🐰AO-08🐰

6.2K 819 79
                                    

Errrr VOTENYA DONG! Jangan kaya anak Tk ya, segala apa-apa harus diingatin mulu.

200 vote dan 70 komen.

><

Rasa hangat mengenai wajah Arik pagi ini, itu membuatnya mengerang kesal karena merasa tidur nyenyaknya terganggu.

Tangannya berusaha meraba-raba bagian sisi kasur, tempat dimana Abilene tidur semalam.

Tapi kosong, dia tak menemukan apapun.

Hal itu membuat Arik langsung membuka matanya dan melirik kesebelah kasur, hela napas lirih dia berikan.

"Kenapa sih dia gak pernah mau nungguin aku bangun." gumamnya agak sedih, Arik bangun dan terduduk lesu di kasur.

Rambutnya berantakan, bibirnya bengkak dengan bekas kemerahan masih terlihat didada dan leher Arik.

"Huh, aku malas bergerak, aku mau tidur saja." mood yang jelek karena tak menemukan Abilene disebelahnya membuat Arik malas.

Bahkan dia belum mendapatkan permen bibir paginya, dengus lirih Arik berikan.

"Pasti dia lagi sama Zholas, huh, menyebalkan!" Arik menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya, menggerutu dan mengumpati Zholas dengan berbagai macam hal.

Kenapa sih, Arik masih bertanya kenapa Zholas harus ada disini, Arik benar-benar tak suka dengan keberadaannya, itu membuat Arik merasa tersisihkan.

Arik gak mau Abilene membuangnya, Arik hanya mau Abilene untuknya saja, hanya untuk Arik sendiri.

Arik gak mau berbagi, apapun itu bahkan dengan gadis yang begitu Arik sukai seperti Abilene.

Abilene miliknya, bukan milik siapapun!

"Sialan!"

Pagi yang suram.

....

Abilene menatap penampilan Zholas dari atas kebawah, dia mengangguk puas saat penampilan Zholas begitu indah dipandang.

Hari ini mereka akan datang ke panti dan berpura-pura mengadopsi anak, tim mereka yang lain juga akan mengepung panti itu.

Zholas hari ini mengenakan dress berwarna putih gading dan tak lupa wig rambutnya berwarna hitam bergelombang.

Make up tipis diwajah cantiknya dan tak lupa high heels.

Sementara Abilene, dia mengenakan kemeja berwarna cream dan celana jeans hitam, rambut sebahunya digulung dan dia mengenakan wig.

Tampilan mereka benar-benar mirip seperti pasangan suami istri.

"Abil, bagaimana penampilanku?" tanya Zholas penuh binar.

Abilene mendengus pelan "Cantik, saat pernikahan nanti kau saja yang jadi pengantin wanita nya." cetus Abilene.

Zholas melebarkan senyumnya "Baik! Nanti saat kita menikah aku saja yang pakai gaun nya hehehe."

Abilene cuma bercanda loh, kenapa dianggap serius sama ni anak sih.

"Sudahlah, kita sudah sampai, ayo keluar." Abilene melepas seatbelt dari tubuhnya lalu menarik kunci.

Dengan tenang dia keluar dari mobil lalu berjalan kearah pintu Zholas, membukanya secara perlahan dan menjulurkan tangannya.

Zholas selalu bahagia dalam misi mereka yang seperti ini, karena perlakuan Abilene begitu membuatnya merasa istimewa.

Diterimanya uluran tangan Abilene lalu turun dari mobil, Abilene sempat merapikan lipstick dibibir Zholas dengan serius.

"Kenapa kau memilih warna merah seperti ini." gumam Abilene seraya menipiskan warna lipstick dengan tisu basah.

Zholas sengaja hehehe supaya Abilene mau merapikannya.

"Sudah, ayo jalan."

Zholas mengangguk senang, ah dia akan membujuk kakeknya untuk terus memberikan Abilene misi berdua dengan Zholas.

Semua akan berjalan lancar selama Abilene menuruti perintah atasan mereka yang tak lain adalah Kakek Zholas.

Menyenangkan, sangat menyenangkan saat keluargamu begitu berkuasa dan mampu menuruti apapun yang kau inginkan.

"Abil, nanti malam kita mampir ke mall yuk."

"Mau ngapain sih?"

"Aku mau beli baju lah, kan aku bakalan tinggal lebih lama di villa kamu."

"Ya ya terserah kau saja."

Sekali lagi senyum Zholas berikan, apapun akan menjadi miliknya termasuk Abilene sekalipun!

🐰Bersambung🐰

Abilene's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang