri kecil dan Baby triplets!' Batin keduanya memberi semangat pada diri sendiri.

Keduanya tidak menyangka bila Istrinya, menginginkan hal ini. Padahal baru beberapa bulan lalu Xavier mengatai Zora monyet dan babi. Dan baru beberapa bulan juga Jonathan memberi nasihat agar Zora tidak memanjat pohon.

Kini, Wanita itu benar-benar tidak memanjat pohon. Tapi malah kedua pria itu yang menggantikan.

"Itu yang sebelah kiri, Mas! Cepetan. Nanti Baby tripletsnya ileran loh!"

'Kata itu lagi.' Batin Xavier dan Jonathan yang tertekan.

"Wah, lihatlah Presedir kita sungguh Suami yang baik" Ucap Fransh yang menyaksikan.

"Aku juga akan menjadi Suami yang baik." Ucap Mark mengangguk tegas.

"Cih, apa kau sudah mempunyai pendamping?" Ledek Fransh.

"Aku baru saja bertunangan minggu lalu." Ucap Mark yang membuat Fransh tercengang.

Jadi, sekarang cuma Dirinya yang jomblo? Batin Fransh yang tersakiti karna Mark sekarang sudah keluar dari komonitas perjombloan.

'Apa sekarang waktunya Aku mencari pasangan?'




























_B E R S A M B U N G_

I think you'd like this chapter!!

Jangan lupa follow akun!
Tt: author wattpad
Ig:kim ochim

10-DESEMBER-2022

ABOUT ZORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang