🐰AO-01🐰

10K 1.1K 142
                                    

Tolong dong sider aka setan, jangan makin banyak disini, kalau gak komen minimal vote, tau diri sedikit.

200 vote dan 70 komen untuk target.

><

Siang ini matahari tak terlalu terik, sinarnya masih muncul secara malu-malu karema tertutupi awan-awan yang begitu banyak nya.

Karena cuaca yang mendukung, remaja berusia 19 tahun bernama Arik Bayanaka, si Putra bungsu keluarga Bayanaka yang masih duduk di bangku perkuliahan semester 4 Jurusan Manajemen Bisnis.

Arik ini, sering disebut bocil SD nyasar, ya saking polosnya ini manusia imut satu.

Arik punya postur tubuh yang tidak terlalu tinggi, sekitar 165 cm, di rumah dia yang terpendek, lalu berat badan Arik itu 59 kg, iya dia lumayan berisi lah.

Wajah Arik? Dia tampan tapi lebih dominan ke cantik, gen milik Daddy nya yang juga punya wajah cantik begitu melekat padanya.

Rambut Arik itu, warna nya kaya madu, lalu bibirnya itu tipis dan sewarna alami nya bibir yaitu pink peach, pipi yang chubby, bola mata yang agak besar berwarna coklat gelap.

Dipelipis Arik ada 3 tahi lalat yang berjejer, alisnya rapi tapi tak tebal, lalu bulu mata Arik yang lentik itu turunan dari mommy nya.

Siang ini Arik mau mampir ke toko permen, biasa dia mau beli Marshmellow dulu.

"Daddy, Arik mau beli marsmellow bentar ya, setelah itu Arik pulang kok."

Arik lagi minta izin dulu sama Daddy, kalau diizinin baru boleh pergi.

"Sama Pak Purnomo kan? Jangan sendirian."

"Iya Daddy, Arik pergi nya sama—eh? Om siapa?"

Arik berhenti melangkah saat tubuhnya dihadang sekumpulan pria besar berwajah sangar.

Mereka seram, Arik jadi takut.

"Arik? Kamu kenapa nak?"

"Ini, di depan Arik ada om-om muka nya jelek kaya habis dijahit-jahit—"

BUGH!

Karena Arik kebanyakan ngomong, jadi salah satu diantara mereka lebih memilih memukul tengkuk Arik kuat, tapi heran nya tuh anak gak pingsan.

Dia malah nangis. "Hiks sakit tengkuk Arik! Om-om jelek kurang ajar! Nanti Arik—ump!" bisa gak biarin Arik ngomong dulu sampai selesai!

Arik lemas setelah mulutnya dibekap pakai sapu tangan, kesadarannya mulai hilang dan akhirnya dia pun pingsan disana.

Pria-pria itu langsung menggeretnya masuk ke dalam mobil jip hitam, mobil penculik.

"Lumayan, kita bisa dapat uang banyak kalau jual dia ke rumah bordil."

"Betul."

Apalagi Arik ini postur tubuhnya menggiurkan, pasti banyak wanita kaya raya yang mau membelinya.

....

Kantor Agen Negara, Agen bertugas untuk berbaur di masyarakat dalam menyelesaikan misi rahasia mereka.

"Rumah Bordil Adelaide, kalian harus berhasil membongkar dan menangkap pemilik rumah itu, misi terakhir sebelum libur setengah tahun kalian."

Itu misi menggiurkan tapi juga membahayakan, tapi bagi gadis bernama Abilene Blossom atau lebih sering disapa Bilene atau Lene, itu misi mudah.

Ada yang lebih sulit, apa itu? Mencari cowok lemah yang polos, yang bisa diatur dan mau diatur olehnya, itu sangat susah bagi Lene.

"Waktu kalian hanya 2 hari untuk menyelesaikanya."

"Baik Kapten."

Lene tetap tak bersuara sampai akhirnya Kapten Jo keluar dari ruangan.

Barulah Abilene bisa beranjak dari duduknya, karena hanya dia sendiri Agen wanita disini, selebihnya pria semua dan Abilene yang termuda.

Masih 23 tahun, tak heran Abilene dijadikan incaran para rekan-rekan nya.

Tapi sayang Abilene tak tertarik pada pria berotot yang kekar, itu menggelikan karena Abilene sendiri juga punya otot.

Abilene tertarik pada cowok lemah yang mungil dan montok, akan menyenangkan meremat bokong sintal dan dada kenyal cowok tersebut.

Sebenarnya disini ada 1 cowok yang sesuai kriteria Abilene, cuma, cowok itu katanya sih Gay atau lebih pas nya Uke, Abilene tak mau.

Karena dia tak menjamin kebersihan cowok itu, apalagi dia sering mendengar gosip bahwa pria itu hidup bebas disini, selalu bermain dengan pria-pria di club malam.

Ugh, membayangkan nya sudah membuat Abilene merinding.

Tapi itu masih katanya, Abilene tak tau itu benar atau cuma rumor.

Walau Abilene dominant, dia tak akan pernah bermain menggunakan alat semacam strap on, Abilene ini menganut gaya woman on top.

Jadi walau tetap dialah yang ditusuk, tapi tetap dialah yang memimpin permainan.

Selain bermain dari lubang pantat itu sakit, Abilene tak mau pasangannya menderita atau kesakitan, ntar kalau lubang ayamnya lecet, pasangan nya gak bakal bisa pup dong.

"Lene, tunggu sebentar." suara mendayu itu lagi, Abilene masih memasang wajah datar tak minatnya saat cowok bertubuh langsing mendekatinya.

Abilene akui dia menawan dan cantik, cuma sayang dia gay.

"Hm?"

Cowok itu, namanya Zholas, usianya 26 tahun.

Zholas mengulas senyum manis, berharap Abilene tertarik "Kita satu tim kali ini Abil." ujarnya semangat.

"Ya, dan jangan dekat padaku selama misi."

"Loh? Kenapa gitu?"

"Akan lebih bagus kau, dekat dengan pria-pria itu."

"Tidak, aku mau nya dekat sama Abil."

"Tapi aku tidak, lagipula kalau alasanmu dekat denganku agar kau bisa bermain denganku, maaf saja, aku tak tertarik pada Uke."

Zholas termenung sejenak, agak shock juga.

"Tapi aku bukan u—"

Abilene tak dengar, dia berjalan menjauhi Zholas yang hampir menangis ditempat.

Rambut setengkuk nya tampak menutupi wajah saat dia menunduk.

"Tapi aku bukan uke...aku normal Abil.." lirihnya pedih.

Semenjak gosip murahan yang mengatakan dia Uke, semua orang menjauhinya.

Padahal tidak, dia hanya pria yang tak sekekar pria lainya, suaranya memang lembus dan halus tapi dia kuat.

Dia bukan gay atau semacamnya, Zholas..hanyalah pria submissive biasa.

Entah siapa yang menyebarkan rumor sialan itu.

"Gimana Zholas? Enak dijauhi pujaan hati? Hahahaha."

Oke, itu dalangnya tapi bukan sekarang kalian tau.

🐰Bersambung🐰

Abilene's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang