......SELAMAT MEMBACA.....
Kini Zora berada di kamarnya Setelah beberapa menit lalu berbincang dengan keluarganya. "Kasur menikah lah dengan ku!" Seru Gadis itu seraya menghamburkan diri ke atas ranjang. Zora pun berguling-guling di kasur untuk mencari tempat ternyaman, kedua manik-matanya pun menatap langit-langit kamar.
"Keluarga yang hangat." Gumamnya.
Gadis itu tampak lelah, perlahan namun pasti kedua kelopak matanya tertutup, nafas teratur pun terdengar.
Di lain tempat.
Setelah Zora pergi. Tersisa lah Jonathan dan Xavier dengan aura yang sama yaitu dingin. Beberapa menit terdiam akhirnya Jonathan mengeluarkan suara. " Apa kau sudah gila?!" Pria itu menatap Xavier dengan sinis.
Xavier menyernyit. "Apa maksud mu?" Tanya pria itu.
"Kau tahu apa maksudku." Ucap Nathan.
"Apa ada masalah? Bukankah selain Istrimu, Zora juga Istriku." Jawabnya enteng. Ia tahu pasti, apa yang Nathan maksud.
"Lucu sekali ketika pria yang sangat menentang pernikahan tidak lazim ini berbicara seperti itu. Kau sudah kalah?"
Xavier menyeringai. "Bukankah lebih lucu ketika seorang pria yang masih terjerat masalalu. namun, sekarang bertindak seolah suami yang sedang cemburu?" Ucap mulut beracunnya, membuat Nathan terdiam.
Setelah mengucapkan itu Xavier berdiri lalu pergi begitu saja.
"Stupid!" Ucapnya dingin.
•••
'Apa yang terjadi?' Ucap Zora yang tidak tahu tentang situasi saat ini. Kedua manik matanya menatap seseorang yang berada di hadapannya dengan terkejut.
Apakah Dirinya sudah kembali ke kehidupan yang sebenarnya?
Kakinya melangkah mendekati Ibu angkatnya yang tengah duduk di samping brankar. "Bunda Dara!" Panggil Gadis itu.
"Ka Dirga?" Panggil nya lagi.
Ada yang aneh! Mengapa mereka tidak mendengar suaranya? Padahal suara Zora tidak sekecil itu.
"Mah, Kak! Zora di sini." panggilnya seraya menunjuk dirinya sendiri.
"Ini Zora." Ucapnya lagi.
Mengapa keduanya tidak mendengar suaranya, padahal gadis itu tidak jauh dari Dara dan Dirga. Zora pun mendekat, hendak menepuk pundak kakaknya.
Tangannya bergetar ketika tangannya tidak bisa menyentuh pundak itu. Zora menatap kedua telapak tangannya, kemudian gadis itu mencoba menyentuh kakaknya. Namun nihil, gadis itu tidak bisa.
"Ka," Lirihnya.
"Cepat bangun Dek, gue janji gak akan ngatain lo jones lagi." Ucap Dirga dengan lirih.
Zora beralih ia tersenyum. Kakaknya bisa melihatnya?
Tunggu.
Kenapa kakaknya tidak menatap kearahnya? dan terus membelakanginya. Padahal, Zora disini tepat di belakangnya!
"Zora udah ya tidurnya? Bunda rindu." Ucapan bundanya itu membuat gadis itu mendekat.
"Zora disini, Zora gak tidur bund. Zora tepat di belakang kalian." Jelas gadis itu. Kakinya melangkah agar lebih dekat dengan keduanya, Zora tersentak tatkala melihat seseorang yang berbaring tepat di hadapannya.
Deg.
'Itu t-tubuh gue?'
'Bagaimana bisa!'
Apa yang terjadi? Bukankah dirinya sudah kembali? Ia di sini! Mengapa ia bisa melihat tubuhnya sendiri?! Apalagi dengan banyak alat medis yang menempel di tubuhnya yang terlihat pucat.
'Ini bohong 'kan?'
Dengan tangan gemetar Gadis itu mengulurkan tangan hendak menyentuh tubuh yang terbaring di brankar itu. Namun nihil, usahanya tidak membuahkan hasil dan hanya berakhir sia-sia. Lagi dan lagi gadis itu tidak bisa menyentuh orang lain.
Zora mengepalkan tangannya erat. Air bening jatuh begitu saja, Perlahan namun pasti, tubuhnya menjadi tembus pandang. "Apa ini cuma mimpi?" Gumamnya. Tapi ketahuilah, ini terasa sangat nyata.
"BUNDA, KAKAK! ZORA DI SINI!" Teriak gadis itu. Berharap Dara mendengar suaranya.
"Ka Dirga, Zora di sini." lirihnya.
"Gak, gak! K-kenapa? Gue gak mau!" Ucapnya tatkala melihat tangannya yang mulai tembus pandang.
Di mulai dari ujung kaki yang perlahan hilang dan menjadi buih-buih cahaya. Bagian tubuhnya yang lain pun menjadi tembus pandang.
Namun sebelum itu terjadi, Gadis itu masih sempat memeluk bundanya walaupun pada akhirnya ia gagal dan malah memeluk tubuhnya sendiri.
'Zora juga rindu kalian.'
Ucapnya sebelum tubuhnya lenyap begitu saja.
_B E R S A M B U N G_
I think you'd like this chapter!!
Author Wi gak nyangka, kalo Work Zora sedikit banget wordsnya 😭
Mohon bersabar guys, karena Author akan tambah Words nya 🙂
21-september-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ZORA
FantasiaSejak kecil, Zora tidak pernah percaya dengan sesuatu yang di sebut takdir. Hingga suatu hari, Gadis itu mengalami Suatu peristiwa yang sangat sulit di terima oleh akal sehatnya. Sejak itu pula, Zora percaya dengan sesuatu yang di sebut takdir itu...