"SEMAKIN DALAM RASA CINTA, SEMAKIN DALAM JUGA RASA PEDIHNYA."
.....SELAMAT MEMBACA.....
Perkataan Jonathan memang benar. Xavier sudah kalah, dirinya sudah benar-benar takluk oleh seorang Azora Xaquila Zachira. Pria itu jatuh akan pesona istri kecil dan perlakuan gadis itu yang hangat. Jatuh akan semua kelebihan dan kekurangan Zora.
Saat beberapa hari Zora tidak ada, ia merasa sangat merindukannya dan kehilangan sosoknya. Barang sedetik pun ia selalu merindukan gadis itu. Bahkan Xavier terus menatap foto Istri kecil, ingat waktu beberapa hari yang lalu ia mabuk? Itu karna ia ingin melawan rasa itu. Namun siapa sangka, ketika ia mabuk Istri kecil lah yang selalu ada di pikirannya, Sosoknya malah semakin berkeliaran di otak Xavier.
Hingga Xavier bangun dan melihat Zora di sampingnya. Perasaan berat di hatinya menjadi ringan seketika. Ia sadar bahwa dirinya telah jatuh cinta.
Ini adalah masa-masa seperti gadis perawan yang baru jatuh cinta. Bibir seksi pria itu tanpa sadar terus tersenyum bila melihat wajah Azora.
Memang Xavier adalah pria ber IQ nol dalam sebuah hubungan percintaan.
Pada saat itu, Xavier hanya tertarik kepada seorang Azora yang tidak lain adalah Adik dari seorang Damian. Begitu rasa sayang timbul dan ada celah untuk masuk kedalam kehidupan Zora, Xavier memanfaatkan situasi itu. Bisa di bilang Xavier picik, suatu hal yang perlu kalian ketahui adalah..
..Xavier tidak ingin menyesal.
Bahkan kali ini pun bibirnya tidak malu mengukir senyum lagi dan lagi. Bayangan Istri kecil tertawa lepas terus terbayang di otak. "Kau sudah gila Xavier." Ucapnya pada diri-sendiri.
Ia merasa gila, padahal sekarang ia hanya akan makan malam di ruang makan. Tapi lihatlah baju dan minyak wangi yang di pakai pria itu, ck.
Perutnya terasa geli. Namun ia suka perasaan ini. "Tapi, mengapa Istri kecil terlihat semakin cantik?"
Xavier mengusap wajahnya kasar "Damn!" Makinya. Rupanya Jatuh cinta membuat pria itu merasa benar-benar gila.
Sedang asik membayangkan sosok Zora. Adegan di mobil tadi terlintas begitu saja, membuat moodnya berubah seketika. Kedua tangannya ia kepalkan kuat hingga urat tercetak jelas. "Sial!" Makinya, lagi.
•••
Suasana di ruang makan terasa aneh, Nathan dan Xavier yang tersenyum. Sedangkan Zora yang terlihat canggung dan malu. Di tambah, beberapa asisten yang ikut bergabung terlihat canggung juga.
Para ART itu di persilahkan oleh Zora. Lagian, makanannya terlalu banyak bila untuk tiga orang. Xavier dan Jonathan pun hanya mengiyakan saja.
Posisi ketiganya adalah Zora yang berada di tengah-tengah dua suaminya. Jadi, kali ini gadis itu masih membutuhkan sebuah lubang untuk bersembuyi.
Xavier mengambil paha ayam menggunakan sumpit. "Makanlah, hari ini kau harus makan banyak Istri kecil." Melihat Xavier yang berinisiatif, Jonathan selaku suami pertama pun tak mau kalah. "Wortel bagus untuk kesehatan mata." Ucapnya memberikan wortel. Dan saling menatap sinis dengan Xavier.
Xavier mengambil daging ikan asam manis dan memberikan lagi ke piring Zora. Nathan yang sudah mengangkat sumpitnya di tahan oleh Zora.
Zora menatap horor piringnya yang sudah membukit. Gadis itu tersenyum canggung seraya berkata. "T-terima kasih. Namun ini sepertinya lebih dari cukup, Mas!" Belum lagi habis makan ia terbiasa menyemil. Zora harus menyisihkan ruang di perutnya.
'Silau cuy.'
'Hiks...nasib jomblo.'
Batin para ART yang menyaksikan adegan drama secara langsung itu.
Hoy, Sekarang Zora tahu alasan Zora mempunyai pipi yang chuby!
•••
Pagi hari yang cerah ini Zora sudah berada di tamannya. Tentu usai melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri.
Gadis itu tersenyum, seraya tangannya meraih bunga-bunga yang terlihat tumbuh dengan baik.
Bahkan beberapa bibit yang di tanam beberapa minggu lalu pun sudah berdaun. 'Mawar hitam.' Batinnya.
Ting
Mendengar suara notifikasi di ponselnya, Zora pun membuka isi pesan itu.
+62XXXXXXXXX
Aku sudah kembali.
8:36_B E R S A M B U N G_
I think you'd like this chapter!!
26-OKTOBER-2022

KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ZORA
FantasySejak kecil, Zora tidak pernah percaya dengan sesuatu yang disebut takdir. Hingga suatu hari, gadis itu mengalami suatu peristiwa yang sangat sulit diterima oleh akal sehatnya. Sejak itu pula, Zora percaya dengan sesuatu yang disebut takdir tersebu...